Makanan yang Perlu Dihindari dan Dipilih untuk Kesehatan Usus

Reporter

Antara

Jumat, 19 Mei 2023 20:29 WIB

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kunci kesehatan dimulai dari usus. Selain kelancaran pencernaan, kesehatan usus dan saluran cerna menentukan kekebalan seseorang, kesehatan mental, serta kemungkinan munculnya masalah kesehatan serius seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit autoimun. Hal itu disimpulkan dari hasil berbagai penelitian terbaru, sebagaimana dilansir Medical Daily.

Kesehatan mikrobioma usus ditentukan oleh kombinasi beberapa faktor, seperti gen keluarga, lingkungan, obat-obatan, dan pola makan. Di antara faktor-faktor tersebut, kualitas dan jenis asupan makanan berperan penting. Demi menjaga kesehatan usus yang lebih baik, berikut sejumlah makanan yang mesti dihindari.

Gula
Terlalu banyak gula dalam makanan menghilangkan bakteri di usus yang sehat, yang dapat menyebabkan peradangan pada tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan yang jauh lebih serius. Penelitian telah menunjukkan orang yang diet tinggi gula memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sembelit dan fungsi usus yang buruk secara keseluruhan.

Makanan olahan
Makanan olahan mengandung banyak garam, lemak, gula, dan berbagai jenis bahan tambahan, seperti pengawet, yang dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobioma yang sehat.

Daging merah
Konsumsi daging merah meningkatkan kemungkinan strain bakteri tertentu tumbuh berlebihan di usus, yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Advertising
Advertising

Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng kaya lemak jenuh dan berbahaya bagi kesehatan usus. Lemak jenuh membuat makanan lebih sulit dicerna, juga dapat menyebabkan peradangan dan masalah terkait usus lain.

Pemanis buatan
Meskipun pemanis buatan adalah pengganti gula rendah kalori, menurut pedoman baru WHO tidak bermanfaat untuk penurunan berat badan jangka panjang. Pemanis buatan juga diketahui mempengaruhi komposisi mikrobioma usus, meningkatkan intoleransi glukosa, dan menyebabkan penyakit metabolik.

Alkohol
Minum alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan usus dan menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebihan, yang dapat menyebabkan pencernaan yang buruk dan refluks asam.

ilustrasi kimchi (pixabay.com)

Sedangkan untuk menjaga usus yang sehat, inilah beberapa jenis makanan yang direkomendasikan.

Makanan fermentasi
Makanan fermentasi tertentu seperti yogurt, kimchi, sauerkraut, dan tempe membantu mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dan mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab penyakit di usus.

Makanan kaya serat
Buah-buahan, polong-polongan, dan kacang-kacangan merupakan sumber kaya serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Namun, diet kaya serat merangsang pertumbuhan bakteri tertentu di usus yang memakan serat untuk pertumbuhannya.

Makanan kaya probiotik
Probiotik meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus, termasuk makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian akan memastikan pertumbuhan bakteri menguntungkan yang membantu pencernaan.

Pilihan Editor: Cara Alami Detoks Setelah Makan Besar untuk Sehatkan Tubuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

4 hari lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

8 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

13 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

19 hari lalu

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

33 hari lalu

Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.

Baca Selengkapnya

Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

36 hari lalu

Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.

Baca Selengkapnya

Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

38 hari lalu

Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

Buat yang mau memperbanyak makan sayuran, kembang kol bisa jadi pilihan karena kaya nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

39 hari lalu

Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

48 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

48 hari lalu

5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup

Baca Selengkapnya