Gula Stevia vs Gula Tebu, Mana yang Lebih Sehat?

Editor

Nurhadi

Jumat, 8 Desember 2023 12:03 WIB

Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pemanis alami, gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan munculnya berbagai alternatif pemanis, kita dihadapkan pada pilihan, yakni gula tebu yang sudah dikenal sejak lama atau gula stevia yang terkenal sebagai pilihan rendah kalori?

Perbedaan Gula Tebu dan Gula Stevia

Gula tebu dan gula stevia mewakili dua sumber pemanis yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik unik. Gula tebu diperoleh dari tanaman tebu yang telah menjadi pemanis alamiah yang umum digunakan selama berabad-abad.

Sementara gula stevia berasal dari ekstraksi daun tanaman Stevia rebaudiana. Alternatif gula tebu ini menawarkan kelebihan rasa manis yang sangat konsentrat tanpa kalori.

Manfaat Masing-masing

Advertising
Advertising

Dengan kehadiran karbohidrat dan kalorinya, gula tebu dapat memberikan energi yang cepat, namun dapat meningkatkan risiko penyakit terkait gula darah. Sebaliknya, dikutip dari Healthline, gula stevia hadir sebagai opsi tanpa kalori dan membantu pengurangan asupan kalori harian dan mempengaruhi lebih sedikit peningkatan gula darah.

Karena bebas kalori, gula stevia juga mampu membantu menurunkan berat badan bila digunakan sebagai pengganti gula biasa. Gula stevia menyediakan sekitar 45 kalori per sendok makan (12 gram), serta dapat membantu tetap kenyang dengan lebih sedikit kalori.

Dalam beberapa kasus, gula tebu dapat menyediakan sedikit mineral, meskipun dalam jumlah kecil. Di sisi lain, gula stevia yang telah diolah kehilangan sebagian besar nutrisi dari daunnya, tetapi tetap menjadi pilihan tanpa kalori yang menguntungkan bagi mereka yang berusaha menurunkan berat badan.

Kekurangan Keduanya

Meskipun alami, gula tebu memiliki kelemahan, terutama terkait dengan dampaknya pada gula darah dan risiko kesehatan terkait obesitas. Di sisi lain, kekurangan utama dari gula stevia adalah memiliki rasa pahit bagi sebagian orang. Dan seperti gula tebu, dikutip dari Marathon Handbook, stevia juga dapat merangsang keinginan untuk makanan manis lebih banyak.

Penting untuk dicatat bahwa gula tebu dan gula stevia memiliki efek berbeda pada mikrobiota usus. Gula tebu dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri usus yang tidak sehat, sementara stevia, dalam bentuk tertentu, dapat menghambat pertumbuhan strain bakteri usus yang bermanfaat.

Dalam memilih antara gula tebu dan gula stevia, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan. Gula tebu memberikan manfaat energi sekaligus membawa risiko terkait gula darah.

Sebagai pengganti tanpa kalori, gula stevia menawarkan solusi pemanis alami yang lebih ringan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari konsumsi gula stevia. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk memilih pemanis yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan preferensi masing-masing.

Pilihan Editor: 5 Manfaat Pemanis Stevia

Berita terkait

Melamun Ternyata Ada Manfaatnya, Begini Tips Melakukannya dengan Sehat

3 jam lalu

Melamun Ternyata Ada Manfaatnya, Begini Tips Melakukannya dengan Sehat

Kegiatan melamun tidak selamanya negatif, melamun yang sehat justru bisa mendatangkan manfaat seperti kreativitas, pikiran lebih rileks, hingga mengatasi rasa cemas.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tetapkan Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi Gula

4 hari lalu

Kejagung Tetapkan Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi Gula

Jadi tersangka kasus importasi gula, eks Kakanwil Bea Cukai Riau Ronny Rosfyandi ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

9 hari lalu

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

17 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

17 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

17 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

19 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

21 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

21 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

31 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya