Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

Reporter

Antara

Rabu, 27 Desember 2023 11:26 WIB

Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama menyebut sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani libur Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kenaikan kasus COVID-19. Salah satunya vaksinasi sesuai prosedur yang ada, misalnya untuk lansia dengan penyakit penyerta atau komorbid dan risiko tinggi lain sebaiknya mendapat vaksin ulangan 6-12 bulan sesudah vaksinasi terakhir dan ini sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal Desember 2023.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu mengingatkan orang yang selama ini belum pernah vaksinasi untuk segera divaksin. Kemudian, memakai masker baik digunakan yang sedang sakit infeksi saluran napas, lansia, serta pemilik komorbid.

"Utamanya kalau berada dalam kerumunan, apalagi kalau dalam ruangan tertutup," ujarnya.

Tjandra merujuk kebijakan pemerintah Singapura yang menggunakan kata strongly encouraged untuk memakai masker bagi yang berada di kerumunan ruang tertutup serta yang tidak sedang sakit tetapi bertemu kelompok rentan. Kebiasaan mencuci tangan juga perlu terus dijaga karena penting untuk pencegahan, bukan hanya COVID-19 tapi juga berbagai penyakit menular lain, baik penyakit pernapasan maupun sistem pencernaan. Selain itu, kebiasaan hidup sehat juga harus terus dijaga seperti makan makanan bergizi, beraktivitas fisik dan olahraga, cukup istirahat, dan sebagainya.

"Karena ini akan menjamin daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap berbagai penyakit, termasuk tentu COVID-19," ujar Tjandra.

Advertising
Advertising

Imunitas turun
Hal lain yang menurutnya penting termasuk mengikuti berita dari sumber yang resmi dan tidak semata-mata percaya begitu saja dengan apa yang ada. Ia mengatakan kenaikan kasus COVID-19 sekarang dapat disebabkan sejumlah hal, yakni penurunan imunitas populasi secara umum karena sudah rendahnya penularan ilmiah di lapangan, lalu sudah lamanya jarak vaksinasi terakhir.

Selain itu, penyebab kenaikan lain termasuk meningkatnya perjalanan akhir tahun dan peran varian baru seperti JN.1 yang sejak 18 Desember 2023 dinyatakan oleh Variant of Interest (VOI) oleh WHO. Di sisi lain, COVID-19 memang masih ada di dunia dan tentu mungkin saja ada kenaikan kasus dari waktu ke waktu.

Menurutnya, data ilmiah seluruh dunia menunjukkan sebagian besar kasus COVID-19 sekarang ini memang relatif lebih ringan daripada keadaan tahun-tahun yang lalu. Namun, bila ada kecurigaan seperti ada keluhan atau jelas ada kontak, maka masyarakat bisa memeriksakan diri.

"Di rumah saya bahkan menyediakan tes antigen sehingga kalau saya atau anak mantu ada yang curiga COVID-19 segera bisa periksa," kata Tjandra.

Pilihan Editor: Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

2 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

2 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

3 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

3 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

8 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya