Bila Ibu Perokok Menyusui Bayi

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 13:33 WIB

www.emoryhealthcare.org
TEMPO Interaktif, Barcelona - Berhenti merokok, jangan minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari, jangan minum jenis obat apa pun, atau jika Anda melakukannya, lakukan selama mungkin sebelum menyusui bayi Anda. Ini adalah beberapa rekomendasi yang termuat dalam sebuah riset oleh peneliti Spanyol mengenai metode mendeteksi obat-obatan dalam air susu ibu (ASI). Hasil studi ini menunjukkan bahwa risiko dari zat-zat seperti alkohol masih belum dipahami dengan baik.

Ada kebingungan besar di antara komunitas ilmiah tentang apakah wanita pecandu obat harus menyusui bayi mereka. Untuk menjelaskan masalah ini, para ilmuwan dari sejumlah rumah sakit Spanyol dan pusat penelitian mengkaji metode yang digunakan untuk mendeteksi zat dalam ASI, efek yang merugikan, dan rekomendasi yang sebaiknya diikuti para ibu. Rekomendasi tersebut dimuat jurnal Analytical and Bioanalytical Chemistry edisi Juni ini, seperti dikutip ScienceDaily 24 Juni 2010.

"Rekomendasi umum adalah benar-benar hindari penyalahgunaan narkoba saat menyusui, karena zat ini dapat lolos secara langsung ke bayi baru lahir," kata peneliti Óscar García Algar, dokter di Departemen Pediatri di Rumah Sakit del Mar di Barcelona.

Menurut peneliti zat-zat tersebut bisa masuk ke tubuh janin dalam kandungan melalui plasenta, dan setelah bayi lahir, masuk lewat ASI.

Untuk penelitian ini, tim menggunakan patokan rata-rata asupan ASI sekitar 150 mililiter per kilo berat badan. ASI ibu perokok berisi antara 2 dan 240 nanogram nikotin per mililiter, yang berarti bayi mereka menerima dosis yang setara dengan 0,3-36 mikrogram/kg/ hari. Bayi ini cenderung menderita kolik dan lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.

Sarannya adalah berhenti merokok selama kehamilan dan menyusui, hindari asap rokok di lingkungan sekitar.

Kafein - yang terdapat di kopi, teh, minuman cola, dan obat-obatan - dapat menyebabkan mudah marah dan susah tidur. Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kafein sampai maksimum 300 mg/hari, yang setara dengan sekitar tiga cangkir kopi per hari.

Untuk alkohol, beberapa penelitian menunjukkan alkohol dapat membahayakan perkembangan motorik bayi, serta menyebabkan perubahan pola tidur mereka, mengurangi jumlah makan mereka, dan meningkatkan risiko hipoglikemia.

Zat-zat yang terkandung dalam narkoba (ganja, kokain, dan lainnya), bisa masuk ke tubuh bayi melalui ASI dan asap rokok, yang dapat menyebabkan sedasi, kelesuan, kelemahan dan kebiasaan yang buruk dalam menyusui.

Peneliti juga menyarankan agar ibu menyusui menghindari kokain secara total. Sebab, racun yang terkandung dalam kokain, yang masuk ke bayi melalui ASI, bisa menyebabkan bayi lekas marah, gemetar, pupil melebar, tachycardia, dan tekanan darah tinggi setelah menyusu.

Konsumsi amfetamin oleh ibu yang menyusui bisa menyebabkan bayi menangis dan kurang tidur.

ScienceDaily/NF

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

13 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

14 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya