Diet Ala Latin Sampai Yunani

Reporter

Editor

Senin, 29 Juni 2009 16:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Makin lama makin gemuk? Juga keluarga Anda? Orang-orang Latin atau Hispanik di Amerika Serikat juga begitu. Jumlah orang-orang Hispanik yang gemuk makin banyak. Dalam sepuluh tahun, mereka yang gemuk bertambah hampir dua kali lipat. Pada 1991, sekitar 11,6 persen orang Latin di Amerika Serikat yang kegemukan. Setelah 10 tahun kemudian, menjadi 23 persen.

Kalau gemuk saja barangkali hanya berpengaruh pada penampilan. Masalahnya, kegemukan itu berbanding lurus dengan risiko terkena diabetes. Para ahli menduga kegemukan itu disebabkan pola makan orang Latin yang banyak mengandung garam, gula dan alkohol.

Galau melihat perubahan itu, para ahli gizi berusaha memodifikasi model piramida diet untuk orang-orang Hispanik. Sejak dua tahun lalu Latino Nutrion Coalition mengkampanyekan piramida diet ini untuk mengontrol gula dan garam. Tidak hanya mengurangi frekuensi makan, diet Latin ini juga meracik komposisi makanannya yang berbeda.

Bagian piramida yang paling bawah atau paling banyak dimakan adalah karbohidrat terutama berupa gandum, beras dan ubi. Di lapis kedua ada buah-buahan tropis seperti mangga, pepaya serta sayur-sayuran. Baru pada lapis ketiga ada daging ayam yang jumlahnya lebih sedikit dan yang paling sedikit atau di puncak piramida adalah susu.

Yang menarik, pola diet ini ternyata sudah dilakukan Suku Indian Aztech yang berada di Amerika Latin di abad ke-16. Sehingga, sebenarnya anjuran diet dengan pola ini bukan hal yang baru bagi mereka. "Kami menganjurkan agar mereka kembali ke menu tradisional yang sebetulnya lebih lezat daripada makanan modern yang tampaknya lezat," kata Manager Latino Nutrion Coalition Liz Mintz.

Di samping orang Latin, piramida diet juga dimiliki -orang-orang Mediterania, khususnya Yunani yang tinggal di Pulau Kreta. Orang-orang Pulau Kreta menderita penyakit jantung sekitar 20 persen lebih rendah dibanding orang Amerika Serikat. Tak hanya sehat jantung, rasio penderita kankernya sepertiga lebih rendah dibanding penderita kanker di Amerika.

Meski ditemukan berjauhan, piramida diet Mediterania dan Latin punya persamaan di lapisan atasnya (lihat ilustrasi). Keduanya sama, lebih banyak makan karbohidrat. Di lapis kedua ada banyak sayur, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Perbedaan ada pada lapisan ketiga. Sehari-hari orang Yunani mengkonsumsi minyak zaitun yang kaya vitamid D untuk memasak, keju dan yoghurt. Dalam sepekan mereka makan ikan laut yang mengandung banyak omega 3 dan hanya sesekali makan daging. Akan halnya orang-orang Pulau Kreta makan telur 1-4 butir seminggu. Untuk menyempurnakannya, pakar gizi "pendukung" diet Mediterania yang telah diteliti oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Harvard School of Public Health pada 1993 itu menganjurkan agar minum air enam gelas per hari.

Dari dua piramida diet itu, mana yang lebih unggul? Kalangan medis Indonesia seperti Rachmad Soegih, ahli Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, pada dasarnya semua program diet itu baik karena mengurangi secara kuantitatif jumlah makanan, tapi tidak menurunkan kualitasnya. Semua diet pada umumnya menganjurkan makan rendah kalori. "Variasi makanannya saja yang berbeda. Siapa tahu nantinya ada piramida diet ala Afrika," ujar Rachmad, Ahad lalu.

Rachmad menganjurkan, selain diet penyandang obesitas juga melakukan olahraga. Jika tidak, kata Rachmad yang juga bepraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu, dalam dua pekan tubuh akan kembali seperti semula. Bagaimana pun, tubuh punya sistem metabolisme yang bisa menyesuaikan diri. Selain itu, "diet harus dilakukan dalam jangka lama, tidak hanya sekadar ikut tren." Pilih diet yang mana?

***

MENU PIRAMIDA DIET LATIN
Karbohidrat: jagung, kentang, beras, ubi, quinoa (sejenis kacang-kacangan), kacang pinto
Buah-buahan: pisang, mangga, pepaya, jambu, jeruk, nenas, melon
Sayuran: Bayam, tomat, brokoli, cabai, tomat
Minyak Goreng : Jagung, kedelai, zaitun
Protein: kalkun, ayam, ikan terutama salmon, telur

Untuk Anak:
Karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, dikonsumsi sama banyak dengan sayur dan buah-buahan. Diikuti ikan, susu dan ayam di lapis kedua. Daging merah dan manisan seperti es krim dianjurkan hanya dikonsumsi seminggu sekali.
Anak dan dewasa direkomendasi minum air putih 6-8 gelas dan segelas jus buah.


MENU DIET MEDITERANIA
Karbohidrat: gandum,beras, kacang-kacangan
Buah-buahan: anggur, jeruk, lemon
Sayur-sayuran: wortel, sayuran hijau
Minyak Goreng/masak: minyak zaitun
Protein: telur (maksimal 4 kali sepekan), ikan atau makanan laut maksimal dua kali sepekan, tidak harus makan daging dalam sepekan, yoghurt rendah kalori.

Untuk anak
Karbohidrat lebih besar dalam bentuk roti, nasi, kentang. Diikuti sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan di tingkat kedua dalam jumlah sama. Minyak zaitun dipakai untuk memasak. Yoghurt atau keju dianjurkan dikonsumsi tiap hari. Ikan, ayam, telur, manisan (seperti es krim dikonsumsi mingguan, daging dikonsumsi saekali sebulan. Minum air 6-8 gelas per hari plus jus buah asli.

IRVAN SJAFARI | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

12 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

33 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

48 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

55 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya