Sejarah Thrifting di Berbagai Negara, tak Sekadar Jualan Baju Bekas

Jumat, 17 Maret 2023 11:49 WIB

Suasana penjualan pakaian impor bekas di Pasar Senen, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan melarang bisnis baju bekas impor atau thrifting yang saat ini tengah populer di masyarakat. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia melarang aktivitas membeli barang bekas atau thirfting khususnya pakaian bekas impor. Deputi bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman menilai impor pakaian bekas membuat Indonesia menjadi tempat pembuangan limbah dari negara lain.

Kementerian Koperasi dan UKM melihat thrifting baju atau pakaian bekas impor sebagai masalah yang harus diperangi. "Kami tidak mau kita jadi bangsa yang menampung sampah. Itu juga menghancurkan industri pakaian dan alas kaki," ujar Hanung, Kamis, 16 Maret 2023.

Sejarah thrifting

Advertising
Advertising

Mengutip The State Press, ada sejarah panjang thrifting sampai menjadi bagian dari budaya konsumen di banyak negara. Mengutip publikasi How Thrift Stores Were Born dalam JStor, thrifting di Amerika Serikat dimulai sebagai upaya membantu orang yang membutuhkan pada akhir abad ke-19

Toko barang bekas pertama di sana dibuka oleh The Salvation Army pada 1897 di Brooklyn, New York. Toko itu bertujuan membantu orang-orang miskin dengan menjual barang-barang bekas layak pakai dengan harga murah.

Pada 1930-an, ketika depresi besar melanda Amerika Serikat, thrifting menjadi lebih populer, karena orang mencari cara untuk mendapat barang-barang murah yang dibutuhkan. Pada 1960-an hingga 1970-an, thrifting menjadi populer di kalangan anak muda, karena dianggap cara alternatif mengekspresikan diri dan mendapat pakaian yang unik.

Di Inggris, thrifting juga memiliki sejarah yang panjang. Penjualan barang bekas di sana memang selalu ada. Di sana, thrift shops mulanya didirikan oleh badan amal untuk membantu orang miskin pada abad 19. Pada 1940-an hingga 1950-an, thrifting menjadi populer di kalangan remaja sebagai cara untuk mengekspresikan gaya pribadi.

Di Jepang, thrifting mulai populer pada 1970-an. Kala gaya mode hippie menjadi populer di kalangan anak muda. Mereka mulai mencari pakaian bekas dan memakainya sebagai cara untuk mengekspresikan diri. Thrifting menjadi semakin populer di Jepang selama tahun 1980-an hingga 1990-an, terutama di kalangan anak muda yang mencari gaya pakaian yang unik.

Thrifting telah menjadi kegiatan yang populer di seluruh dunia, terutama di kalangan anak muda yang mencari cara alternatif untuk mengekspresikan diri. Keinginan membeli barang-barang harga murah juga gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Pilihan Editor: Usai Jokowi Larang Baju Bekas Impor, Bandung Perketat Pengawasan Bisnis Thrifting

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemerintah Jamin Warung Madura Bisa Buka 24 Jam

5 hari lalu

Pemerintah Jamin Warung Madura Bisa Buka 24 Jam

Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan tidak pernah melarang warung-warung kelontong kecil atau biasa disebut warung madura berjualan selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Bakal Susun Standarisasi Penggunaan Knalpot Motor

41 hari lalu

Kemenkop UKM Bakal Susun Standarisasi Penggunaan Knalpot Motor

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) akan segera menyusun standarisasi penggunaan knalpot aftermarket di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

8 Desember 2023

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan masih banyak pelanggaran dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Erick Thohir Gantikan Posisi Luhut Sementara Waktu, Zulhas Akan Bakar Baju Bekas Impor

12 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Erick Thohir Gantikan Posisi Luhut Sementara Waktu, Zulhas Akan Bakar Baju Bekas Impor

Erick Thohir menggantikan posisi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Marves Ad Interim.

Baca Selengkapnya

Zulhas Jumat Besok Bakal Bakar Baju Bekas Impor Lagi Senilai Rp 40 Miliar: Sampah Luar Negeri Ditaruh di Sini

11 Oktober 2023

Zulhas Jumat Besok Bakal Bakar Baju Bekas Impor Lagi Senilai Rp 40 Miliar: Sampah Luar Negeri Ditaruh di Sini

Zulhas akan melakukan pembakaran baju bekas impor ilegal lagi pada Jumat, 13 Oktober mendatang. Ia mengatakan nilai baju bekas impor tersebut mencapai Rp 40 miliar.

Baca Selengkapnya

Suzuki Rilis Motor Matic Murah Rp 15 Jutaan, Simak Spesifikasinya

3 September 2023

Suzuki Rilis Motor Matic Murah Rp 15 Jutaan, Simak Spesifikasinya

Suzuki merilis motor matic murah seharga Rp 15 jutaan, dan motor ini menawarkan keiritan pada konsumsi bensinnya,.

Baca Selengkapnya

Ditargetkan Rampung Tahun Ini, Pemerintah Yakin Revisi RUU Perkoperasian Dorong Koperasi Lebih Adaptif

18 Agustus 2023

Ditargetkan Rampung Tahun Ini, Pemerintah Yakin Revisi RUU Perkoperasian Dorong Koperasi Lebih Adaptif

Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan terdapat lima upaya dalam yang dilakukan pemerintah dalam revisi RUU Perkoperasian.

Baca Selengkapnya