4 Hal Ini Bisa Jadi Tantangan Eliminasi TBC, Ekonomi Hingga Akses Obat

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 11 Januari 2023 18:20 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia saat ini sedang fokus eliminasi tuberkulosis alias TBC. Dalam mencapai eliminasi TBC pada 2030, masih banyak yang harus dilakukan. Masih ada berbagai hal yang menjadi tantangan dalam mengatasi penyakit menular itu. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam Pertemuan Outlook TBC 2023 mengatakan ada 4 faktor yang berpengaruh untuk pengaruhi progres pemerintah eliminasi TBC di Indonesia. “Secara umum, ada empat hal terkait kesehatan yang mungkin akan berpengaruh juga terhadap progres eliminasi TBC di Indonesia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam Pertemuan Outlook TBC 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu 11 Januari 2023.

Dalam jurnal milik The Economist Intelligence Unit (EIU) melalui publikasinya terkait Health Care Outlook 2023, Imran menuturkan empat hal yang kemungkinan akan mempengaruhi penanganan TBC di seluruh dunia termasuk Indonesia. Salah satu yang utama terjadi adalah angka mutlak belanja kesehatan akan turun pada 2023 karena gejolak ekonomi yang menghadapi tantangan besar.

Tantangan tersebut berupa adanya kemungkinan dunia menghadapi inflasi dan melemahnya pertumbuhan ekonomi. Situasi ekonomi yang mengkhawatirkan itu kemungkinan juga akan berdampak pada berkurangnya donasi-donasi atau hibah yang didapatkan dari filantropis atau perusahaan untuk berbagai kegiatan kesehatan di Indonesia.

Faktor kedua dalam upaya eliminasi TBC adalah digitalisasi dalam sistem perawatan kesehatan akan terus berkembang. Penggunaan data kesehatannya akan lebih diperketat dan diatur berdasarkan kawasan atau negara misalnya seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan Cina.

“Ini sudah mulai terlihat terutama terkait dengan pertukaran data. Di Kemenkes, Menteri Budi juga meminta agar semua sistem informasi terkait kesehatan diintegrasikan di SatuSehat,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Imran, integrasi data akan mendorong pengumpulan data menjadi lebih efisien dan keamanannya menjadi lebih terjaga.

Faktor ketiga yang menjadi tantangan eliminasi TBC adalah dalam hal keterbatasan akses. Menurut Imran, akan ada keterbatasan akses yang bisa berdampak pada kontrol harga obat-obatan seperti di Amerika Serikat dan India. Hal ini memaksa beberapa perusahaan farmasi besar untuk memacu pertumbuhan melalui kesepakatan. Bisa saja hal ini berdampak pada penelitian dan pengembangan obat-obatan untuk alat-alat diagnostik. "Sehingga perlu diantisipasi terutama untuk bidang terkait dengan uji coba obat-obat atau alat-alat baru ini perlu kita cermati,” ujar Imran.

Faktor terakhir yang pastinya bisa berdampak pada eliminasi TBC adalah adanya gangguan pada rantai pasokan yang akan terus meningkatkan biaya pembuat obat. walaupun ada investasi dalam produksi farmasi yang lebih lokal namun saat ini seluruh dunia masih menghadapi pandemi COVID-19. "Sehingga dikhawatirkan penanganan TBC dapat semakin terganggu karena adanya lockdown yang berdampak pada ketersediaan bahan baku," kata Imran menambahkan.

Imran pun mendorong adalah kerja sama yang lebih optimal dalam mendayagunakan sumber daya antar pihak.

Kemenkes dalam upayanya eliminasi TBC saat ini secara masif mendorong kabupaten/kota membentuk desa siaga TBC dan kabupaten/kota bebas TBC. Pembentukan forum multisektor juga digencarkan guna mempercepat capaian dan eliminasi TBC secara “bottom up”.

Pada akhir tahun lalu, Kemenkes juga sudah berdialog dengan Sekretariat Negara untuk membuat suatu laporan yang nantinya akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo, supaya dapat mengetahui perkembangan terkait penanganan tuberkulosis. “Tinggal satu setengah tahun lagi beliau menjabat. Oleh karena itu, untuk menghasilkan yang terbaik kita harus memaksimalkan bantuan Bapak Presiden atas upaya melakukan eliminasi TBC di Indonesia menuju tahun 2030,” kata Imran.

Baca: Perlunya Skrining Tuberkulosis untuk Mengendalikan Kasus

Berita terkait

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

32 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

33 hari lalu

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

33 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

40 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

40 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

41 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

42 hari lalu

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

43 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

43 hari lalu

Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.

Baca Selengkapnya

24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

43 hari lalu

24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia

Baca Selengkapnya