5 dari 10 orang Indonesia Masuk Kategori Emotional Eating, Ini Artinya

Minggu, 28 Januari 2024 08:45 WIB

Ilustrasi makan pakai tangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut penelitian terbaru yang digagas Health Collaborative Center (HCC), perilaku makan orang Indonesia masih jauh dari kata mindful eating (makan dengan penuh kesadaran).

Penelitian yang digagas HCC ini bertajuk Mindful Eating Study (2024) dengan survei yang dilakukan kepada 1.158 responden dari 20 provinsi seluruh Indonesia. Hasilnya, 47 persen atau 5 dari 10 orang Indonesia memiliki perilaku emotional eating (perilaku makan emosional).

Dalam penelitian itu juga disebutkan bahwa usia di bawah 40 tahun mengalami emotional eating dengan resiko dua kali lipat. Kemudian, orang yang sedang melakukan proses diet dapat mengalami emotional eating dengan resiko 2,5 kali lipat. Selanjutnya, orang yang mengalami emotional eating meningkatkan resiko stress dua kali lipat.

Apa itu Emotional Eating?

Dilansir dari laman helpguide.org, emotional eating adalah perilaku menggunakan makanan untuk membuat diri merasa lebih baik atau untuk memenuhi kebutuhan emosional, bukan untuk memenuhi kebutuhan perut.

Advertising
Advertising

Seseorang dengan emotional eating cenderung beralih ke makanan untuk kenyamanan, menghilangkan stres, atau untuk menghargai diri sendiri. Tak jarang mereka menjadi lebih banyak mengonsumsi junk food, makanan manis, dan makanan lain yang menenangkan tapi tidak sehat.

Sayangnya, makan secara emosional tidak menyelesaikan masalah. Faktanya, hal itu justru dapat membuat seseorang merasa lebih buruk. Setelah itu, tidak hanya masalah emosional awal yang tersisa, tetapi ia juga merasa bersalah karena makan berlebihan.

Rasa lapar emosional tidak bisa dipenuhi hanya dengan makanan. Makan mungkin terasa enak pada saat itu, tetapi perasaan yang memicu makan tersebut masih ada. Seseorang sering kali merasa lebih buruk daripada sebelumnya karena makan secara berlebihan dan cenderung akan menyalahkan diri sendiri.

Kondisi emotional eating cenderung membutuhkan makanan khusus yang menenangkan diri. Akibatnya, seseorang dengan emotional eating membutuhkan junk food atau camilan manis yang dapat memberikan sensasi instan. Perilaku ini juga dapat membuat seseorang memasan makanan tanpa berfikir.

Perilaku ini dianjurkan untuk diubah lantaran tidak hanya menjadi beban emosional, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan. Dilansir dari laman hsph.harvard.edu, berikut cara menanggulangi emotional eating:

  1. Menghargai Makanan
    Anda dapat memulainya dengan mencari tahu bagaimana makanan tersebut ditanam dan siapa yang menyiapkan makanan tersebut. Kemudian, saat sedang makan hindari gangguan untuk membantu memperdalam pengalaman makan Anda.

  2. Melibatkan Semua Indra
    Anda dapat mulai memperhatikan suara, warna, bau, rasa, dan tekstur makanan serta perasaan saat sedang makan. Anda juga dapat berhenti sejenak secara berkala untuk mengaktifkan indra-indra ini.

  3. Makan Dalam Porsi Sedang
    Hal ini dapat membantu Anda menghindari makan berlebihan dan sisa makanan. Gunakan piring makan dengan lebar tidak lebih dari 9 inci dan isi hanya sekali.

  4. Nikmati Sedikit Demi Sedikit
    Gunakan gigitan kecil dan kunyah hingga tuntas. Praktik ini dapat membantu Anda memperlambat waktu makan dan merasakan sepenuhnya cita rasa makanan.

  5. Makan Perlahan
    Jika makan secara perlahan, Anda kemungkinan besar akan mengenali kapan rasa kenyang. Ketika Anda sudah merasa 80 persen kenyang, berhentilah makan.

  6. Jangan Lewatkan Waktu Makan
    Melewati waktu makan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami rasa lapar parah. Hal tersebut menyebabkan Anda memilih makanan cepat dan mudah. Oleh karena itu, mengatur waktu makan dapat membantu Anda menikmati makanan.

  7. Mulailah Mengonsumsi Makanan Nabati
    Makanan berbahan dasar nabati dalam membantu menjaga kesehatan Anda. Sebab, daging olahan dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan penyakit jantung. Sedangkan, produksi pangan hewani seperti daging dan susu menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Pilihan Editor: Emotional Eating, Keinginan Makan Bukan karena Lapar

Berita terkait

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

10 jam lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

5 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

9 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

11 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

11 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

11 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

11 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

12 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

13 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya