Saran Dokter buat yang Punya Resolusi Tahun Baru Turunkan Berat Badan

Reporter

Antara

Rabu, 4 Januari 2023 20:38 WIB

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan menetapkan resolusi menurunkan berat badan di awal tahun dengan target yang terlalu tinggi. Spesialis kedokteran olahraga dr Michael Triangto mengatakan resolusi tahun baru yang menetapkan berat badan ideal harus realistis, dapat dicapai, dan dilakukan secara bertahap.

Resolusi yang bisa kita nyatakan pada awal tahun adalah cita-cita. Cita-cita boleh enggak tinggi? Boleh, asal jangan terlalu muluk,” kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu.

Contoh, jika orang menargetkan penurunan berat badan sebanyak 10 kilogram selama setahun, maka tetapkanlah target secara bertahap dan bukan sekaligus, misalnya enam bulan pertama harus turun sebanyak 5 kilogram dan sisanya diusahakan terpenuhi dalam enam bulan berikutnya.

“Bayangkan kalau yang berat badan idealnya itu masih 10 kilogram, 20 kilogram, bahkan 30 kilogram, enggak mungkin kita dalam satu waktu dapat mencapai itu semua, bertahap,” tambahnya.

Setelah masa liburan Natal dan Tahun Baru, apalagi Idul Fitri, Michael mengingatkan biasanya kerap terjadi masalah berat badan naik karena makan makanan yang lebih banyak dan tidak diimbangi aktivitas fisik atau olahraga. Jika penambahan berat badan terjadi, dia menyarankan untuk mengonsultasikan masalah dengan dokter mengenai berapa kilogram penurunan berat badan yang ideal untuk ditargetkan.

Advertising
Advertising

Malas memulai
Menurut Michael, tujuan penurunan berat badan biasanya justru lebih sulit dilakukan orang-orang yang sebelumnya sudah memiliki berat badan ideal. Mereka terkadang menganggap remeh apabila terjadi kenaikan berat badan yang tidak signifikan sehingga menunda-nunda olahraga dan diet.

“Gangguannya terlalu banyak. ‘Selama ini saya sudah olahraga cukup berat,' sehingga dengan mulai lagi, itu kan harusnya bisa, cuma malas tidak secara psikologisnya? Tetap saja kita harus mulai dari bawah dulu,” katanya.

Apabila terjadi kenaikan berat badan akibat berkurangnya aktivitas fisik dan makan berlebih di masa liburan, Michael pun menyarankan untuk memulai kembali latihan fisik dengan jalan cepat. Menurutnya, aktivitas fisik ini termasuk jenis yang paling murah dan mudah sehingga siapa pun dapat melakukannya, kapan pun dan di mana pun.

Sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik dengan intensitas sedang dapat dilakukan dengan durasi 150 menit per minggu. Menurut Michael, total durasi itu pun dapat dibagi 30-50 menit dalam frekuensi 3-5 hari seminggu. Jika kebiasaan aktivitas fisik itu telah terbangun, maka program dapat ditingkatkan intensitasnya dengan olahraga yang lebih berat.

“Bilamana yang bersangkutan sudah biasa jalan cepat, tentunya kita berpikir yang lain. Mau ditingkatkan boleh-boleh saja karena mungkin jalan cepat itu intensitasnya sudah terlalu ringan karena dia terbiasa,” tegasnya.

Baca juga: 5 Resolusi Tahun Baru Pas Buat Karir Cerdas di Awal Tahun

Berita terkait

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

4 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

12 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

13 hari lalu

Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

18 hari lalu

7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

Setelah menjalani masa lebaran yang penuh dengan hidangan berlemak dan bersantan, bakar lemak melalui olahraga dan minuman bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

20 hari lalu

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

26 hari lalu

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Sukamta Desak DK-PBB Laksanakan Resolusi

26 hari lalu

Sukamta Desak DK-PBB Laksanakan Resolusi

Tujuh relawan World Central Kitchen (WCK) tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, pada Senin, 1 April 2024.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

27 hari lalu

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

Retno Marsudi menekankan Indonesia dan negara-negara Arab fokus pada tiga hal utama, terkait perang Gaza. Diantaranya resolusi PBB dijalankan.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

33 hari lalu

Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota

Baca Selengkapnya

Israel Wajib Patuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Gaza, Ini Sanksi Bila Melanggar

33 hari lalu

Israel Wajib Patuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Gaza, Ini Sanksi Bila Melanggar

Resolusi Dewan Keamanan PBB mengikat semua negara anggota PBB, termasuk Israel

Baca Selengkapnya