Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

Sabtu, 2 Desember 2023 12:02 WIB

Ilustrasi AIDS. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tahap paling lanjut dari penyakit ini disebut AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Virus ini menargetkan sel darah putih tubuh, melemahkan sistem kekebalan. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti tuberkulosis, infeksi, dan beberapa jenis kanker.

Gejala penularan HIV/AIDS dapat dideteksi sejak dini. Dilansir dari Mayoclinic, terdapat tiga gejala HIV dan AIDS yang berbeda berdasarkan fase infeksi sebelum masuk ke perkembangan menjadi AIDS, di antaranya adalah sebagai berikut.

Infeksi Primer (HIV Akut)

Pada fase infeksi ini, beberapa orang mungkin mengalami gejala mirip flu dua hingga minggu setelah terinfeksi. Gejala ini termasuk sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, sakit tenggorokan, kelenjar getah bening bengkak, ruam merah, demam, dan luka di mulut, esofagus, anus, atau genital.

Advertising
Advertising

Gejala-gejala ini bisa sangat ringan sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus dalam aliran darah Anda (viral load) cukup tinggi saat ini. Akibatnya, infeksi menyebar lebih mudah pada infeksi primer dibandingkan pada tahap berikutnya.

Infeksi Laten Klinis (HIV Kronis)

Setelah kekebalan tubuh kalah melawan HIV, gejala mirip flu menghilang dan memasuki periode tanpa gejala atau infeksi HIV kronis. Tanpa pengobatan, HIV dapat merusak sel CD4, meningkatkan risiko infeksi.

Dikutip dari Mayo Clinic, di tahap ini banyak penderita yang tidak memiliki gejala dan mungkin tidak sadar terinfeksi dan dapat menularkan virus. Dengan terapi antiretroviral (ART), fase ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan risiko penularan rendah apabila mengonsumsi obat secara teratur.

Infeksi HIV Simtomatik

Saat HIV merusak sistem kekebalan tubuh, sel-sel yang seharusnya membantu melawan kuman justru mengalami infeksi. Gejala dapat mencakup pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam, diare, herpes zoster, dan infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.

Perkembangan Menjadi AIDS

Perkembangan HIV menjadi AIDS merupakan tahapan lanjut dari infeksi HIV. Tanpa pengobatan, HIV dapat mengakibatkan AIDS dalam waktu sekitar 8 hingga 10 tahun.

Pada tahap ini, jumlah sel CD4 T-cell turun di bawah 200. Padahal sel tersebut penting untuk sistem kekebalan tubuh, dan penurunan drastis tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada sistem kekebalan tubuh.

Dikutip dari who.int, AIDS ditandai dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Pengidapnya akan lebih mungkin terserang penyakit yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Beberapa contoh penyakitnya termasuk Kaposi's sarcoma (kanker kulit) dan Pneumocystis pneumonia (penyakit paru-paru). Gejala AIDS melibatkan kelelahan yang parah, pembengkakan kelenjar getah bening, demam berulang, penurunan berat badan, dan gejala lain yang terkait dengan infeksi dan kanker.

Penting untuk dicatat bahwa akses terhadap pengobatan HIV, terutama dengan Terapi Antiretroviral (ART), telah mengubah prognosis AIDS secara signifikan. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan medis, orang dengan HIV dapat menjalani hidup yang panjang dan sehat meskipun telah mencapai tahap AIDS.

Pilihan Editor: Hari AIds Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

8 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

9 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

11 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

12 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

14 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

15 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya