Konsultan Onkologi Minta Hindari Kebiasaan Ini untuk Cegah Kanker Payudara
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Rabu, 16 Oktober 2024 20:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis bedah konsultan onkologi dari Universitas Indonesia, Diani Kartini, menyebut pentingnya pola hidup sehat untuk bisa mengendalikan faktor risiko kanker payudara.
"Gaya hidup itu memang salah satu cara yang bisa kita kendalikan, misalnya olahraga. Kemudian bisa pola makan sehat, juga termasuk minuman,” katanya dalam diskusi daring pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Ia mengatakan gaya hidup tidak sehat seperti minum alkohol dan merokok perlu dihindari untuk mencegah potensi kanker payudara. Makanan tidak sehat seperti makanan beku, makanan yang dibakar, serta makanan dan minuman kaleng secara umum bisa memicu sel kanker semakin berkembang.
“Kalau pola makan, yang sebaiknya kita hindari makanan-makanan frozen food, kemudian bakar-bakaran. Itu kita sangat kurangi, demikian juga minuman-minuman kaleng, makanan kaleng, lebih memilih makanan yang real food,” jelasnya.
Diani menambahkan sebaiknya juga mengurangi konsumsi gula dan lemak berlebihan karena bisa meningkatkan potensi kanker. Bagi para penderita kanker juga sebaiknya berkonsultasi pada dokter gizi untuk menghitung kebutuhan gizi seharinya.
Bahaya obat hormon
Selain makanan, penggunaan obat hormon juga menjadi salah satu faktor risiko kanker, terutama kanker payudara. Obat terapi juga bisa membuat sel kanker menjadi resisten atau kebal terhadap pengobatan yang menjadikan kanker kambuh kembali.
“Pemakaian hormon replacement terapi yang dalam jangka panjang, itu ada faktor risikonya juga, harus hati-hati,” pesan Diani.
Ia mengatakan sebaiknya perempuan menerapkan hidup sehat dengan mengatur waktu istirahat jika bekerja, mengelola stres, memperhatikan jam tidur malam. Sementara jika sudah terdiagnosis kanker payudara orang masih bisa menjaga pola hidup sehat dengan melakukan olahraga seperti bersepeda atau berjalan kaki serta berkegiatan aktif.
Pilihan Editor: 5 Makanan yang Dianjurkan Pakar untuk Kurangi Risiko Kanker Payudara