TEMPO.CO, Jakarta - Tidak selalu mudah untuk membedakan infeksi jamur dengan kondisi kuku lainnya. Jika dokter mengira Anda mengalami infeksi jamur kuku, mereka mungkin akan mengambil sampel kuku Anda untuk diuji.

Seringkali orang ingin mengobati infeksi jamur kuku karena dianggap tidak menyenangkan. Perawatan juga dapat mencegah penebalan kuku dan infeksi. Selain itu, perawatan mandiri di rumah terutama saat kondisi infeksi belum parah dapat membawa kesembuhan pada infeksi yang terjadi.

Namun, meskipun demikian jamur kuku yang berhasil sembuh dengan perawatan mandiri tak jarang dapat kembali lagi. Oleh karena itu, infeksi jamur kuku perlu dilakukan perlakuan yang tepat agar tidak kembali menjadi infeksi dikemudian hari.

Perlakuan untuk mengatasi jamur kuku

Pada dasarnya jamur kuku dapat diobati secara topikal atau dari luar menggunakan cat kuku tak berwarna yang dijual bebas. Umumnya, mengandung bahan amorolfine atau ciclopirox. Zat-zat ini dapat menghentikan pertumbuhan jamur atau bahkan membunuhnya. Mereka harus diterapkan secara teratur, kadang-kadang selama lebih dari satu tahun.

Selain cat kuku, ada juga rangkaian perawatan yang dapat menghilangkan bagian kuku yang terinfeksi selama dua minggu.

Dilansir dari laman National Library of Medicine, ini umumnya melibatkan krim dengan bahan dasar urea untuk melunakkannya teratur, baru kemudian kuku dikikis menggunakan spatula. Sementara itu, kulit dibawahnya kemudian dirawat selama beberapa minggu dengan krim yang mengandung obat bifonazole.

Meskipun demikian, perawatan topikal tidak selalu efektif. Tablet biasanya diperlukan untuk menghilangkan infeksi jamur kuku. Umumnya mengandung obat itraconazole dan terbinafine. Pilihan obat ini didasarkan pada beberapa faktor seperti jenis jamur yang menyebabkan infeksi. Obat tablet ini biasanya harus diminum setidaknya selama tiga bulan untuk mengobati infeksi yang terjadi. Menggunakan pengobatan ini, infeksi jamur kuku mungkin hanya perlu diobati dalam enam minggu. Namun, obat tablet ini mungkin memiliki efek samping, dimana biasanya dapat menimbulkan masalah pada perut atau usus. Ada juga risiko kerusakan hati, tapi itu sangat jarang terjadi.

Pencegahan terhadap infeksi jamur kuku

Kebiasaan berikut dapat membantu mencegah jamur kuku atau infeksi ulang dan penyakit kutu air, yang dapat menyebabkan jamur kuku.

- Jaga kuku Anda tetap bersih dan kering serta cuci tangan dan kaki Anda secara teratur.
- Setelah menyentuh kuku yang terinfeksi, cucilah tangan Anda segera. Keringkan dengan baik lalu oleskan bedak kaki anti jamur dan lembabkan kuku Anda.
- Pertimbangkan untuk menggunakan pengeras kuku yang dapat memperkuat kuku dan kutikula
- Jaga agar kuku Anda tetap rapi. Potong kuku secara lurus lalu ratakan pinggirannya dengan kikir dan kikir pula bagian yang menebal. Disinfeksi gunting kuku Anda setelah digunakan. Membiarkan kuku Anda tumbuh panjang akan menciptakan lebih banyak tempat bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang
- Kenakan kaus kaki penyerap atau ganti kaus kaki Anda sepanjang hari
- Pilihlah sepatu yang terbuat dari bahan yang dapat membuat kaki Anda dapat bernafas
- Buang sepatu bekas atau sterilkan dengan desinfektan dan bubuk anti jamur
- Kenakan alas kaki di sekitar kolam renang dan kamar ganti
- Pilihlah salon kuku yang memiliki alat manikur yang disterilkan untuk setiap pelanggan. Sterilkan pula alat manikur yang Anda gunakan dirumah
- Hindari cat kuku dan kuku palsu
- Jika menderita kutu air, segera obati dengan obat anti jamur. Jamur kuku pun bisa dicegah datang.

Pilihan editor: Infeksi Jamur Kuku, Bagaimana Kiat Mengurangi Risikonya