TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu camilan tradisional yang sangat populer di Indonesia adalah emping. Emping merupakan jenis kerupuk yang terbuat dari biji melinjo atau bahasa latinnya disebut Gnetum gnemon L. Karena rasanya yang unik, camilan ini banyak dikonsumsi sebagai pelengkap makanan masakan Indonesia.

Karena rasanya yang enak orang sering tanpa sadar mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal jika dikonsumsi berlebih bisa mengakibatkan asam urat, dilansir dari jurnal Reduksi Purin pada Emping Melinjo Melalui Pre-treatment Perendaman Emping Mentah.

Kandungan purin yang tinggi bisa menyebabkan asam urat. Purin yang terkandung dalam emping biasanya berkisar 50-150 miligram/100 gram. Purin yang tinggi di dalam tubuh bisa menyebabkan peradangan diakibatkan penumpukan kristal asam urat pada sendi.

Emping melinjo sebenarnya memiliki senyawa lain yaitu reverastrol yang justru dapat menurunkan asam urat dalam darah, akan tetapi hanya ekstrak melinjo yang mampu memiliki reverastrol pada kadar yang mampu menurunkan asam urat tersebut.

Pada dasarnya purin merupakan zat kimia yang diproduksi secara alami oleh tubuh, namun ada juga yang terkandung dalam makanan. Selain emping, ada juga beberapa makanan lain yang juga perlu dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin seperti jeroan, kaldu daging, sosis, bebek, burung, ikan sarden, ikan makerel serta makanan laut seperti kerang, udang, serta cumi-cumi.

Porsi yang dibatasi

Meski pun mengandung purin yang tinggi, bukan berarti harus menghindarinya sama sekali. Tetap boleh mengonsumsi emping melinjo asalkan memperhatikan porsi atau porsinya dibatasi.

Para ahli kesehatan mengatakan, sebaiknya tidak mengonsumsi emping melinjo lebih dari 100 gram atau sama dengan 10 keping ukuran kecil dalam sehari. Hal ini dikarenakan dapat memicu penyakit asam urat, serta makanan ini juga mengandung kalori yang tinggi.

Sekitar 100 gram emping melinjo menyimpan sedikitnya 350 kalori. Jadi, dapat dibayangkan jika emping dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Hal ini bukan hanya menimbulkan risiko mengalami penyakit asam urat, tetapi juga obesitas alias berat badan di atas normal.