Solo Batik Fashion, Mengusung Catwalk ke Tengah Pasar  

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juni 2010 17:36 WIB

Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO Interaktif, Solo - Peragaan busana tidak harus digelar di convention hall mewah atau hotel berbintang. Di Solo, peragaan busana tetap meriah meski hanya digelar di pelataran pasar. Sepuluh desainer menampilkan busana batik di tengah sorot ribuan pasang mata, Selasa, 22 Juni 2010.

Malam itu, catwalk yang digelar di depan Pasar Windu Jenar atau yang sering disebut Pasar Antik Triwindu memang menjadi magnet. Panggung yang cukup megah beradu dengan arsitektur pasar yang dibalut dengan nuansa etnik. Meski demikian, batik tetap menjadi raja dalam pergelaran Solo Batik Fashion 2 itu.

Sepuluh perancang busana memamerkan karya yang diperagakan oleh ratusan model. Tidak semua model berpengalaman. Belasan pencinta batik yang tergabung dalam Himpunan Ratna Busana Surakarta menjadi model dadakan, menampilkan paduan batik dengan kebaya dari berbagai daerah nusantara. Kebanyakan dari mereka berusia paruh baya.

Sesuai ciri khas Putri Solo, mereka berjalan dengan pelan dan gemulai di atas catwalk. Wajar, pakaian mereka memang tidak memungkinkan untuk digunakan melangkah lebar dan cepat. Penonton pun dapat menikmati batik tulis halus model Solo yang dirancang sebagai pakaian formal itu dengan lebih saksama.

Meski tetap bertema kebaya batik, penyaji berikutnya tampil beda. Rancangan dari Tuti Kebaya tampil lebih meriah dengan penambahan motif bunga di kebaya yang dikenakan para model. Batik yang dikenakan juga lebih variatif, karena mengadopsi beberapa batik bercorak abstrak.

Para penikmat batik masih dimanjakan dengan hasil rancangan Irine Bridal yang menampilkan busana pengantin bercorak batik. Selintas, gaun pengantin warna putih yang ditampilkan mirip dengan busana lain yang bergaya Eropa. Hanya, kain putih itu dihiasi dengan motif berbentuk bunga. Pakaian para pengiring pengantin juga dihiasi unsur batik. Sayang, pakaian untuk pengantin pria tidak ditampikan dalam peragaan itu.

Rancangan yang cukup glamor disajikan oleh perancang Joko Budi SSP yang dibawakan oleh 29 modelnya. Mantan penari itu menampilkan busana dengan tema The Legend of Rama Shinta. Sesuai dengan tema yang dibawakan, mantan penari tersebut terinspirasi dari cerita tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana.

Rancangan Joko dipenuhi dengan berbagai ornament yang megah. Tokoh Rama misalnya, selain menggunakan mahkota yang indah juga dilengkapi dengan busur panah. Corak batik yang dikenakan sangat serasi dengan pakaian yang dikenakan oleh Shinta.

Sebenarnya, desain itu diciptakan bukan untuk Solo Batik Fashion 2 semata. "Kami akan membawanya ke luar negeri," kata Joko Budi SSP. Rencananya, September mendatang kelompoknya akan tampil di Budapest Hungaria untuk sebuah kegiatan serupa. Ajang peragaan busana di Solo dijadikan sebuah pemanasan.

Bedanya, di Budapest mendatang dirinya tidak hanya menampilkan peragaan busana. "Ada unsur drama tari yang bercerita tentang Ramayana," kata dia. Sayang, unsur tersebut belum bisa dimasukkan dalam Solo Batik Fashion.

Butuh waktu beberapa bulan untuk merancang pakaian tersebut. Apalagi, beberapa corak batik yang dibutuhkan tidak tersedia di pasaran. Terpaksa, dia harus memesan batik dengan corak tertentu ke perajin.

Tidak semua perancang busana yang tampil malam itu merupakan perancang berpengalaman. Ira Kusumoasri, misalnya, mencoba menampilkan hasil rancangan perdananya dalam kegiatan itu. Sebelumnya, Ira dikenal sebagai koreografer pendiri sanggar seni Semarak Candra Kirana.

Melalui rancangan pakaian cocktail serta pakaian kerja, dia mencoba keberuntungannya di bidang batik. "Kami mencoba menampilkan rancangan yang sederhana tapi bukan murahan," kata dia. Hal itu untuk menghindari anggapan jika peragaan busana hanya menampilkan pakaian yang khusus digunakan on the stage semata.

Gelar peragaan busana itu hanya menjadi pembuka dalam pesta batik di Solo. Pada hari Rabu ini, 23 Juni 2010, Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Surakarta masih menggelar Solo Batik Carnival 3. Sebelumnya, pesta kostum tersebut pernah ditampilkan dalam festival Chingai di Singapura, awal tahun lalu.

Menurut Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Seni Budaya, Budi Sartono mengatakan jika ajang itu sengaja digelar untuk mengukuhkan posisi Kota Surakarta sebagai kota batik. Diharapkan batik dapat dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat. "Karena itu kami memilih menggelar acara ini di pasar," kata Budi.

Ahmad Rafiq

Berita terkait

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

54 detik lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

3 menit lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

12 menit lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Mahalini dan Rizky Febian akan Gelar Pengajian Sebelum Akad Nikah di Jakarta

26 menit lalu

Mahalini dan Rizky Febian akan Gelar Pengajian Sebelum Akad Nikah di Jakarta

Sule mengungkapkan rangkaian acara menuju pernikahan Rizky Febian dan Mahalini setelah menggelar upacara Mepamit di Bali.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

37 menit lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

41 menit lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

47 menit lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

47 menit lalu

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

Dari sepuluh bandara terbersih di dunia, hanya satu bandara di Eropra yang masuk dalam daftar tersebut

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

47 menit lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya