Thomas Arasi: Menjadi CEO adalah Mimpi  

Reporter

Editor

Rabu, 3 Februari 2010 10:11 WIB

TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sosoknya seperti seorang mafia dari Negeri Pizza. Tubuh tinggi besarnya ber-tuxedo lengkap, dengan rambut klimis hitam mengkilap. Suaranya "ngebas", dan rasanya sulit mencuri senyumnya, walau sedikit. Untungnya, dia, Thomas Arasi, Chief Executive Officer (CEO) Marina Bay Sands--resor integrasi terbaru di Singapura--terkekeh saat berguyon soal Jakarta.

"Orang Jakarta saling menyapa dengan klakson, seperti mengucapkan selamat pagi," candanya saat ditemui Kamis pekan lalu di Balai Kartini, Jakarta.
Tom--sapaannya--pernah ke Jakarta 12 tahun silam, untuk pertama kali. Saat itu ia masih menjabat Global Brand Manager di Crown Plaza Hotels and Resort. Tom melihat Jakarta sedikit berbeda dengan Singapura. "Kota ini saya rasa sama dengan kota di India," ujarnya.

Meski begitu, ia mengagumi ibu kota Indonesia ini. Tom mengatakan Jakarta adalah sebuah keindahan kota dengan begitu banyak hal yang bisa ditawarkan. Ia terkejut oleh penampakan Jakarta yang berkembang dan berubah. "Mengesankan," kata lelaki bergelar bachelor of arts alias sarjana Manajemen Perhotelan dan Restoran Universitas Cornell, Amerika Serikat, ini tak bermaksud basa-basi.

Tom menyukai Asia. Dia rela mengembara dari New York ke Singapura demi tantangan menjadi CEO Marina Bay Sands, Agustus 2009. Menjadi CEO Marina adalah mimpinya. Apalagi resor seluas 15,5 hektare ini akan menjadi ikon baru, baik di Singapura maupun di Asia. Bagi pria paruh baya ini, Marina dengan ribuan pegawai dan menjadi pemimpin mereka adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Saat ini perusahaannya berencana meluncur untuk tahap pertama pembangunan pada akhir April 2010. Ini meliputi 950-1.000 kamar hotel, sebagian pusat belanja, kasino, Sands Expo dan convention center, serta restoran. Sementara itu, Sands Sky Park dengan panjang 340 meter dibuka musim panas nanti. Adapun lain-lainnya, seperti museum dan teater, akan dibuka akhir tahun mendatang.

Menurut Tom, Marina Bay Sands adalah tempat unik yang belum ada di dunia. Dengan arsitektur terbaik di Asia, "Tiga menaranya sangat ikonik," Tom mengklaim. Dia menyebutnya sebagai arsitektur gaya transisi dari tradisional ke kontemporer.
Lihat saja fasilitas The Lion King Theatre, sebuah restoran kelas dunia dan klub malam. Lalu ditambah Sands Sky Park di bagian atas menara hotel. Di situ, tamu bisa bersantap dengan menikmati pemandangan Singapura dari langit dan laut.

Dukungan paviliun kristal yang mengambang di resor tepi pantai pun sangat megah. Di dalamnya berjejer klub malam kelas dunia yang menjadi hit di antara anak dugem lokal dan internasional. Marina, diyakini oleh Tom, akan memberi energi pada hiburan dan kehidupan malam Singapura.

Dari data, Tom memaparkan, lebih dari 1 juta wisatawan Indonesia mengunjungi Singapura tiap tahunnya. Baginya, angka itu adalah prospek untuk Marina. Ia percaya masyarakat Indonesia pasti doyan belanja merek-merek mewah dan makanan hasil racikan koki terkenal. "Pengunjung Indonesia adalah prioritas bagi kami," ia berjanji.
Demi menggapai tujuannya, Tom sampai melupakan hobi berenangnya. Ia mengaku terus berfokus pada pekerjaannya sebagai CEO. Hiburannya kini cuma BBM-an (BlackBerry Messenger) dengan rekan, sekadar untuk mengetahui apa yang terjadi setiap menit. Namun diam-diam dia memang pecandu berat teknologi si Berry Hitam.

"Saya sangat suka BlackBerry. Sangat sederhana untuk digunakan dan sangat fungsional. Saya berharap laptop saya kecil seperti BB," ia bergurau.
Di kancah dunia perhotelan dan pembangunan proyek perumahan, Tom berpengalaman lebih dari dua dekade. Sebelum mengepalai Marina Bay Sands, ia memimpin unit bisnis internasional untuk Bass Hotels dan Resort, yang memiliki hubungan bisnis dengan InterContinental Hotels.

Beberapa tahun yang lalu Tom juga pernah menjabat President dan CEO Lodgian Inc, perusahaan yang mengoperasikan 110 hotel di Amerika dan Kanada.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Menteri Susi Belajar Manajemen dari Jami, Pembantu di Rumahnya

9 September 2017

Menteri Susi Belajar Manajemen dari Jami, Pembantu di Rumahnya

Menteri Susi mengatakan belajar manajemen praktis dari pembantunya di rumah.

Baca Selengkapnya

Teknik Dekorasi Khusus untuk Kantor Profesional

18 Januari 2016

Teknik Dekorasi Khusus untuk Kantor Profesional

agar terlihat profesional dan nyaman, interior kantor perlu di desain secara khusus

Baca Selengkapnya

FHM Terbitkan Edisi Perpisahan 'Last Ever Issue 1985-2016'  

8 Januari 2016

FHM Terbitkan Edisi Perpisahan 'Last Ever Issue 1985-2016'  

Ini adalah akhir dari sebuah era dan menjadi bagian dari edisi terakhir sebelum FHM mengambil tempatnya di rak besar.

Baca Selengkapnya

Luna Maya dan Ussy Jual Koleksi Lewat Online, Ayo Intip...

26 November 2015

Luna Maya dan Ussy Jual Koleksi Lewat Online, Ayo Intip...

Pusat perbelanaan online Blibli.com menggandeng tiga perancang lokal, Billy Tjong, artis Luna Maya dan Ussy Sulistiawaty.

Baca Selengkapnya

Produksi Kain Troso Kena Dampak Pelemahan Rupiah

4 September 2015

Produksi Kain Troso Kena Dampak Pelemahan Rupiah

Produksi kain troso khas Jepara, Jawa Tengah, terimbas penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah karena bahan bakunya dari India.

Baca Selengkapnya

Kemenag Sultra Gelar Orientasi Manajemen Pengelola Masjid

13 Agustus 2015

Kemenag Sultra Gelar Orientasi Manajemen Pengelola Masjid

Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar pelatihan atau Orientasi Peningkatan Manajemen Pengelola Pengurus Masjid se-Sultra tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Yeane Keet, Srikandi Industri Elektronik  

19 Agustus 2009

Yeane Keet, Srikandi Industri Elektronik  

Berkat kemampuan Yeane, produknya bisa menembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya

Pengusaha UKM Kediri Tergerak Manajemen Modern

4 Juli 2007

Pengusaha UKM Kediri Tergerak Manajemen Modern

Para pengusaha UKM (usaha kecil dan menengah)di Kabupaten dan Kota Kediri, Jawa Timur merasa geraholeh seminar yang digelar Tempo bekerja sama dengan rokok Dji Sam Soe produksi PT HM Sampoerna Tbk.

Baca Selengkapnya