Mengapa Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Seseorang Pingsan?

Editor

Nurhadi

Sabtu, 9 September 2023 09:20 WIB

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Gas air mata merupakan senjata nonmematikan yang sering digunakan dalam situasi-situasi keamanan dan penegakan hukum untuk mengontrol kerumunan atau mengamankan area.

Gas air mata bekerja dengan memicu reaksi fisik yang tak menyenangkan pada tubuh manusia. Salah satu efek yang mungkin terjadi akibat paparan gas air mata adalah pingsan atau kehilangan kesadaran. Mengapa bisa demikian?

1. Reaksi kimia di mata dan saluran napas

Dikutip dari American Lung Association, gas air mata mengandung senyawa kimia yang sangat iritasi bagi mata dan sistem pernapasan. Senyawa ini termasuk kloro benzylidene malononitrile (CS) dan chloroacetophenone (CN), yang merupakan polutan udara beracun.

Ketika gas ini menyentuh mata, terjadi reaksi kimia yang merangsang saraf di area tersebut. Ini menyebabkan perasaan panas, terbakar, dan nyeri yang intens di mata, dan menyebabkan pingsan.

Advertising
Advertising

Secara umum, paparan gas air mata juga dapat menyebabkan dada sesak, batuk, rasa tercekik, mengi, dan sesak napas, serta rasa terbakar pada mulut dan hidung, serta kesulitan menelan. Gas air mata juga dapat menyebabkan luka bakar kimia, reaksi alergi, dan gangguan pernapasan.

Orang yang sudah memiliki penyakit pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memiliki risiko lebih tinggi terkena gejala penyakit parah yang dapat menyebabkan gagal napas.

2. Penurunan pasokan oksigen dan tekanan darah meningkat

Ketika seseorang terkena gas air mata, mereka cenderung menarik napas secara dangkal atau bahkan menahan napas untuk menghindari menghirup lebih banyak gas. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan pasokan oksigen ke otak. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen, seseorang dapat merasa pusing atau bahkan pingsan.

Dikutip dari Healthline, paparan gas air mata juga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung atau tekanan darah. Pada orang dengan penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung atau kematian.

3. Stres Emosional

Selain reaksi fisik, paparan gas air mata juga dapat menyebabkan stres emosional. Menurut Physicians for Human Rights, paparan gas air mata dalam waktu lama atau berulang dapat menyebabkan gejala gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Kondisi ini dapat memicu kecemasan atau panik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tekanan darah dan kesadaran seseorang. Stres tambahan ini dapat berkontribusi pada pingsan.

Pilihan Editor: Pakar Paru Sebut Efek Gas Air Mata Bisa Berakibat Fatal pada Kondisi Tertentu

Berita terkait

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

4 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

8 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

9 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

11 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

18 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

31 hari lalu

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.

Baca Selengkapnya

Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

32 hari lalu

Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

Kondisi korban kebakaran YLBHI terungkap pada Senin pagi. Akun @humasjakfire menyebut korban adalah anggota Sudin Gulkarmat, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

33 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

34 hari lalu

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

35 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya