Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Sebut Dampak Pilih Kasih Orang Tua pada Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi keluarga. Foto: Freepik.com/Pressfoto
Ilustrasi keluarga. Foto: Freepik.com/Pressfoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua sering tidak sadar mereka bertindak pilih kasih pada anak-anak. Misalnya, orang tua memberikan lebih banyak perhatian kepada anak yang dianggap lebih lemah dari yang lain karena menilai ia butuh perhatian ekstra. Psikolog klinis anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengatakan tindakan pilih kasih orang tua dalam jangka panjang bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.

"Dampaknya macam-macam, ada yang kemudian membuat anak jadi enggak percaya diri," kata pemilik sapaan Nina itu. "Dalam jangka panjang seringkali juga berdampak dalam perkembangan mereka. Misalnya salah satu anak lebih berprestasi dibandingkan anak yang lain." 

Psikolog di Lembaga Psikologi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu mengungkapkan ada pula orang tua yang merasa lebih nyaman dengan anak tertentu sehingga tanpa sadar memberi perhatian lebih kepadanya. Selain itu, orang tua yang belum siap punya anak lagi kadang secara tidak sadar lebih fokus memperhatikan anak yang baru lahir sehingga anak yang lain bisa merasa diabaikan. 

Ketika orang tua terus memberikan perhatian lebih banyak kepada anak tertentu, anak yang kurang diperhatikan bisa merasa tidak disayang. Nina mengatakan memberikan kasih sayang yang sama bagi anak-anak tidak berarti menyamaratakan perhatian kepada anak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

"Tetapi, perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan ada feedback, baik dari anak ataupun orang lain yang mengenal kita," kata lulusan Universitas Indonesia itu.

Perlunya introspeksi diri
Nina menjelaskan orang tua perlu introspeksi diri jika merasa pilih kasih dalam memperlakukan anak-anak. Setelah melakukan introspeksi, orang tua perlu mengajak masing-masing anak berbicara agar dapat mendengar isi hati mereka serta menemukan solusi untuk memperbaiki hubungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perlu ada waktu untuk berbicara one by one dengan masing-masing anak, misal saya lagi sendirian sama anak kedua, coba ajak bicara," sarannya.

Kalaupun harus memberikan perhatian lebih kepada salah satu anak karena kondisi tertentu, seperti masalah kesehatan yang butuh perhatian lebih, orang tua harus tetap berupaya memberikan perhatian yang dibutuhkan anak lain. Menurut Nina, orang tua bisa melibatkan anggota keluarga yang lain seperti nenek dan kakek dalam pengasuhan dan perawatan anak.

"Misalnya ada anak yang perlu terapi untuk kesehatan mentalnya, jangan kita terus yang menemani. Kita bisa berdayakan orang terdekat lainnya secara bergantian," saran Nina.

Dalam upaya untuk membangun hubungan yang harmonis dengan anak, ia mengatakan orang tua bisa memperhatikan dan menyampaikan kelebihan dan keunikan masing-masing anak. "Usahakan menemukan keunikan, kelebihan masing-masing anak, dan menyampaikan keunikan dan kelebihan tersebut. Jangan cuma memberitahu yang jeleknya saja supaya dia betul-betul paham apa kelebihannya, bukan cuma kekurangannya," katanya.

Pilihan Editor: Salah Pengasuhan Bikin Anak Manja, Bagaimana Mengatasinya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Langkah yang Dibutuhkan agar Anak Tertarik Kunjungi Museum

4 jam lalu

Ilustrasi - Pengunjung Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 22 September 2015. [TEMPO/Subekti; SB2015092276] KOMUNIKA ONLINE
Langkah yang Dibutuhkan agar Anak Tertarik Kunjungi Museum

Berikut ide kegiatan yang bisa dilakukan di museum untuk menarik lebih banyak pengunjung anak.


Cegah Stunting, Orang Tua Jangan Lengah Cek Tinggi Bayi

21 jam lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
Cegah Stunting, Orang Tua Jangan Lengah Cek Tinggi Bayi

Semua anak stunting dipastikan memiliki badan pendek, sehingga pemantauan tinggi dan berat badan perlu dilakukan tenaga medis


Penelitian di Kampung KB Ungkap Kurangnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

1 hari lalu

Ilustrasi ayah dan anak. Pexels/Anastasia Shuraeva
Penelitian di Kampung KB Ungkap Kurangnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

Penelitian terkait peran ayah dalam pengasuhan di kampung KB masih belum signifikan dan belum memberikan dampak terhadap perkembangan anak.


Apa Alasan Muhadjir Mengusulkan Perubahan Usia Masuk SD Jadi 6 Tahun?

7 hari lalu

Siswa sekolah dasar belajar mengenal lingkungan. Menerapkan pendidikan lingkungan hidup (PLH) kepada anak-anak sejak dini menjadi cara agar anak-anak dapat memahami, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dok. Kemendikbud
Apa Alasan Muhadjir Mengusulkan Perubahan Usia Masuk SD Jadi 6 Tahun?

Muhadjir menyebut saat ini institusi pendidikan di Indonesia sudah lebih merata, sehingga usia masuk sekolah dasar (SD) bisa dipercepat.


Sinyal Anak Tumbuh Jadi Sosok yang Manja, Salah Pola Asuh?

8 hari lalu

Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com
Sinyal Anak Tumbuh Jadi Sosok yang Manja, Salah Pola Asuh?

Punya anak manja memang menjengkelkan karena sering tak punya empati, kesabaran, serta mau menang sendiri. Coba cek tanda berikut untuk mengetahuinya.


Polandia Siap-siap Sahkan RUU Pernikahan Pasangan Sesama Jenis

11 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Polandia Siap-siap Sahkan RUU Pernikahan Pasangan Sesama Jenis

Polandia telah mengambil sebuah langkah dan melakukan kompromi terkait dengan pasangan sesama jenis dan mengizinkan mereka mengadopsi anak.


Deteksi Mata Malas pada Anak sejak Dini untuk Mencegah Kebutaan saat Dewasa

11 hari lalu

Petugas kesehatan memeriksa kondisi mata seorang anak di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Deteksi Mata Malas pada Anak sejak Dini untuk Mencegah Kebutaan saat Dewasa

Mata malas adalah kondisi yang terjadi akibat perubahan jalur saraf antara otak dan mata, sehingga kemampuan penglihatan menurun.


Kenali Pemicu dan Pengobatan Mata Malas pada Anak

12 hari lalu

Petugas kesehatan memeriksa kondisi mata seorang anak di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Kenali Pemicu dan Pengobatan Mata Malas pada Anak

Mengenali pemicu mata malas pada anak sejak dini sangat penting untuk mencegah penurunan penglihatan yang lebih parah.


Kejang Pada Anak Akibat Konsumsi Obat Meningkat di Amerika Serikat

12 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Kejang Pada Anak Akibat Konsumsi Obat Meningkat di Amerika Serikat

Peningkatan kejang pada anak-anak terjadi di Amerika Serikat. Mereka terpapar obat antihistamin, antidepresan hingga obat anti nyeri yang diresepkan


Orang Tua Perlu Pahami Pemberian Makan Anak, Simak Pesan Ketua IDAI

12 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Orang Tua Perlu Pahami Pemberian Makan Anak, Simak Pesan Ketua IDAI

Orang tua perlu memahami mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam konteks pemberian makanan. Ini alasannya menurut IDAI.