Kaitan Merokok dan Anak Stunting Menurut Menkes

Reporter

Antara

Jumat, 10 Februari 2023 12:50 WIB

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan perilaku merokok dalam keluarga dapat menghilangkan kesempatan orang tua memberikan protein hewani pada anak. Menurutnya, perilaku merokok dapat menghilangkan kesempatan untuk membeli telur. Hal tersebut selaras dengan adanya penelitian yang menunjukkan uang yang dihabiskan keluarga untuk membeli rokok bisa mencapai tiga bungkus dalam sehari, yang seharusnya dapat untuk membeli telur.

“Apa hubungannya rokok dengan protein hewani? Kalau bapak-bapak merokok, ini akan menghilangkan kesempatan untuk membeli telur yang merupakan salah satu sumber protein hewani,” kata Menkes dalam bincang-bincang "Protein Hewani Cegah Stunting", Kamis, 9 Januari 2023.

Budi mengatakan determinan paling besar terjadinya stunting yaitu saat ibu hamil dan ketika anak selesai masa ASI eksklusif yang butuh Pendamping Makanan Tambahan (PMT) lebih, terutama protein hewani, sebagai suatu upaya mencegah anak stunting.

"Protein hewani untuk mencegah stunting ini terdapat dalam telur, susu, ikan, dan daging," ujarnya. “Uang yang dihabiskan keluarga untuk membeli rokok mencapai tiga bungkus dalam sehari, yang seharusnya dapat untuk membeli telur. Oleh karena itu, saya mengingatkan kepada keluarga agar berhenti merokok dan membeli telur sebagai asupan nutrisi penting bagi anak.”

Budi mengingatkan keluarga di Indonesia mengalihkan uang rokok itu untuk memenuhi gizi anak dan ibu hamil. Ia meminta setiap anggota keluarga memastikan jangan sampai bayi dalam kandungan kurang gizi. Selain itu, jangan sampai ibu kekurangan gizi dan mengalami anemia.

Advertising
Advertising

Uang habis untuk rokok
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal M. Damanik, menambahkan jika dikaitkan dengan perilaku merokok, data pengeluaran biaya rumah tangga untuk rokok jauh lebih besar dibanding pengeluaran makanan yang bergizi.

“Sangat disayangkan, padahal stunting merupakan gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi maupun infeksi berulang. Rokok menjadi salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi,” ucapnya.

Karena itu, Rizal meminta Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk lebih meningkatkan penyuluhan karena masih banyak masyarakat yang belum paham pentingnya sumber-sumber makanan bergizi dan tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli rokok.

“Saat ini kita sedang berbicara Indonesia pada 20 tahun mendatang karena masalah stunting merupakan masalah intergenerasi. Kalau bayi sekarang banyak yang stunting maka akan menjadi masalah bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, sangat penting untuk menangani masalah stunting,” tegasnya.

Pilihan editor: Pemicu Munculnya Perokok Anak, Dimulai dari Keluarga

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

2 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

4 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

6 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

8 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

10 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

11 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

12 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

15 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya