Makan Pakai Sumpit Bagi Orang Tionghoa Punya Makna Filosofi

Senin, 12 Februari 2024 18:18 WIB

ilustrasi sumpit (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Indonesia sangat beragam dengan pengaruh dari beberapa kebudayaan. Keberadaan etnis Tionghoa memberikan warna pada kuliner Indonesia, salah satunya adalah mi. Mi dikategorikan sebagai salah satu pengganti makanan pokok sehari-hari.

Dilansir dari Jurnal Universitas Kristen Maranatha, berjudul Ragam Budaya Penggunaan Piranti Sumpit Masyarakat Bandung, sejak abad ke-17 dan abad ke-18, pada masa akhir Dinasti Tang, imigran Tiongkok dalam jumlah besar masuk ke Indonesia. Pada saat itu, tingkat perdagangan menengah dikuasai oleh orang Tionghoa. Berdagang merupakan mata pencarian penting orang Tionghoa di Indonesia.

Kedatangan dan keberadaan etnis Tionghoa memberi warna tersendiri pada budaya Indonesia yang beragam, salah satunya adalah kuliner. Mi menjadi kuliner populer di Indonesia. Dalam tradisi orang Tionghoa, mi diyakini memiliki filosofi atau makna khusus.

Sesuai dengan bentuknya yang panjang, mi merupakan simbol umur panjang. Oleh karena itu, dalam tradisi keluarga Tionghoa, mi merupakan menu wajib untuk dikonsumsi pada hari ulang tahun.

Tak hanya mi, penggunaan sumpit juga mulai menyebar di Indonesia. Di beberapa negara di Asia Tenggara, sumpit merupakan alat makan utama layaknya sendok dan garpu di Indonesia. Dikutip dari laman Cookist, di Tiongkok sumpit telah dikenal sejak 5.000 tahun yang lalu. Adanya sumpit bermula dari ranting pohon besar bercabang dua yang difungsikan sebagai alat pengaduk dalam kuali yang besar.

Advertising
Advertising

Kemudian karena populasi penduduk yang meningkat, makanan dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sehingga memerluka alat pengaduk yang lebih kecil, kemudian dibuatlah sumpit. Lambat laun, bahan pembuat sumpit semakin beragam.

Jenis sumpit populer sekarang adalah sumpit buatan Tiongkok berbahan plastik. Sumpit plastik buatan Tiongkok biasanya berbentuk segi empat di bagian atas hingga bagian bawahnya. Bentuk segi empat memiliki fungsi untuk mencegah sumpit tergelincir pada saat diletakkan di atas meja. Sumpit jenis ini dapat dicuci dan dipakai berulang-ulang.

Makna sumpit bagi etnis Tionghoa

Bagi orang Tionghoa sumpit tak hanya sekadar alat makan tetapi juga mengandung makna. Sumpit merupakan lambang kesatuan, keharmonisan, dan kesetaraan. Ketiga hal itu dapat dibuktikan pada saat sumpit digunakan. Sumpit terdiri dari dua bilah yang setara dan tingginya sama. Keduanya harus digunakan secara bersamaan dan gerakan dari sumpit harus harmonis, digerakkan secara bersamaan ke satu arah yang sama.

Jika satu di antaranya diarahkan ke depan dan satu lagi diarahkan ke belakang, makanan akan sulit diambil. Dalam penggunaannya, dua bilah sumpit harus dipegang tangan kanan atau tangan kiri bagi yang kidal. Satu bilah sumpit bagian atas dipegang oleh ibu jari, sedangkan bagian samping dan bawahnya dipegang oleh telunjuk dan jari tengah, satu bilah lainnya ditopang oleh jari manis.

Pada saat menggunakannya ada etika yang perlu dipatuhi, yakni dilarang memasukan sumpit secara vertikal ke dalam mangkuk yang berisi mi atau nasi. Tindakan itu dianggap serupa dengan menancapkan dupa ke dalam wadah atau makam dalam upacara pemakaman yang dipercaya merupakan penanda kematian.

Pilihan Editor: Aturan yang Perlu Diperhatikan Kala Makan Pakai Sumpit

Berita terkait

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

17 jam lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

4 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

10 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

11 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

13 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

15 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

17 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

18 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

22 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya