Darah Tinggi Bisa Menyerang Paru-paru Disebut Hipertensi Paru, Begini Gejalanya

Jumat, 2 Desember 2022 13:35 WIB

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat mendengar kata hipertensi, kita pasti menduga mengarah pada tekanan darah tinggi. Selain itu, ada juga hipertensi yang menyerang paru-paru atau dikenal sebagai hipertensi pulmonal.

Hipertensi sistemik alias tekanan darah tinggi dan hipertensi pulmonal (PH) atau hipertensi paru memang tampak serupa, namun hipertensi yang berarti tekanan tinggi pada arteri dan jantung berusaha untuk memompa darah ke dalamnya. Berbeda dengan PH, tekanan arteri tinggi yang menyalurkan darah ke paru-paru.

Banyak orang tidak menyadari, tubuh kita memiliki dua jenis sirkulasi dalam laman healthcentral. Salah satunya memperoleh tenaga dari sisi kanan jantung, yang memompa darah ke paru-paru sehingga mendapatkan oksigen. Lainnya, memiliki tenaga dari bagian kiri, yang mengambil darah beroksigen dan memompanya ke seluruh tubuh.

Tekanan darah mengukur resistansi yang berhadapan dengan darah, saat mengalir melalui pembuluh darah. Meskipun tidak sepenuhnya penyebab tekanan meningkat pada beberapa orang, kita mengetahui penuaan, genetika, penyakit, atau ketiganya menghambat kemampuan pembuluh darah untuk rileks.

Ketika tekanan darah tinggi di paru-paru, sisi kanan jantung berjuang dan akhirnya melemah hingga membesar. Sedangkan, tekanan darah tinggi bersifat sistemik, sisi kiri juga terpengaruh akan dampaknya.

Advertising
Advertising

Baca: Penderita Hipertensi Paru Banyak yang Tidak Terdiagnosis

Gejala Hipertensi dan HP

Melansir dari healthline, ada dua jenis hipertensi yang memiliki penyebab berbeda. Hipertensi primer ini memiliki berbagai faktor, yang berperan dalam perkembangannya, termasuk gen, usia, ras, pola gaya hidup yang buruk, memiliki diabetes dan sindrom metabolik, dan asupan natrium yang tinggi.

Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan menjadi lebih parah daripada hipertensi primer, beberapa kondisi seperti penyakit ginjal, apnea tidur, kelainan jantung, masalah dengan tiroid, efek samping obat, penggunaan obat terlarang, konsumsi alkohol kronis, masalah kelenjar adrenal, dan tumor endokrin tertentu menyebabkan hipertensi sekunder.

Hipertensi pulmonal atau tekanan darah tinggi pada paru-paru tidak umum seperti hipertensi sistemik, infeksi ini dalam verywellheath, tidak menimbulkan gejala dengan catatan tekanan pada arteri pulmonal meningkat, sesak napas, lemah, lesu, dan kelelahan. Jika kondisinya menjadi parah, nyeri dada, edema parah, dan sering kehilangan kesadaran dapat terjadi.

Beberapa masalah medis dapat memicu hipertensi pulmonal, termasuk gangguan jantung, gangguan paru-paru, obat-obatan, dan penyakit jaringan ikat. Tidak hanya itu, ada lima jenis HP yang membuat arteri menebal, kaku, aau rusak karena racun atau kondisi medis tertentu; hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh penyakit jantung kiri lanjut; hipertensi pulmonal terkait dengan penyakit paru-paru seperti COPD; hipertensi paru karena pembekuan darah paru; dan hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh berbagai penyebab lainnya.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Waspadai Hipertensi Paru Pada Anak, Kenali Gejalanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

2 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

16 jam lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

13 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

15 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

20 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya