Pengaruh Gigi Ompong pada Estetika Wajah Menurut Spesialis Prostodonsia

Reporter

Antara

Rabu, 23 Oktober 2024 22:34 WIB

Ilustrasi anak bergigi ompong. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan gigi, mulai dari gigi berlubang hingga kehilangan gigi, sangat umum terjadi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, proporsi gigi yang hilang atau dicabut atau tanggal di Indonesia mencapai 21 persen. Penyebaran tertinggi terjadi pada usia 65 tahun ke atas, yaitu sebesar 46,5 persen, diikuti kelompok usia 55-64 tahun 37,2 persen, lalu usia 45-54 tahun sebesar 26,4 persen, dan usia 35-44 tahun 18 persen.

Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. Murti Indrastuti, mengatakan kehilangan gigi atau gigi ompong jika dibiarkan lama bisa mempengaruhi kemampuan fisik serta estetika wajah.

"Jika kehilangan gigi ini dibiarkan dalam waktu lama dampaknya akan mempengaruhi kemampuan fisik serta estetika wajah,” katanya, Rabu, 23 Oktober 2024.

Dalam kondisi tanpa gigi, tulang rahang lambat laun akan menyusut, membuat wajah terlihat lebih tua dan cekung, yang berpengaruh pada penampilan seseorang. Kehilangan gigi pun menyebabkan otot-otot wajah kehilangan penopang, yang berakibat pada penampilan wajah yang lebih berkerut dan terlihat lebih tua. Perubahan ini mengakibatkan perubahan fisik pada wajah, seperti sudut mulut yang menurun, penipisan bibir, tampilan bibir atas yang lebih panjang, serta hidung yang tampak lebih besar karena hilangnya dukungan pada bibir atas.

Di sisi lain, kehilangan gigi juga dapat mempengaruhi kemampuan dalam berbicara. Saat kehilangan satu atau beberapa gigi, cara pelafalan ketika berbicara bisa berubah dan pengucapan menjadi kurang jelas sehingga mengganggu komunikasi sehari-hari.

Advertising
Advertising

Dampak lain gigi ompong yakni dapat mempengaruhi kemampuan mengunyah dengan baik sehingga membatasi jenis makanan yang bisa dikonsumsi. Hal ini juga berpotensi menyebabkan kurangnya kecukupan gizi karena sulitnya mengonsumsi makanan yang bervariasi.

Penyebab kehilangan gigi
Murti mengatakan kehilangan gigi bisa dialami semua orang di rentang usia berapa pun dengan berbagai penyebab, seperti kesehatan gigi yang buruk dan trauma pada gigi akibat kecelakaan. Penyebab lain yakni pola makan tinggi gula yang mengakibatkan gigi berlubang dan harus dicabut, periodontitis atau infeksi gusi serius, kebiasaan merokok yang memperburuk kondisi gigi, hingga kondisi lainnya.

Untuk menangani masalah kehilangan gigi, penggunaan gigi palsu atau gigi tiruan menjadi salah satu solusi dalam menggantikan peran gigi yang hilang agar orang tetap dapat berbicara, mengunyah, dan menelan dengan baik. "Gigi palsu juga menjadi penopang bagi otot-otot wajah, sehingga dapat mempertahankan struktur wajah secara keseluruhan," tuturnya.

Murti mengatakan, secara umum, perawatan gigi palsu ini relatif mudah dan tidak membutuhkan operasi. Namun pembuatannya, atau solusi lain, akan direkomendasikan oleh dokter setelah melihat kondisi kesehatan pasien secara komprehensif.

Pilihan Editor: Yang Perlu Dipahami Jika Ingin Melakukan Implan Gigi

Berita terkait

8 Cara Mengajarkan Anak Gosok Gigi dengan Benar dan Mudah

21 hari lalu

8 Cara Mengajarkan Anak Gosok Gigi dengan Benar dan Mudah

Penting untuk mengajarkan sikat gigi pada anak sejak dini. Berikut ini cara mengajarkan anak gosok gigi yang benar dengan mudah.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Dipahami Jika Ingin Melakukan Implan Gigi

23 hari lalu

Yang Perlu Dipahami Jika Ingin Melakukan Implan Gigi

Implan gigi dilakukan dengan menanamkan implan titanium ke dalam tulang rahang untuk mengganti gigi yang copot. Pahami prosedurnya.

Baca Selengkapnya

5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

23 hari lalu

5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

Beberapa pemanis alami ini bisa menjadi alernatif pengganti gula pasir untuk menambah cita rasa manis di makanan atau minuman sebab diklaim memiliki risiko penyakit jauh yang lebih kecil

Baca Selengkapnya

Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

23 hari lalu

Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

Sikat gigi tergolong peranti yang rentan terpapar bakteri, karena sering terkontaminasi mikroorganisme dalam air liur dan jaringan mulut

Baca Selengkapnya

Prosedur Scaling Gigi dengan BPJS Kesehatan dan Syaratnya

26 hari lalu

Prosedur Scaling Gigi dengan BPJS Kesehatan dan Syaratnya

Ketahui prosedur dan syarat pelayanan scaling gigi dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Anda bisa datang ke Faskes 1 untuk pelayanan.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Sakit Gigi Beserta Gejalanya yang Harus Diketahui

36 hari lalu

6 Penyebab Sakit Gigi Beserta Gejalanya yang Harus Diketahui

Penyebab sakit gigi bisa karena beberapa hal, seperti gigi yang berlubang, gusi infeksi, hingga gigi bungsu yang tumbuh tidak pas.

Baca Selengkapnya

9 Obat Sakit Gigi yang Ampuh Mengatasi Nyeri, Bisa Pakai Bahan Alami

36 hari lalu

9 Obat Sakit Gigi yang Ampuh Mengatasi Nyeri, Bisa Pakai Bahan Alami

Ada beberapa obat sakit gigi yang ampuh. Anda bisa menggunakan obat-obatan dari dokter atau dengan bahan-bahan alami. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan Menggosok Gigi yang Justru Tidak Sehat untuk Gigi

39 hari lalu

5 Kesalahan Menggosok Gigi yang Justru Tidak Sehat untuk Gigi

Menjaga kebersihan gigi dan mulut penting bagi kesehatan. Namun, tidak menyikat gigi dengan benar sama halnya dengan tidak menggosok gigi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Tanggal Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut, Apa Sebabnya?

40 hari lalu

Perubahan Tanggal Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut, Apa Sebabnya?

Mulanya, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia dirayakan pada 12 September, tanggal lahir pendiri FDI, Dr Charles Godon.

Baca Selengkapnya

Cara Mengatasi Gigi Sensitif dengan Minim Bahan Kimia

59 hari lalu

Cara Mengatasi Gigi Sensitif dengan Minim Bahan Kimia

Pakar mengatakan meski banyak pasta gigi yang tersedia untuk gigi sensitif, ia lebih menyarankan memilih pasta gigi dengan bahan alami.

Baca Selengkapnya