Tips Gunakan Paylater agar Tidak Boncos

Reporter

Antara

Minggu, 13 Oktober 2024 22:27 WIB

Ilustrasi PayLater. Tim Douglas/Pexels

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu memahami manfaat dan risiko penggunaan paylater agar dapat memanfaatkannya secara bijak karena sering digunakan mereka yang tak punya dana tunai. Pakar ekonomi di Universitas Mulawarman Samarinda, Hairul Anwar, pun menyoroti fenomena penggunaan layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti ini dan memberikan solusi agar masyarakat dapat memanfaatkannya dengan bijak.

"Yang perlu disadari, ketika menggunakan paylater hari ini dan membayar bulan depan, mereka sebenarnya mengurangi daya belinya di bulan depan," ujar Hairul, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 13 Oktober 2024.

Dia menjelaskan, paylater memiliki daya tarik karena kemudahan akses dan prosesnya yang cepat. Hal ini mendorong peningkatan transaksi hingga 50 persen. Sayangnya, kemudahan ini sering membuat masyarakat abai terhadap konsekuensi di kemudian hari. Ia menganalogikan penggunaan paylater seharusnya diprioritaskan untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif.

"Kalau untuk beli beras atau kebutuhan pokok, itu tidak boleh ditunda. Tapi kalau untuk beli HP baru, sebaiknya dipikirkan lagi," ujarnya.

Pentingnya perencanaan keuangan
Ia juga menandaskan pentingnya tata kelola keuangan dan arus kas dalam memanfaatkan paylater. Masyarakat perlu memahami dengan baik berbagai kemudahan yang ditawarkan paylater agar tidak mengalami kerugian. Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan dan perencanaan keuangan dalam keluarga.

Advertising
Advertising

"Diskusikan dengan keluarga, berapa penghasilan, berapa yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan lain sebagainya," saran Hairul.

Ia memaparkan perbedaan pola penggunaan paylater antara yang berpenghasilan tetap dan tidak tetap. Yang berpenghasilan tetap cenderung lebih teratur karena sudah tahu berapa pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya.

"Sedangkan yang berpenghasilan tidak tetap, kadang banyak kadang sedikit, sehingga perlu lebih hati-hati dalam mengelola keuangan," pesan Hairul.

Ia menekankan pentingnya mencatat pendapatan dan pengeluaran sebagai langkah awal dalam manajemen keuangan. Mencatat pendapatan dan pengeluaran merupakan fungsi manajemen yang penting dalam merencanakan keuangan.

"Catat setiap pengeluaran, baik yang menggunakan uang tunai maupun paylater. Dengan mencatat, kita bisa melihat ke mana saja uang dialokasikan," katanya.

Pilihan Editor: Tips Perencanaan Keuangan bagi Mahasiswa

Berita terkait

Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

1 hari lalu

Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

Pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto semakin dekat. Sejumlah nama menteri Jokowi dikabarkan masih ada.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM: 70 Persen Koperasi di Indonesia Bergerak pada Usaha Simpan Pinjam

2 hari lalu

Kemenkop UKM: 70 Persen Koperasi di Indonesia Bergerak pada Usaha Simpan Pinjam

Kemenkop UKM menyoroti masih rendahnya koperasi yang bergerak di sektor riil. Ia mengungkap, jumlah koperasi sektor riil saat ini masih di bawah 30 persen dari total jumlah koperasi aktif.

Baca Selengkapnya

Tak Mau Ketinggalan, Bank Permata Bakal Ikut Luncurkan Paylater

2 hari lalu

Tak Mau Ketinggalan, Bank Permata Bakal Ikut Luncurkan Paylater

Setelah sejumlah bank di Indonesia menghadirkan paylater, Bank Permata juga mulai melirik mekanisme pembiayaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Paylater Semakin Digandrungi, Pengguna Usia di Atas 36 Tahun Meningkat

3 hari lalu

Paylater Semakin Digandrungi, Pengguna Usia di Atas 36 Tahun Meningkat

Pengguna paylater dengan usia di atas 36 tahun mengalami pertumbuhan pesat.

Baca Selengkapnya

Banyak Orang Belum Rencanakan Dana Pensiun, Apa yang Diandalkan?

4 hari lalu

Banyak Orang Belum Rencanakan Dana Pensiun, Apa yang Diandalkan?

Survei menyebut kebanyakan orang belum menyiapkan perencanaan keuangan untuk masa pensiun, yang seharusnya disiapkan sedini mungkin.

Baca Selengkapnya

OJK: Masyarakat Makin Gandrung Belanja dengan Skema Beli Dulu Bayar Belakangan

7 hari lalu

OJK: Masyarakat Makin Gandrung Belanja dengan Skema Beli Dulu Bayar Belakangan

OJK mencatat, masyarakat yang belanja dengan skema beli dulu bayar belakangan naik 89 persen dibanding tahun lalu dengan transaksi Rp7,9 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Akan Buka Lowongan Pengawas Kripto

7 hari lalu

OJK Akan Buka Lowongan Pengawas Kripto

OJK akan punya tugas tambahan, yaitu mengawasi transaksi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan perdagangan kripto.

Baca Selengkapnya

OJK Catat Piutang Pembiayaan Paylater Naik 89,2 Persen

9 hari lalu

OJK Catat Piutang Pembiayaan Paylater Naik 89,2 Persen

OJK mencatat pembiayaan paylater meningkat signifikan dibanding tahun lalu

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil

11 hari lalu

OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta Orang, Banyak di Antaranya Gen Z yang Awam

18 hari lalu

Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta Orang, Banyak di Antaranya Gen Z yang Awam

Head of Investment & Insurance Product, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Djoko Sulistyo menyebut banyak investor anak muda yang masih awam. Perlu belajar lebih lanjut.

Baca Selengkapnya