TEMPO.CO, Jakarta - Polifagia kondisi lapar yang terus-menerus, tapi tidak terpuaskan walaupun sudah banyak makan, dikutip dari Verywell Health. Dorongan ingin makan yang muncul tak sewajarnya yang menyebabkan makan berlebihan.

Penyebab polifagia, karena kebiasaan pola makan yang buruk, misalnya terlalu banyak asupan gula, karbohidrat, lemak. Contoh pola makan buruk salah satunya kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji. Konsumsi jenis makanan minim protein dan serat berakibat cepat kembali lapar.

Mencegah Polifagia

1. Mengendalikan Gaya Hidup

Penting memahami cara mengelola gula darah dengan mengubah pola makan. Evaluasi ulang gaya hidup dan mengatur tidur dan mengelola tingkat stres secara lebih baik.

2. Mengurangi Konsumsi Gula

Dikutip dari Healthline, membatasi konsumsi gula salah satu cara untuk mencegah keinginan makanan berlebiihan. Rasa manis bisa mendorong orang untuk terus mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula dan mengabaikan asupan nutrisi lainnya. Pengendalian kadar gula darah dalam makanan yang dikonsumsi salah satu cara meminimalkan gejala polifagia.

3. Tidur Nyenyak dan Olahraga

Orang yang istirahatnya cukup dan punya kebiasaan olahraga, cenderung bisa mengendalikan pola makan. Rutinitas tidur yang tidak sehat mempengaruhi otak mendorong keinginan mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

4. Pola Makan Seimbang

Pola makan dan asupan yang tepat mencegah rasa lapar yang berlebihan. Rutin menjaga menjaga pola makan seimbang untuk menjaga rasa kenyang yang sewajarnya. Sebab, makanan atau kalori yang dikonsumsi sebelum tidur belum sepenuhnya habis sebagai energi. Kalori dan karbohidrat yang tidak terpakai akan hilang, karena makin banyak lemak.

5. Memahami Rasa Lapar

Terkadang sulit membedakan antara lapar dan mengidam. Kiat menjaga pola makan sebaiknya merujuk waktu yang sudah ditetapkan untuk makan. Jika ada keinginan untuk menyantap camilan atau makan jauh dari waktu yang sudah ditentukan bisa dialihkan perhatiannya dengan kegiatan lain.

Pilihan Editor: Makan Banyak Tersebab Lapar Tak Sewajarnya, Apa Itu Polifagia?