Ragam Terapi untuk Skoliosis, Kelainan pada Tulang Belakang

Reporter

Antara

Selasa, 8 Agustus 2023 22:36 WIB

Skoliosis

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat prevalensi skoliosis di Indonesia mencapai 3-5 persen dari jumlah populasi. Kelainan pada tulang belakang tersebut ditemukan pada anak usia remaja, 10-15 tahun.

Dokter Regina Varani dari Spine Clinic Family Holistic menjelaskan skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang sering terjadi pada masa remaja. Kelainan ini penting untuk dideteksi secara dini pada usia 10-13 tahun.

“Skoliosis yang terdeteksi pada awal masa pertumbuhan dan saat kurva masih mild to moderate memiliki kemungkinan terkoreksi jauh lebih besar dan lebih mudah ditangani,” tutur dokter dan instruktur SBP dan akupunktur tersebut.akupunk

Skoliosis yang berat dapat mengganggu kesehatan, menimbulkan keluhan yang dapat mengganggu produktivitas, menurunkan kepercayaan diri dan citra diri yang positif.

“Terapi konservatif yang tepat dapat membantu memperbaiki kondisi skoliosis. Namun, terapi konservatif tersebut harus bersifat spesifik sesuai kurva skoliosis yang dialami, yaitu brace gbw dan latihan schroth,” papar Regina.

Advertising
Advertising

Yang perlu diperhatikan, pasien skoliosis butuh dukungan secara moral dari teman dan keluarga sebab terapi yang dilakukan dapat berlangsung dalam jangka panjang. Regina menekankan pasien skoliosis tetap dapat hidup normal dan aktif layaknya orang yang kondisi tubuhnya relatif normal.

Metode terbaik
Sebagai tempat penanganan skoliosis, Spine Clinic Family Holistic melakukan manajemen nyeri dan berbagai masalah kesehatan melalui teknik akupunktur, latihan fisik, terapi manual, serta menggunakan alat-alat terapi yang mutakhir dan efektif. Peralatan itu antara lain ESWT (extracorporeal shockwave therapy/gelombang kejut), SIS (super inductive system/Elektromagnetik), TENS (elektrik), US (ultrasound), HIL (High Intensity Laser), dan LLLT (Low Light Laser Theraphy atau laser dingin).

Secara khusus, tenaga medis yang berpengalaman juga melakukan penanganan skoliosis dengan menggunakan metode Schroth Best Practice (SBP) dan brace GBW (Gensingen Brace). Kedua metode ini telah diakui sebagai pengobatan konservatif atau tanpa operasi terbaik berdasarkan studi ilmiah yang berasal dari Jerman.

Pilihan Editor: Memahami Penyebab Skoliosis

Berita terkait

Leher dan Punggung Pegal dan Kaku, Jangan Lakukan Hal Ini karena Bisa Cedera

16 jam lalu

Leher dan Punggung Pegal dan Kaku, Jangan Lakukan Hal Ini karena Bisa Cedera

Orang punya kebiasaan menggeretakkan leher dan punggung untuk meredakan ketegangan dan rasa kaku di tulang padahal bisa bikin cedera.

Baca Selengkapnya

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

5 hari lalu

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Spesialis bedah saraf tak menganjurkan penderita nyeri punggung untuk melakukan berbagai aktivitas berikut beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

12 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

13 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

14 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

14 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

27 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

30 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

42 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya