Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

Reporter

Antara

Sabtu, 3 Februari 2024 21:56 WIB

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan sejak usia muda hingga usia produktif, mulai dari vaksinasi hingga perubahan gaya hidup. Seperti dilaporkan Hindustan Times, Dr. Mamatha Shriyan, konsultan ginekologi di Rumah Sakit SRV di Goregaon, Mumbai, India, merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah kanker serviks.

"Menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang kaya buah dan sayur, olahraga teratur, dan berat badan yang sehat juga berkontribusi menurunkan risiko kanker serviks," katanya.

Selain itu, mempromosikan praktik seksual yang aman adalah aspek penting lain. Penggunaan kondom secara konsisten dapat mengurangi risiko penularan HPV. Ia menjelaskan, meskipun orang yang aktif secara seksual hanya dengan satu pasangan masih dapat tertular virus HPV penyebab kanker serviks. Namun risikonya dapat dikurangi dengan tetap monogami.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah menghindari makanan olahan, karbohidrat olahan, lemak, daging merah, batasi minum alkohol, dan aktif secara fisik dengan olahraga 30 menit minimal lima kali seminggu. Merokok merupakan faktor risiko signifikan lain kanker serviks. Racun dalam asap tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak sel DNA, keduanya dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan kanker.

"Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan," tambahnya.

Advertising
Advertising

Vaksinasi dan pap smear
Sementara itu, spesialis kandungan dan kebidanan di Rumah Sakit Umum Bhailal Amin, Dr. Sonia Golani, mengatakan vaksin HPV menurunkan risiko terkena kanker serviks. Vaksinasi harus dimulai pada anak perempuan berusia 9 tahun ke atas di mana dua dosis sudah cukup hingga usia 13 tahun. Setelah 13 tahun, diperlukan tiga dosis vaksin. Idealnya diberikan sebelum debut seksual hingga usia 23 tahun dan dari 23 tahun hingga 45 tahun dapat diberikan namun efektivitasnya kurang baik.

Golani mengatakan pap smear juga jadi tes skrining yang baik untuk mendeteksi dini kanker serviks. Tes ini dapat mengidentifikasi lesi prakanker 5-10 tahun sebelum timbulnya keganasan. Tes sederhana yang dilakukan berdasarkan OPD. Dokter kandungan mengambil potongan serviks dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dipelajari selnya.

Dengan tes pap smear, kita bisa melihat apakah ada infeksi virus HPV yang memang sudah ada atau ada perubahan pada mukosa atau lapisan serviks dan membantu kita mendiagnosis kanker serviks sejak dini. Pemeriksaan dini membantu dokter mendiagnosis kanker serviks pada usia dini dan membantu menyembuhkan kanker secara menyeluruh.

"Pemeriksaan kanker serviks dapat dimulai pada usia 30 tahun dan berlanjut setiap 2-3 tahun hingga usia 65 tahun. Untuk mengurangi risiko, jaga dan pola makan sehat, tanyakan kepada dokter tentang vaksin HPV, lakukan pap smear secara rutin, hubungan seks yang aman, dan berhenti merokok," tandasnya.

Pilihan Editor: 4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

19 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

21 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya