Rumah Batik Eksklusif Sang Maestro

Reporter

Editor

Selasa, 29 Desember 2009 07:47 WIB

TEMPO/Adri Irianto

TEMPO Interaktif, Ada yang berbeda di deretan butik-butik di Galeria Grand Hyatt Plaza Indonesia, Jakarta, di pengujung tahun ini. Berjajar dengan butik-butik berkelas internasional, Iwan Tirta, sang maestro batik Indonesia, membuka gerai batik IWAN TIRTA Private Collection.

Ini adalah gerai keempat bagi Iwan, yang sebelumnya telah membuka galeri batik berkonsep yang sama di Jalan Wijaya di Kebayoran, Jalan Panarukan di Menteng, dan pusat belanja Pacific Place di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.

Tapi sebenarnya bukan hal yang mengejutkan jika pada akhirnya ada gerai batik yang sanggup tampil sejajar dengan gerai bertaraf internasional lain. Bagaimanapun, UNESCO telah meresmikan batik sebagai satu warisan budaya dunia yang khas berasal dari Indonesia.

Iwan Tirta dengan konsistensinya di dunia batik boleh bangga. Pria yang pada tahun ini juga meluncurkan buku tentang batik ini adalah satu di antara orang yang tak pernah lelah mengkampanyekan keindahan seni batik.

Tapi yang paling berbeda dari galeri Iwan Tirta ini adalah pilihan koleksi batik yang ditampilkan. "Bahkan untuk selembar kain batik bisa mencapai waktu pengerjaan hingga enam bulan, butuh kesabaran, ketekunan, dan ketelitian yang luar biasa. Maka, yang kami tampilkan di sini diproduksi jumlah sangat terbatas," kata Iwan Tirta.

Advertising
Advertising

Dalam website resminya, Iwan mengatakan, ia memang banyak menampilkan pola-pola kerajaan orisinal untuk Private Collection-nya, meski di beberapa bagian ada yang tetap dipertahankan keasliannya dan ada yang didefinisi ulang.

"Kami percaya bahwa nilai sebuah karya seni tak hanya bergantung pada kualitas material dan keahlian senimannya, tapi juga pada individu yang mengubah desain menjadi kenyataan," demikian pernyataan Iwan di website-nya. Hal ini tampak dari sejumlah gaun anggun berbahan batik sutra rancangan Iwan yang ditampilkan saat pembukaan gerai ini.

Lihatlah, tak hanya selektif akan batik yang ditampilkannya. Iwan juga ingin menampilkan keagungan dan keindahan batik lewat desain interior galeri. Ruang seluas 75 meter persegi itu didesain dengan konsep modern, simpel dengan sentuhan gaya kaum ningrat Jawa tulen.

Dengan format ruang yang simpel, batik-batik dibiarkan bicara mewakili diri masing-masing tentang keindahan dan keindonesiaan. Ditambah suasana yang cozy dan homey dengan sofa-sofa panjang, alunan gamelan, dan seikat sedap malam yang mengharumkan ruangan. Di beberapa bagian dinding terpajang terpajang foto Iwan bersama tokoh dunia yang pernah mengenakan koleksinya seperti Hillary Clinton dan aktor James Bond, Roger Moore.

Khusus untuk busana, ada tiga jenis pilihan kain. Dari katun, sutra, dan sutra ATBM. Menurut Iwan, masing-masing punya kelebihan dan keunikan, karakteristik dan kesulitan pembatikan tersendiri. Maka tak mengherankan jika harga yang ditawarkan ada pada kisaran Rp 2 juta hingga belasan juta rupiah untuk pakaian atau untuk sehelai kain pajangan dinding bisa mencapai Rp 35 juta.

Di gerai ini, Iwan juga ingin membuktikan bahwa batik tak hanya untuk dinikmati sebagai busana, dari formal, busana kantor, hingga busana santai, tapi juga bisa sebagai hadiah yang eksklusif.

Pelanggan bisa bebas mengaplikasikannya sesuai dengan selera dan kebutuhan masing-masing. Kemeja, gaun, sarung selendang, dan dekorasi rumah. Mulai kain-kain panjang yang dibiarkan menggantung, perangkat perak berhias ragam batik karya Iwan, hingga ragam batik di atas peralatan rumah tangga berbahan keramik hasil kerja sama Iwan Tirta dengan Kedaung Group sejak beberapa tahun lalu.

UTAMI WIDOWATI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya