Tips Merawat Pasien Flu Singapura di Rumah dari IDAI

Reporter

Antara

Senin, 28 Oktober 2024 19:02 WIB

Flu Singapura.

TEMPO.CO, Jakarta - Flu Singapura dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan kasus di Indonesia. Selama triwulan I (Januari-Maret 2024) Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 6.500 kasus. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun membagi tips yang bisa dilakukan pengasuh atau orang tua untuk merawat anak pasien flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) di rumah sehingga tidak menular ke anggota keluarga lain.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K), menjelaskan langkah pertama penanganan anak dengan HFMD di rumah ialah mengisolasi pasien secara terpisah dari anggota keluarga lain dan memisahkan secara khusus barang-barang yang dipakai sehari-hari.

"Penularannya bisa lewat kontak langsung dan kontak tidak langsung. Jadi kalau ada yang kena HFMD yang harus dilakukan ialah diisolasi. Kemudian untuk tempat minum, tempat makannya, itu harus disendirikan karena merupakan salah satu sumber penularan," kata Edi dalam diskusi media bersama IDAI, Senin, 28 Oktober 2024.

Apalagi jika di dalam rumah ada lebih dari satu anak maka orang tua sebaiknya memisahkan anak-anak tersebut agar tidak bertemu terlebih dulu hingga pasien sembuh untuk menghindari penularan. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu mengatakan agar pasien flu Singapura di rumah bisa cepat sembuh maka orang tua atau pengasuh memperhatikan pola makan dan asupan yang diberikan kepada pasien. Pastikan anak mendapatkan nutrisi cukup, baik dari karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, dan vitamin sehingga imunitasnya dapat bekerja dengan baik melawan virus penyebab HFMD.

Apabila sudah berkonsultasi dengan tenaga medis dan anak diberikan obat, pastikan obat-obatan tersebut diminum untuk mengurangi efek buruk gejala-gejala yang dialami. Misalnya apabila terjadi demam dan diberikan parasetamol maka obat itu harus diminum dan diimbangi dengan istirahat yang cukup sehingga tubuh anak bisa menciptakan daya tahan yang baik selama proses istirahat berlangsung. Ia juga menjelaskan pasien tetap bisa mandi secara rutin untuk menjaga kesehatan kulitnya mengingat HFMD menyerang kulit dan mulut.

Advertising
Advertising

"HFMD kan lesinya ada vesikel (lepuh kecil pada kulit berisi cairan). Kalau dia misalnya tidak mandi sehingga terkontaminasi dengan kuman yang dari kulit maka vesikel yang asalnya isi air malah jadi nanah, jadi infeksi. Tetap harus mandi, justru kalau bisa mandinya dengan antiseptik," papar Edi.

Gejala yang harus diwaspadai
Di samping cara perawatan di rumah, Edi juga menyebut beberapa gejala flu Singapura yang harus diwaspadai orang tua atau pengasuh untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mencegah HFMD tidak menjadi komplikasi atau fatalitas. Beberapa gejala yang harus diwaspadai ialah demam tinggi di atas 38,5 derajat Celcius. Gejala lain anak menolak makan karena adanya lesi di dalam mulut, dan yang ketiga anak mengalami penurunan kesadaran dengan demam yang konstan.

"Kalau kesadarannya sudah menurun maka harus segera dibawa (ke fasilitas kesehatan untuk penanganan tenaga medis) karena salah satu komplikasi yang bisa terjadi dan berbahaya ialah radang otak atau meningitis," ujarnya.

Edi menjelaskan ini merupakan penyakit menular yang disebabkan virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71) dan dapat menjangkiti orang dewasa maupun anak-anak. Meski demikian, anak-anak usia 0-5 tahun lebih sering terserang HFMD. Beberapa gejala khas yang timbul dari HFMD ialah munculnya lesi dengan vesikel di area telapak tangan dan kaki serta mulut. Biasanya penderita juga mengalami nyeri pada tenggorokan, demam, dan kehilangan selera makan.

Pasien HFMD dapat disembuhkan dengan perawatan yang tepat di rumah dan bisa terjadi komplikasi HFMD menjadi penyakit yang berbahaya. Penyakit dapat memicu terjadinya radang otak baik itu meningitis atau ensefalitis yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.

Pilihan Editor: Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Berita terkait

Cegah Penularan Flu Singapura dengan Vaksinasi

2 jam lalu

Cegah Penularan Flu Singapura dengan Vaksinasi

Pakar menjelaskan vaksinasi bisa membantu mencegah serangan HFMD atau flu Singapura. Apa lagi ayng perlu diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Digigit Hewan Terinfeksi Rabies, Haruskah Korban Divaksin?

27 hari lalu

Digigit Hewan Terinfeksi Rabies, Haruskah Korban Divaksin?

Ada beberapa aspek yang menentukan seseorang bisa diberi vaksin rabies atau cukup cuci luka saja setelah digigit hewan penular, simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jelang Hari Rabies Sedunia, Masyarakat Perlu Pahami Penyakit Menular dan Mematikan Ini

35 hari lalu

Jelang Hari Rabies Sedunia, Masyarakat Perlu Pahami Penyakit Menular dan Mematikan Ini

Rabies merupakan penyakit menular dan menjadi masalah kesehatan masyarakat. Warga perlu memahami penyakit ini karena tergolong penyakit berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

38 hari lalu

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

38 hari lalu

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Orang Sering Sakit

42 hari lalu

6 Penyebab Orang Sering Sakit

Berikut beberapa penyebab utama orang sering sakit, termasuk tertular dari anak dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya

Cegah Infeksi Berulang di Musim Pancaroba dengan Cerdik dan Ceria

45 hari lalu

Cegah Infeksi Berulang di Musim Pancaroba dengan Cerdik dan Ceria

Hindari penyakit selama musim pancaroba dengan melakukan langkah Cerdik dan Ceria. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ini Pesan Praktisi Kesehatan buat Orang Tua

23 Juli 2024

Hari Anak Nasional, Ini Pesan Praktisi Kesehatan buat Orang Tua

Praktisi kesehatan Hari Anak Nasional menjadi pengingat bagi orang tua untuk menghindarkan anak dari penyakit menular.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian dan FAO Bikin Pelatihan Investigasi untuk Mitigasi Penyebaran Penyakit Menular Baru

16 Juli 2024

Kementerian Pertanian dan FAO Bikin Pelatihan Investigasi untuk Mitigasi Penyebaran Penyakit Menular Baru

FAO dan Kementerian Pertanian RI menyelenggarakan pelatihan investigasi untuk meningkatkan upaya pengendalian dan mitigasi penyebaran zoonosis.

Baca Selengkapnya

Alasan Jemaah Haji yang Baru Kembali Perlu Rutin Laporkan Kondisi ke Puskesmas

3 Juli 2024

Alasan Jemaah Haji yang Baru Kembali Perlu Rutin Laporkan Kondisi ke Puskesmas

Jemaah haji yang baru tiba wajib melaporkan kondisi kesehatan setiap hari ke puskesmas atau petugas kesehatan haji terdekat selama 21 hari.

Baca Selengkapnya