Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

Reporter

Antara

Rabu, 24 Mei 2023 15:31 WIB

Ilustrasi wisata kebugaran. Dok. Pegipegi

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup slow living kini mulai dilirik banyak orang untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup. Untuk dapat terbebas dari segala hiruk-pikuk kesibukan pekerjaan, mungkin orang berpikir menjalani slow living harus pergi ke lokasi terpencil atau mengasingkan diri, tentu tak perlu seekstrem itu.

Pada tahap pemula, bisa dengan mengurangi peran di kantor atau dunia kerja dan dalam waktu bersamaan memperbanyak kegiatan produktif yang menyenangkan di sekitar lingkungan rumah. Dalam mempersiapkan penerapan gaya hidup santai, sejumlah langkah berikut mungkin dapat diikuti:

1. Intens menabung dan investasi prospektif dari 3-5 tahun sebelumnya karena menjalani gaya hidup santai memerlukan stabilitas dan keamanan finansial agar bisa terlepas dari ketergantungan gaji perusahaan.

2. Menciptakan wahana pribadi untuk berkarya. Jangan menjadikan perusahaan satu-satunya tempat berkarya. Ciptakan wahana pribadi secara mandiri supaya kelak tetap merasa berarti karena terus melahirkan karya. Bila karya itu ternyata menghasilkan uang, berarti bonus. Tapi setidaknya dengan tetap berkarya hidup terasa bermakna, menimbulkan kepuasan batin sebagai pemantik rasa bahagia.

3. Membangun rumah mandiri pangan. Salah satu penyebab orang ketergantungan pada gaji mungkin adalah kebutuhan operasional harian rumah tangga. Pangan menjadi komponen penting dan signifikan dalam kebutuhan operasional itu. Dengan membangun rumah mandiri pangan otomatis alasan ketergantungan pada upah perusahaan akan lepas.

Advertising
Advertising

Membuat kebun sayur-mayur, buah-buahan, kolam ikan, dan beternak di sekitar rumah merupakan contoh kecil bagaimana membangun rumah mandiri pangan. Jika kegiatan itu diseriusi untuk skala yang lebih besar tentu akan mendatangkan pemasukan yang mensejahterakan.

Hidup sehat
Slow living menawarkan gaya hidup sehat karena orang bisa menjalani hidup dengan tenang dan damai. Dampak baiknya, relasi dengan kerabat, keluarga, dan tetangga menguat karena memiliki waktu untuk membangun hubungan yang hangat. Secara spiritual, hubungan hangat dengan Tuhan juga dapat diciptakan. Selebihnya, orang jadi pandai bersyukur, mencukupkan diri dengan apa yang dipunyai, tidak perlu iri, dan membandingkan dengan yang orang lain miliki.

Dengan gaya hidup santai, kita bisa berekreasi dan bercengkerama dengan alam yang menyegarkan pikiran. Bila tujuan utama hidup untuk bahagia maka untuk apa mengejar pangkat dan jabatan dengan segala upaya, menumpuk harta benda dengan berbagai cara. Apalagi bila pada akhirnya semua itu tak mampu menghadirkan kebahagiaan. Kebahagiaan bagi manusia yang sudah selesai dengan dirinya sendiri bisa jadi memang tidak lagi dicari-cari tetapi melekat dalam laku keseharian.

Pilihan Editor: Memahami Gaya Hidup Slow Living dan Kelebihannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

3 jam lalu

7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

Cara glow up untuk pria mudah. Selain merawat kulit, Anda juga harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari istirahat cukup hingga makan bergizi.

Baca Selengkapnya

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

1 hari lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

6 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

6 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

7 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya