Psikiater Sebut Anak dengan Pengobatan Kanker Rentan Depresi dan Stres

Reporter

Antara

Jumat, 25 Oktober 2024 13:48 WIB

Pasien anak dengan kanker sedang bermain/Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Kusuma Minayati Sp.KJ, mengatakan depresi adalah salah satu kondisi gangguan psikiatris yang mungkin muncul pada anak yang menjalani pengobatan kanker. Ia mengatakan mendiagnosis depresi pada anak yang sedang menjalani pengobatan kanker juga tidak mudah karena ada perubahan konsentrasi, pola tidur, perubahan nafsu makan, dan menurunnya energi yang juga disebabkan penyakit medisnya sendiri.

“Gangguan psikiatris pada anak bisa berbagai macam bentuknya, paling banyak dari kelompok depresi. Tapi ada juga hal-hal yang terkait n perkembangan saraf, ADHD, dan autistik,” katanya dalam webinar oleh RSCM, Jumat, 25 Oktober 2024.

Kondisi depresi anak bisa mempengaruhi kualitas hidup dan kepatuhan terhadap pengobatan yang harus dijalaninya. Selain depresi, gangguan psikiatris yang bisa muncul pada anak dengan kanker adalah kecemasan, terutama anticipatory atau perasaan khawatir sebelum suatu kejadian terjadi.

“Kecemasan anticipatory sering terjadi, yang dapat diatasi dengan intervensi perilaku, edukasi, atau obat-obatan, tergantung tingkat keparahan gejalanya,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi psikiatris lain yaitu delirium, yaitu adanya perubahan kesadaran yang kumulatif karena kondisi medis umum yang mendasari. Biasanya gejala yang muncul seperti gangguan tidur dan iritabilitas atau mudah marah. Hal itu memerlukan pengenalan dan penanganan dengan beberapa alat diagnosis serta intervensi yang mengelola gejala karena ini bagian dari kondisi medis agar ada perbaikan.

Advertising
Advertising

Muncul sejak awal
Gangguan psikiatris bisa muncul sejak awal ditemukan diagnosis. Anak bisa merasa stres dan cemas karena harus rutin ke rumah sakit dan bertemu dokter. Kecemasan juga bisa terjadi karena perubahan kebiasaan, seperti harus sering izin dari sekolah dan perubahan perilaku saudara kandung dan orang tua.

“Jadi saat anak membutuhkan perawatan intensif membuat ibunya lupa kakak atau adiknya, saudaranya jadi ada masalah perilaku. Itu bisa menimbulkan distress pada anak yang sedang berobat kanker,” papar Kusuma.

Di sisi lain, perjalanan kemoterapi, pembedahan, dan radiasi juga mempengaruhi keterampilan hidup dan anak yang masih dalam tumbuh kembang harus mengejar poin perkembangan yang tertinggal dan bisa membuat anak stres. Karena itu diperlukan kedekatan orang tua dan anak agar bisa memberikan pemahaman dan kenyamanan sesuai perkembangan usia dengan komunikasi yang baik agar anak bisa memahami apa yang sedang terjadi dengan dirinya.

“Anak memang tidak mudah mengungkapkan apa yang dia rasa. Kita bisa menggunakan teknik-teknik yang dekat dengan keseharian anak, misalnya sambil bermain. Jadi misalnya kita bisa menunjukkan gambar untuk menunjukkan rasa nyerinya kayak apa sih,” kata Kusuma.

Pilihan Editor: Alasan Pasien Kanker Lansia Tak Dianjurkan Pengobatan Kemoterapi

Berita terkait

10 Hal yang Penting Dilakukan Setelah Didiagnosis Kanker Payudara

1 jam lalu

10 Hal yang Penting Dilakukan Setelah Didiagnosis Kanker Payudara

Berikut pendapat para pakar kanker yang telah membantu banyak wanita melalui perjalanan berat usai divonis kanker payudara.

Baca Selengkapnya

4 Tips Mengatasi Stres untuk Anda yang Super Sibuk

2 hari lalu

4 Tips Mengatasi Stres untuk Anda yang Super Sibuk

Isu kesehatan mental kini sering dibicarakan. Simak 4 tips mengatasi stres untuk Anda yang punya kegiatan padat.

Baca Selengkapnya

Alasan Pasien Kanker Lansia Tak Dianjurkan Pengobatan Kemoterapi

2 hari lalu

Alasan Pasien Kanker Lansia Tak Dianjurkan Pengobatan Kemoterapi

Pakar mengatakan pasien kanker, terutama kanker darah, berusia lanjut tidak dianjurkan melakukan pengobatan dengan kemoterapi. Cek alasannya.

Baca Selengkapnya

6 Dampak Doomscrolling pada Tubuh yang Jarang Diketahui

3 hari lalu

6 Dampak Doomscrolling pada Tubuh yang Jarang Diketahui

Doomscrolling dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental. Berikut beberapa efek yang ditimbulkan dari kebiasaan ini.

Baca Selengkapnya

Megalofobia: Gejala dan Penyebab Fobia Benda Besar

6 hari lalu

Megalofobia: Gejala dan Penyebab Fobia Benda Besar

Megalofobia kondisi takut yang tak wajar terhadap benda-benda besar

Baca Selengkapnya

5 Kiat Mengurangi Ketagihan Belanja Online

8 hari lalu

5 Kiat Mengurangi Ketagihan Belanja Online

Bagaimana kiat mengendalikan diri agar tak ketagihan belanja online yang berlebihan?

Baca Selengkapnya

Cara Mengatasi Depresi pada Malam Hari

9 hari lalu

Cara Mengatasi Depresi pada Malam Hari

Pada malam hari, ketika aktivitas menurun dan pikiran mulai berkecamuk, gejala depresi bisa terasa semakin kuat.

Baca Selengkapnya

Kenapa Depresi Biasanya Terjadi pada Malam Hari?

10 hari lalu

Kenapa Depresi Biasanya Terjadi pada Malam Hari?

Banyak orang yang mengalami gejala depresi merasa bahwa malam hari adalah waktu di mana mereka merasa paling buruk.

Baca Selengkapnya

Mona Ratuliu Dihantui Peran Ibu Abusive di Aku Tak Membenci Hujan

10 hari lalu

Mona Ratuliu Dihantui Peran Ibu Abusive di Aku Tak Membenci Hujan

Cerita Mona Ratuliu tentang dampak psikologis saat berperan di serial Aku Tak Membenci Hujan.

Baca Selengkapnya

Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

11 hari lalu

Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

Lingkungan kerja yang sehat dapat meningkatkan kesehatan mental sementara lingkungan yang buruk dapat menurunkan kesehatan dan bikin stres.

Baca Selengkapnya