Dampak Hubungan Intim yang Dipaksakan pada Kualitas Sperma

Reporter

Antara

Minggu, 8 Oktober 2023 11:44 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kandungan dan kebidanan Beeleonie mengatakan melakukan hubungan intim yang dipaksakan bisa mempengaruhi kualitas sperma sehingga kegiatan tersebut tak disarankan bagi setiap pasangan.

"Frekuensi berhubungan yang disarankan itu setiap dua hingga tiga hari sekali. Berhubungan itu jangan dipaksa, misalkan banyak wanita waktu subur harus berhubungan padahal yang demikian bisa pengaruhi kualitas sperma," ujarnya di acara “Empowering Women on The Path To Motherhood” di Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia itu merujuk studi yang menuturkan kualitas sperma pria bisa sangat berbeda bila diminta mengeluarkannya dalam kondisi rileks dan suasana menyenangkan dibanding dalam situasi lain.

"Ternyata kualitas sperma dari pria yang sama itu anjlok berbeda. Jadi, sebenarnya tidak baik memaksa berhubungan di waktu yang kita pikir adalah masa subur," tuturnya.

Beeleonie menjelaskan posisi saat berhubungan intim yang ternyata tidak menentukan peluang pembuahan melainkan hanya sensasi yang ingin dicapai suami istri. Menurutnya, asalkan sperma dalam kualitas baik mampu mencapai sel telur maka ada kemungkinan terjadi kehamilan.

Advertising
Advertising

"Enggak perlu miring kiri miring kanan, nungging depan belakang, itu sama sekali enggak berpengaruh," kata spesialis lulusan Universitas Indonesia ini.

Pentingnya perencanaan kehamilan
Sementara itu, terkait kehamilan, Kementerian Kesehatan mengingatkan pasangan suami istri pentingnya perencanaan. Salah satunya agar wanita dapat menjalani kehamilan dan persalinan aman sehingga ibu sehat dan melahirkan bayi sehat dan dapat tumbuh berkembang menjadi anak yang berkualitas.

Perencanaan kehamilan juga bermanfaat untuk mendeteksi risiko atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu dan janin sedini mungkin. Menurut Kemenkes, beberapa hal harus diperhatikan sebelum merencanakan kehamilan seperti kesehatan fisik dan mental dalam kondisi layak untuk hamil. Misalnya usia (20-35 tahun), jarak kehamilan 2 tahun, jumlah anak kurang dari 3, serta tanpa penyakit penyerta.

Selain itu, status gizi baik serta kesiapan mental menjadi orang tua yang bertanggung jawab agar keluarga terhindar dari tindak kekerasan dalam rumah tangga juga hal penting yang perlu diperhatikan oleh pasangan sebelum punya anak. Pasangan juga harus mudah mencapai dan mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas, kesiapan keuangan (terpenuhinya kebutuhan dasar, memiliki jaminan kesehatan, dan kebutuhan transportasi ke fasilitas pelayanan kesehatan), serta dukungan suami, keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Pilihan Editor: Memahami Frekuensi Hubungan Intim yang Ideal

Berita terkait

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

11 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

1 hari lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

2 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

3 hari lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

5 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

7 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

7 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

7 hari lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

7 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

9 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya