Mengenal 2 Sumber Utama Stem Cell

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Sabtu, 22 Juli 2023 07:04 WIB

Stem Cell. theconversation.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stem cell adalah jenis sel yang memiliki kemampuan untuk membelah diri dan dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel yang berbeda dalam tubuh manusia. Sel ini memiliki potensi untuk menjadi sel-sel khusus lainnya, seperti sel otot, sel darah, sel kulit, sel saraf, dan lain-lain.

Mengutip laman Medical News Today, stem cell berasal dari dua sumber utama, yaitu jaringan tubuh orang dewasa dan embrio. Para peneliti saat ini sedang mencari cara untuk mengembangkan stem cell dari sel lain dengan menggunakan teknik "pemrograman ulang" genetik.

Stem Cell Dewasa

Stem cell dewasa juga dikenal sebagai sel punca somatik ada di seluruh tubuh sejak embrio berkembang. Stem cell dewasa berada dalam keadaan non-spesifik, tetapi lebih terspesialisasi daripada sel punca embrionik. Sel ini tetap dalam keadaan normal hingga tubuh memerlukan mereka untuk tujuan tertentu, seperti membentuk sel kulit atau otot.

Stem cell dewasa dapat ditemukan dalam berbagai jenis jaringan, termasuk otak, sumsum tulang, darah dan pembuluh darah, otot rangka, kulit, dan hati. Namun, sel ini bisa sulit ditemukan karena seringkali tetap tidak aktif dan tidak spesifik selama bertahun-tahun hingga diperlukan oleh tubuh untuk memperbaiki atau meregenerasi jaringan baru.

Advertising
Advertising

Stem cell dewasa memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbarui diri tanpa batas waktu, yang memungkinkan mereka menghasilkan berbagai jenis sel dari organ asal atau bahkan meregenerasi seluruh organ. Proses pembelahan dan regenerasi ini penting dalam penyembuhan luka kulit dan perbaikan organ seperti hati setelah mengalami kerusakan.

Stem Cell Embrionik

Stem cell embrionik dapat terbentuk sejak tahap awal kehamilan. Setelah sperma membuahi sel telur, embrio terbentuk, dan sekitar 3 hingga 5 hari kemudian, embrio akan berbentuk blastokista.

Blastokista mengandung stem cell embrionik yang akan ditanamkan di dalam rahim. Stem cell embrionik berasal dari blastokista yang berumur 4-5 hari dan biasanya diambil dari embrio ekstra hasil dari proses fertilisasi in vitro (IVF).

Embrio terbentuk dari zigot, yaitu sel tunggal hasil dari pembuahan. Zigot mulai membelah dan membentuk sel-sel menjadi embrio yang memiliki dua bagian yaitu massa sel luar yang akan menjadi bagian dari plasenta, dan massa sel bagian dalam yang akan berkembang menjadi tubuh manusia.

Di massa sel bagian dalam ini, terdapat stem cell embrionik yang disebut sel totipoten. Sel totipoten memiliki potensi total untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, seperti sel darah dan sel kulit.

Tahap blastokista berlangsung selama sekitar lima hari sebelum embrio ditanamkan di dalam rahim. Pada tahap ini, stem cell embrionik mulai berdiferensiasi. Sel ini juga memiliki kemampuan berdiferensiasi menjadi lebih banyak jenis sel daripada stem cell dewasa.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kedua stem cell ini biasanya digunakan tenaga medis untuk menggantikan sel induk sumsum tulang yang rusak atau abnormal. Selain itu, tenaga medis juga menggunakan stem cell untuk mengobati:

  • Kanker darah seperti leukemia, multiple myeloma dan limfoma non-Hodgkin. Orang dengan penyakit ini sering membutuhkan transplantasi stem cell setelah menerima kemoterapi intensif atau terapi radiasi untuk membunuh sel induk kanker di sumsum tulang mereka.
  • Gangguan darah seperti anemia sel sabit.
  • Patah tulang, bisa dilakukan dengan mencangkok tulang yang menggabungkan stem cell dari jaringan yang disumbangkan dan bahan lainnya untuk mengobati patah tulang.

Pilihan Editor: Bahaya di Balik Terapi Stem Cell

Berita terkait

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

20 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Babe Cabita Belum Sempat Transplantasi Stem Cell, Begini Perjuangannya Lawan Anemia Aplastik

31 hari lalu

Babe Cabita Belum Sempat Transplantasi Stem Cell, Begini Perjuangannya Lawan Anemia Aplastik

Mendiang Babe Cabita sebenarnya berencana untuk melakukan transplantasi stem cell untuk sembuh dari Anemia Aplastik, namun kondisinya menurun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

33 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Mengenal Autophagy dan Mekanismenya: Pembersihan Sel Tubuh Secara Alami

59 hari lalu

Mengenal Autophagy dan Mekanismenya: Pembersihan Sel Tubuh Secara Alami

Meski terdengar menyeramkan, namun prroses autophagy memang dibutuhkan oleh tubuh dan mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan sel.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

20 Februari 2024

Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Spesialis saraf mengatakan terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

28 Januari 2024

Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

Tim peneliti Unair tengah mengembangkan terapi sel punca untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini, mampu mengatasi aneka masalah kulit berikut.

Baca Selengkapnya

Waspada, Ini 5 Pemicu Kanker Tulang

10 Desember 2023

Waspada, Ini 5 Pemicu Kanker Tulang

Salah satu pemicu kanker tulang adalah keturunan

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Israel Bisa Buat Embrio Manusia tanpa Sel Telur dan Sperma

9 September 2023

Ilmuwan Israel Bisa Buat Embrio Manusia tanpa Sel Telur dan Sperma

Ilmuwan Israel menciptakan model embrio manusia dari sel induk di laboratorium, tanpa menggunakan sperma, sel telur atau rahim.

Baca Selengkapnya

Babe Cabita Sakit Anemia Aplastik, Begini Diagnosis dan Cara Penanganan Penyakit Kelainan Darah Ini

3 September 2023

Babe Cabita Sakit Anemia Aplastik, Begini Diagnosis dan Cara Penanganan Penyakit Kelainan Darah Ini

Komika Babe Cabita menderita anemia aplastik. Berbeda dengan anemia biasa, anemia aplastik bisa berisiko kematian. Ini cara penanganannya.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Leukemia yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2023

Jenis-jenis Leukemia yang Perlu Diketahui

Leukemia merupakan kanker darah yang terjadi akibat sel darah tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.

Baca Selengkapnya