Temuan COVID-19 Paling Bermutasi, Bukti Eksistensi Virus Corona saat Endemi.

Reporter

Antara

Selasa, 1 Agustus 2023 11:03 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan laporan ilmuwan tentang temuan COVID-19 paling bermutasi (most mutated version) di Indonesia merupakan bukti eksistensi virus corona di tengah endemi. Varian yang dimaksud merupakan turunan dari strain varian Delta yang diambil dari tes usap pasien di Jakarta.

"Kami selalu sampaikan bahwa COVID-19 masih ada dan kemungkinan bermutasi masih ada. Kita selalu imbau untuk tetap waspada walaupun di era endemi ini," ujarnya.

Sepanjang vaksinasi berjalan dengan baik, masyarakat tidak perlu cemas terhadap varian apapun yang muncul kecuali bila terjadi jarak yang cukup jauh antara jumlah varian dengan penerima vaksin. Ahli virologi di Universitas Warwick, Profesor Lawrence Young, menemukan 113 mutasi varian Delta dari seorang pasien COVID-19 di Jakarta.

"Virus ini terus mengejutkan kami dan berpuas diri itu berbahaya. Ini menyoroti masalah hidup dengan virus," kata Young kepada Daily Mail.

Diketahui virus dari pasien tersebut dikirim ke data penelitian genetik global pada awal Juli 2023 dan diyakini berasal dari kasus infeksi kronis.

Advertising
Advertising

Peluang kecil picu lonjakan kasus
Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Griffith Autralia, Dicky Budiman, menyebut virus SARS-COV-2 penyebab COVID-19 dengan lebih dari 100 kali mutasi di Indonesia berpeluang kecil memicu lonjakan kasus seperti di awal pandemi.

"Kalau ke depan terjadi mutasi, cukup sulit secara teoritis dan historis adanya varian yang akhirnya mengembalikan keadaan seperti saat awal pandemi, itu kecil kemungkinan," kata Dicky.

Menurutnya, endemi COVID-19 bukan berarti virus penyebab kasus hilang. Sistem mitigasi di Indonesia yang kian menurun membuka celah SAR-COV-2 atau virus corona baru untuk terus bermutasi. Selama masih terjadi infeksi, di situ terjadi peluang mutasi SARS-COV-2 pada beberapa wilayah karena pengaruh infeksi ulang di masyarakat.

"Tapi, dampaknya tidak ada potensi serius karena mutasi yang berdampak serius bila menyebabkan keparahan secara signifikan atau kematian dengan artian dia bisa tembus benteng imun, baik hibrida maupun vaksinasi. Itu yang sekarang belum terjadi," paparnya.

Dicky menambahkan imun merupakan hal yang sangat kompleks dalam tubuh sehingga tidak mudah bagi virus yang bukan baru lagi memicu dampak lebih serius. Namun, yang perlu dikhawatirkan jika terjadi mutasi pada varian MERS atau virus SARS yang kali pertama muncul di dunia.

"Kalau MERS atau SARS bermutasi, itu bisa memberikan dampak serius," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak panik sebab mutasi COVID-19 yang kini terjadi tidak memberikan dampak serius tapi tetap waspada bagi kelompok berisiko dengan cara vaksinasi booster. Selain itu, masyarakat umum juga diimbau mencegah penularan dengan memakai masker, menghindari kerumunan yang tidak perlu, serta tingkatkan kualitas udara.

"Itu penting untuk mencegah mutasi yang bisa merugikan," ujarnya.

Pilihan Editor: Alasan Pakar Sebut Istilah Pencabutan Pandemi Tidak Tepat

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

3 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

3 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

15 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya