Saran Praktisi Kesehatan buat yang akan Puasa Ramadan

Reporter

Antara

Kamis, 7 Maret 2024 21:19 WIB

Ilustrasi Sahur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Staf bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Ngabila Salama, mengatakan puasa Ramadan bermanfaat bagi tubuh, bahkan pada penderita penyakit sekali pun.

"Puasa itu menyehatkan badan. Kita yang sehat saja tambah sehat dengan berpuasa, teman-teman yang punya komorbid juga harus yakin puasa itu menyehatkan badan," kata Ngabila dalam webinar "Tips Puasa ala CERDIK" oleh Kemenkes, Kamis, 7 Maret 2024.

Praktisi kesehatan masyarakat itu menjelaskan salah satu manfaat puasa di antaranya untuk menstabilkan tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol, hingga sebagai antioksidan dan antiperadangan. Meski demikian, beberapa kelompok perlu memperhatikan kondisi kesehatan sebelum berpuasa, khususnya saat Ramadan, di mana puasa dilakukan selama satu bulan penuh.

Penderita penyakit dianjurkan berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Dokter akan memberikan rekomendasi apakah pasien tetap harus melanjutkan minum obat, demikian juga terkait pemberian dosis dan waktu meminumnya. Menurutnya, hal ini penting sebab puasa mengubah metabolisme tubuh karena perubahan waktu makan, minum, serta istirahat.

"Penderita penyakit, termasuk ibu hamil dan menyusui, disarankan konsultasi terlebih dulu. Mereka butuh supervisi, kebutuhan nutrisi bagi janin juga harus dipenuhi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Ngabila menjelaskan waktu sahur disarankan sesuai yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. Ia menyebut tak jarang orang sahur pada dini hari karena ingin beristirahat dan bekerja esok hari. Hal ini menyebabkan waktu puasa lebih lama dari waktu sahur sebelum salat subuh.

"Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasa lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam," katanya.

Pilih makanan sehat
Lebih lanjut ia menyatakan saat berbuka puasa disarankan mengonsumsi makanan dan minuman sehat dengan kadar gula yang terkontrol. Beberapa jenis makanan yang perlu dihindari atau dibatasi antara lain gorengan, minuman manis berpengawet, hingga air soda. Sedangkan makanan dan minuman yang dianjurkan adalah sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, nasi putih, lauk pauk, sayur, buah-buahan, dan cukup minum air putih 2 liter per hari.

"Batasi gula, garam, dan lemak. Konsepnya harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lainnya," jelasnya.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan masyarakat diimbau untuk tetap melakukan aktivitas fisik atau berolahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki 20-30 menit atau sekitar 6.000 langkah per hari. Selain itu, terus jalankan pola hidup bersih dan sehat, baik kebersihan diri maupun lingkungan, agar terhindar dari penyakit.

"Kita harus tetap semangat menjalani aktivitas sehari-sehari tanpa merasa lemas sehingga bisa fokus beribadah di bulan Ramadan," tandasnya.

Pilihan Editor: Ahli Gizi Bagi Saran Kuat Puasa Ramadan Sambil Turunkan Berat Badan

Berita terkait

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

5 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

15 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

16 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

23 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

24 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

32 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

33 hari lalu

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

34 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

35 hari lalu

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya