Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Maret 2024 12:40 WIB

Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D bisa memunculkan sejumlah gejala yang kadang sulit dibedakan dari masalah kesehatan lain. Contohnya rasa haus, sering kencing, dan mual, dan bisa juga kebingungan dan merasa lemah.

Efek utama vitamin D di tubuh adalah meningkatkan konsentrasi kalsium, menurut Dr. Maryann Amirshahi, pengajar kedokteran darurat di Universitas Georgetown dan salah satu direktur di National Capital Poison Center di Washington, D.C.

"Tanda dan gejala keracunan vitamin D dengan orang yang mengalami kenaikan kadar kalsium dalam darah, yakni kebingungan, mual, muntah, nyeri perut, sering kencing, dan dehidrasi," ujarnya kepada Fox News Digital.

Institut Kesehatan Nasional (NIH) mengingatkan kadar vitamin D terlalu tinggi dalam darah (lebih dari 375 nmol/L or 150 ng/mL) bisa menyebabkan mual, muntah, otot lemah, linglung, nyeri, hilang nafsu makan, dehidrasi, sering kencing, haus, dan batu ginjal. Jika kadar vitamin D sudah terlalu tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal, denyut jantung tak beraturan, dan bahkan kematian. Keracunan vitamin D bisa tergantung pada banyak faktor, misalnya masalah kesehatan yang menyertai seperti penyakit ginjal, sebut Amirshahi.

"Faktor penting lain sudah berapa lama orang tersebut minum vitamin D dosis tinggi. Seringkali, dosis besar (50.000-150.000 IU, tergantung ukuran tubuh) masih bisa ditoleransi tapi overdosis kronis bisa lebih berbahaya," tambahnya.

Advertising
Advertising

Dosis berbahaya dan keracunan vitamin D biasanya disebabkan minum suplemen diet secara berlebihan dengan kandungan vitamin D terlalu tinggi, kata NIH. Penyebabnya bisa kesalahan produksi suplemen yang menyertakan kadar vitamin D terlalu banyak atau dokter yang tak tepat saat memberi resep.

"Kita tak bisa mendapat cukup vitamin D dari sinar matahari karena kulit membatasi jumlah vitamin D yang diprosesnya," sebut NIH.

Penanganan korban overdosis
Jka seseorang mengalami overdosis, penanganan segera adalah dengan berhenti meminum suplemen dan membatasi pola makan mengandung kalsium, menurut Mayo Clinic. Dokter juga mungkin menyarankan terapi dan pengobatan, termasuk kortikosteroid atau bisfosfonat.

"Kami juga bisa memberi pengobatan arang aktif di IGD jika orang overdosis vitamin D untuk membantu mengikatnya sebelum diserap usus," ujar Amirshahi.

Namun cara ini hanya bisa dilakukan pada yang segera mendapat penanganan dan hanya overdosis vitamin D, tanpa penyerta. Jika vitamin D sudah terlanjur terserap usus, pengobatan utamanya adalah mengurangi kadar kalsium dalam darah. Caranya bisa dengan cairan infus atau obat-obatan penurun konsentrasi kalsium. Dalam kasus yang parah dan cara di atas tak bisa diterapkan, makan akan dilakukan dialisis untuk membuang kelebihan kalsium.

Pilihan Editor: Bahaya Kekurangan Vitamin D pada Ibu Hamil, Keguguran dan Kelahiran Prematur

Berita terkait

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

6 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

7 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

8 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

8 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

13 hari lalu

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

15 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

31 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

34 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

38 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya