Kenali Jenis, Gejala, Tanda-tanda, dan Pencegahan Rabies pada Hewan Peliharaan

Editor

Nurhadi

Senin, 3 Juli 2023 11:34 WIB

Petugas kesehatan menyuntik vaksin rabies pada kucing di Kantor Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, Selasa 27 September 2022. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian memberikan vaksin rabies secara gratis bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus rabies pada hewan peliharaan sekaligus menyambut Hari Rabies Sedunia 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Virus rabies yang memiliki nama ilmiah Lyssavirus rabies adalah virus yang mengancam nyawa manusia. Rabies dapat berupa infeksi yang menyebar melalui gigitan hewan. Jika tidak melakukan perawatan dini, penyakit ini dapat berakibat fatal pada korban.

Rabies adalah virus RNA yang berasal dari keluarga Rhabdovirus. Virus tersebut dapat memasuki sistem saraf perifer secara langsung dan bermigrasi ke otak. Selain itu, virus juga dapat bereplikasi dalam jaringan otot.

Dikutip dari Avma.org, rabies adalah virus yang masih menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Tiap tahunnya virus rabies dapat membunuh 59.000 jiwa. Kematian tersebut kebanyakan disebabkan oleh anjing yang tidak divaksinasi dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat

Jenis-jenis Rabies

Melansir Medical News Today, virus rabies terbagi menjadi dua jenis. Pertama, rabies ganas atau encephalitis yang terjadi pada 80 persen kasus manusia. Kasus pertama dapat menyebabkan penderita menjadi hiperaktif dan hidrofobia. Kedua, rabies paralitik yang menyebabkan kelumpuhan sebagai gejala yang mendominasi tubuh manusia.

Advertising
Advertising

Ketika virus telah berhasil menguasai sistem saraf maka akan menyebabkan radang otak akut bagi penderitanya. Setelah radang akut, penderita akan mengalami koma dan kemungkinan kematian yang mungkin terjadi.

Gejala Rabies pada Manusia

Ketika seseorang tergigit atau tercakar oleh hewan yang memiliki virus rabies, masa inkubasi akan berlangsung sekitar 4-12 minggu. Setelah itu, penderita akan mengalami gejala berupa demam, kesemutan, otot yang melemah, mual, dan gelisah. Selain itu, penderita juga mungkin akan mengalami rasa terbakar di tempat gigitan.

Selanjutnya, ketika penderita rabies tidak segera dibawa ke rumah sakit, ia akan menjadi hiperaktif. Lalu gejala-gejala yang mungkin terjadi yaitu ketakutan terhadap air, halusinasi, insomnia, dan air liur berlebihan.

Kenali Tanda-Tanda Rabies pada Hewan Peliharaan dan Pencegahannya

Mengutip Yankes.kemkes.go.id, Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis, penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Hewan liar utama yang dapat menyebabkan rabies, yaitu kucing, anjing, kera, dan kelelawar. Tidak hanya hewan liar, tetapi hewan peliharaan, seperti kelinci, kucing, ataupun anjing dapat menularkan virus tersebut melalui cakaran atau gigitan.

Hewan peliharaan yang memiliki virus rabies dapat memunculkan berbagai tanda, seperti air liur berlebihan, lumpuh, kesulitan untuk menelan makanan, ketakutan, dan agresif. Bagi hewan peliharaan, vaksinasi virus rabies dan perawatan yang teratur ke dokter hewan adalah kunci utama agar mencegah virus rabies.

Saat mengetahui bahwa hewan peliharaan memiliki ciri-ciri rabies, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, yaitu:

- Pergi ke dokter hewan dan melakukan vaksinasi sesuai dengan hewan yang dipelihara.

- Tidak membiarkan hewan peliharaan untuk bebas berkeliaran di luar rumah.

- Amati perilaku hewan peliharaan secara berkala.

- Jangan biarkan hewan peliharaan mendekati hewan liar karena berpotensi memiliki virus rabies.

Pilihan Editor: Mengapa Kasus Rabies pada Anak di Indonesia Tinggi?

Berita terkait

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

1 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

1 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

2 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

8 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

8 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

9 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

10 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

11 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

30 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Tak Perlu Risau Hewan Peliharaan Ditinggal Mudik Lebaran, Ini Tips Memilih Jasa Petshop untuk Anabul Anda

30 hari lalu

Tak Perlu Risau Hewan Peliharaan Ditinggal Mudik Lebaran, Ini Tips Memilih Jasa Petshop untuk Anabul Anda

Jasa petshop kini kian populer terutama menjelang mudik lebaran. Bagaimana cari jasa penitipan hewan peliharaan, khususnya anabul yang oke?

Baca Selengkapnya