Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Gondongan

Jumat, 1 November 2024 06:33 WIB

Ilustrasi perempuan dengan kulit berminyak di daerah T, dan kulit kering di pipi dan bibir. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang masuk dalam kelompok paramyxovirus. Gondongan awalnya adalah penyakit anak yang sangat umum. Setelah vaksin gondongan tersedia pada 1967, jumlah kasus berkurang secara signifikan. Namun, wabah gondongan masih terjadi, terutama bagi orang-orang yang memiliki kontak dekat berkepanjangan.

Gondongan paling sering menyerang anak-anak berusia 2-12 tahun yang belum menerima vaksin gondongan, yaitu vaksin campak-gondongan-rubella. Namun, remaja dan orang dewasa juga memiliki kemungkinan dapat terkena gondongan, meskipun telah divaksinasi. Sebab, orang dewasa yang telah divaksin gondongan juga akan berkurang kekebalannya setelah beberapa tahun.

Gondongan terjadi dimulai dengan gejala ringan. Namun, banyak orang tidak memiliki gejala dan tidak mengetahui terinfeksi gondongan. Selain itu, gejala gondongan juga tidak langsung muncul karena melalui masa inkubasi (waktu antara infeksi dan penyakit) sekitar 7-25 hari. Adapun gejala gondongan ringan yaitu:

  • Demam,
  • Sakit kepala,
  • Nyeri otot,
  • Kelelahan, dan
  • Kehilangan nafsu makan.

Setelah gejala ringan, seseorang akan mengalami pembengkakan yang menyakitkan pada kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah di antara telinga dan rahang. Pembengkakan yang dikenal sebagai parotitis ini dapat terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Tanda gondongan klasik ini terlihat seperti “pipi tupai”. Sebab, gejala ini membuat pipi dan rahang membengkak.

Gondongan jarang mempengaruhi organ, seperti otak, pankreas, testis, atau ovarium. Biasanya, gondongan yang mempengaruhi organ hanya terjadi pada remaja dan orang dewasa. Namun, seseorang harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami salah satu gejala parah berikut:

  • Demam tinggi,
  • Leher kaku,
  • Sakit kepala yang parah,
  • Kebingungan,
  • Sakit perut,
  • Muntah, dan
  • Kejan.
Advertising
Advertising

Jika mengetahui gejala tersebut, seseorang sebaiknya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Sebab, gondongan dapat membahayakan orang sekitar karena menular. Gondongan dapat menular melalui kontak langsung dengan air liur atau tetesan pernapasan dari mulut, hidung, atau tenggorokan.

Seseorang dapat terkena gondongan dan menyebarkan virus melalui beberapa cara berikut:

  • Batuk, bersin, atau berbicara;
  • Berbagi barang yang mungkin memiliki air liur, seperti botol air atau cangkir; dan
  • Berpartisipasi dalam aktivitas kontak dekat dengan orang lain, seperti bermain, olahraga, menari, atau berciuman.

Seseorang yang terinfeksi gondongan dapat menyebarkannya melalui beberapa cara berikut:

  • Dimulai beberapa hari sebelum kelenjar ludah mulai membengkak.
  • Hingga lima hari setelah pembengkakan dimulai, lalu seseorang dapat terinfeksi gondongan.

CDC.GOV | CLEVELANDCLINIC.ORG

Pilihan Editor: Cegah Gondongan dengan Vaksinasi, Simak Penjelasan Dokter Anak

Berita terkait

Fakta-fakta Kasus Cacar Air di SMPN 8 Tangsel

22 menit lalu

Fakta-fakta Kasus Cacar Air di SMPN 8 Tangsel

Wabah Cacar air yang sedang viral di SMPN 8 Tangsel . Begini tanggapan Kemenkes

Baca Selengkapnya

Cara Penularan dan Penanganan Gondongan

2 jam lalu

Cara Penularan dan Penanganan Gondongan

Penyakit gondongan dapat menular ke orang lain sehingga perlu ditangani dengan cepat. Lantas, bagaimana cara menanganinya?

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura dengan Vaksinasi

3 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura dengan Vaksinasi

Pakar menjelaskan vaksinasi bisa membantu mencegah serangan HFMD atau flu Singapura. Apa lagi ayng perlu diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Jangan Saling Pinjam 5 Barang Berikut atau Kesehatan Jadi Taruhan

11 hari lalu

Jangan Saling Pinjam 5 Barang Berikut atau Kesehatan Jadi Taruhan

Demi kesehatan, jangan coba-coba saling meminjamkan barang-barang berikut dengan orang lain karena mungkin Anda justru akan terkena penyakit.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Bakteri, Populasi Virus Juga Diami Sikat Gigi Anda

12 hari lalu

Tak Hanya Bakteri, Populasi Virus Juga Diami Sikat Gigi Anda

Kebanyakan virus yang ditemukan belum dikenal sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

13 hari lalu

Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

Indonesian AID menjadi garda terdepan diplomasi pembangunan Indonesia dengan kontribusi signifikan dalam 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

17 hari lalu

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

Usia 12-17 tahun dipertimbangkan sebagai kelompok rentan terpapar penyakit cacar monyet yang memicu kekhawatiran dunia

Baca Selengkapnya

Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

18 hari lalu

Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

Sakit tenggorokan bisa merupakan efek samping dari penyakit lain seperti flu atau batuk. Apa bedanya dengan radang tenggorokan?

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

22 hari lalu

Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.

Baca Selengkapnya

Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

23 hari lalu

Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

Ketahui sederet bahaya dari penggunaan aplikasi SocialSpy WhatsApp yang harus diwaspadai. Jika sudah menginstal, ketahui cara menghapusnya ini.

Baca Selengkapnya