6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

Senin, 14 Oktober 2024 09:00 WIB

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang pendaki asal Rusia ditemukan tewas saat mendaki Gunung Dhaulagiri. Tim penyelamat menemukan 5 jenazah pendaki di gunung setinggi 8.167 mdpl itu. Gunung Dhaulagiri merupakan bagian dari pegunungan Himalaya yang berada di wilayah Nepal, negara atap dunia, tempat sejumlah gunung tertinggi di dunia berada. Bukan hanya puncak Everest, di negara ini juga terdapat gunung dengan ketinggian lebih dari 8 ribu mdpl.

Gunung-gunung setinggi itu menjulang melewati death zone atau zona kematian. Di zona tersebut, lingkungan sangat tidak ramah untuk manusia. Selain kadar oksigennya tipis, suhu di zona itu dikenal ekstrem dan dapat berubah drastis. Zona kematian juga terpapar radiasi sinar matahari yang tinggi, hingga angin kencang tiada henti.

Saat berada di zona tersebut, fisik dan mental sangat terkuras. Sering kali, pendaki membutuhkan tabung oksigen tambahan di sana. Beberapa situasi berbahaya kerap mengintai misalnya longsoran salju, badai, hingga batu dan es yang jatuh dari atas berpotensi mencelakai pendaki. Tak jarang, banyak pendaki yang tewas di gunung setinggi itu. Seperti lima pendaki dari Rusia tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta 5 pendaki Rusia tersebut:

1. Mendaki gunung tertinggi ketujuh di dunia

Advertising
Advertising

Dilansir dari apnews.com, para pendaki asal Rusia tersebut berupaya mencapai puncak Dhaulagiri, gunung tertinggi di dunia nomor tujuh. Di Nepal, gunung ini merupakan gunung tertinggi ketiga setelah Gunung Everest yang memiliki tinggi 8.848 meter dan Gunung Kanchanjunga yang memiliki tinggi 8.598 meter.

Para pendaki ini naik ke Dhaulagiri pada musim pendakian musim gugur, yang tidak sepopuler musim semi, dimulai bulan lalu. Gunung-gunung lebih sepi, dan biaya izin pendakian juga lebih mudah diapat karena longgar.

2. Hilang kontak sejak Minggu

Menurut kantor berita resmi TASS, kedutaan besar Rusia di Nepal mengonfirmasi bahwa mereka telah diberitahu tentang kematian para pendaki, setelah kehilangan komunikasi dengan kelompok tersebut pada hari Minggu, hari ketika mereka memulai pendakian.

3. Satu orang dari rombongan selamat

"Anak-anak itu telah ditemukan. Mereka semua tewas ketika tali jatuh," tulis pendaki Anna Piunova di halaman Facebook-nya, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut awalnya terdiri dari enam pendaki.

Salah satu dari mereka, yang diidentifikasi sebagai Valeri Shamalo, jatuh sakit selama pendakian dan kembali ke kamp di ketinggian 6.100 meter, dari mana dia kemudian dievakuasi ke rumah sakit dengan helikopter.

4. Dua orang berhasil sampai puncak

Sementara itu, dua anggota tim pendakian telah mencapai puncak, namun sisanya memutuskan untuk kembali tanpa mencapai puncak, dan kontak radio dengan base camp pun hilang setelahnya.

5. Nasib jenazah belum diputuskan

Perlu dicatat bahwa rencana untuk mengevakuasi jenazah belum final, karena menghadapi kendala logistik yang signifikan seperti tenaga manusia, rencana yang matang, dan peralatan. Sumber juga mengonfirmasi bahwa tidak ada rincian lebih lanjut yang ditemukan mengenai para pendaki Gunung Dhaulagiri yang tewas.

6. Pertama kali didaki pada 1960

Gunung Dhaulagiri baru pertama kali didaki pada 1960 oleh para pendaki gabungan Swiss-Austria. Setelah pendakian tersebut sukses, gunung tersebut mulai menarik minat dan sudah didaki oleh ratusan pendaki dari seluruh dunia.

Dalam dunia pendakian, orang yang berhasil mencapai 14 puncak gunung dengan tinggi lebih dari 8 ribu mdpl disebut eight thousanders, sebuah gelar prestisius. Belum banyak pendaki gunung yang menyandang gelar tersebut. Untuk memperoleh rekor itu, seorang pendaki harus mencapai puncak 14 gunung dengan tinggi lebih dari 8 ribu mdpl. Salah satu dari 14 gunung tersebut adalah Dhaulagiri.

ANANDA RIDHO SULISTYA | AP NEWS | EFE.COM | JANG.COM

Pilihan Editor: 5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

Berita terkait

Ribuan Penduduk Terjebak di Jabalia saat Serangan Israel di Gaza Utara

5 jam lalu

Ribuan Penduduk Terjebak di Jabalia saat Serangan Israel di Gaza Utara

Ribuan orang terjebak di Jabalia saat penyerangan Israel ke Gaza utara.

Baca Selengkapnya

ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

6 jam lalu

ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

ASEAN mendesak kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan penghentian kekerasan di Myanmar.

Baca Selengkapnya

3 Kecelakaan Mendaki di Gunung Rinjani dalam 30 Hari Terakhir

18 jam lalu

3 Kecelakaan Mendaki di Gunung Rinjani dalam 30 Hari Terakhir

Korban dalam kecelakaan mendaki ini beragam mulai dari pendaki domestik dan turis luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan, Penting untuk Pemula

20 jam lalu

Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan, Penting untuk Pemula

Mendaki gunung biasanya dilakukan berkelompok, baik dengan teman sesama pecinta alam atau bersama orang baru dalam open trip.

Baca Selengkapnya

Deretan Kecelakaan saat Mendaki Gunung di Indonesia Beberapa Bulan Terakhir

21 jam lalu

Deretan Kecelakaan saat Mendaki Gunung di Indonesia Beberapa Bulan Terakhir

Beberapa bulan terakhir, terjadi sejumlah kecelakaan saat mendaki gunung.

Baca Selengkapnya

7 Tips Penting bagi Pendaki ketika Tersesat di Gunung, Ketahui Metode STOP

1 hari lalu

7 Tips Penting bagi Pendaki ketika Tersesat di Gunung, Ketahui Metode STOP

Salah satu risiko yang sering dialami pendaki adalah tersesat di gunung, jadi ketahui tujuh tips ini.

Baca Selengkapnya

Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

1 hari lalu

Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

Han Kang, penulis Korsel pemenang Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

1 hari lalu

Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

Sebagian besar warga negara Ukraina bisa berbahasa Rusia atau mengerti bahasa Ukraina dan bahasa Rusia.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat ke Inggris Bahas Pemanfaatan Aset Rusia yang Dibekukan

1 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat ke Inggris Bahas Pemanfaatan Aset Rusia yang Dibekukan

Wakil Menteri Keuangan akan membahas dengan otoritas di Inggris sanksi baru ke Rusia dan bagaimana memanfaatkan aset-aset Rusia yang dibekukan

Baca Selengkapnya

Hashim: Prabowo Akan Kirim 20.000 Mahasiswa Indonesia untuk Belajar STEM di Rusia

2 hari lalu

Hashim: Prabowo Akan Kirim 20.000 Mahasiswa Indonesia untuk Belajar STEM di Rusia

Hashim Djojohadukusumo mengatakan Prabowo Subianto akan memberikan beasiswa untuk 20.000 mahasiswa Indonesia agar belajar STEM di Rusia.

Baca Selengkapnya