TEMPO.CO, Jakarta - Buah Kiwi rupanya bukan berasal dari Selandia Baru, yang tersohor habitat burung Kiwi. Lalu dari manakah buah kiwi berasal? Mengapa disebut buah kiwi?

Banyak yang mengira buah kiwi berasal dari Selandia Baru. Padahal, buah kiwi berasal dari China Tenggara, tempat ia tumbuh di alam liar, dikutip dari alimentarium.org.

Melansir dari laman nzhistory.govt.nz, benih buah kiwi pertama kali dibawa ke Selandia Baru pada 1904 oleh Mary Isabel Fraser, seorang kepala Wanganui Girls’ College setelah mengunjungi China untuk melakukan sekolah misi. Benih tersebut ditanam pada 1906 oleh Alexander Allison seorang pembibit unggul. Kemudian pada 1910, tanaman ini berhasil berbuah untuk pertama kalinya.

Selandia Baru mulai mengekspor buah ke AS pada 1950-an. Buah ini pernah diklaim oleh orang-orang Amerika Serikat dan Inggris sebagai buah hasil kekayaan negeri mereka. Namun pada 1959, orang Selandia Baru memenangkan pertarungan itu dan menamainya seperti nama burung kiwi, yang merupakan aset berharga negara yang terletak di selatan pasifik itu.

Buah ini pada awalnya dinamakan "Chinese Gooseberry". Kemudian pada 1962, petani di Selandia Baru mulai memanggil buah ini dengan nama "kiwi" karena kemiripan penampilan buah tersebut dengan burung kiwi, yaitu memiliki tubuh bulat dengan bulu coklat. Buah tersebut diberi nama kiwi karena kulitnya menyerupai bulu burung kiwi, burung nasional Selandia Baru. Buah kiwi berbentuk oval dengan panjang kira-kira 5-8 centimeter, diameter 4-6 centimeter. Nama "kiwi" pun mulai digunakan untuk pemasaran ekspor dan akhirnya nama ini diadopsi secara komersial pada tahun 1974.

Pada 2017, China menjadi produsen buah kiwi terkemuka di dunia, diikuti oleh Italia, Selandia Baru, Iran, dan Cile. Sebagian besar buah kiwi Selandia Baru kini dipasarkan dengan merek dagang Zespri, sebagian sebagai cara untuk membedakan buah kiwi 'Kiwi' dari produk negara lain.

Pilihan editor : 5 Makanan yang Kaya Kandungan Vitamin K
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.