Deteksi Dini Tak Kurangi Resiko Kematian Kanker Prostat

Reporter

Editor

Minggu, 3 April 2011 16:57 WIB

Seorang model memperagakan koleksi Bottega Veneta untuk busana pria musim semi/dingin 2009/2010 di Milan Fashion Week, (18/1). AP Photo/Luca Bruno

TEMPO Interaktif, LONDON - Sebuah penelitian jangka panjang melaporkan deteksi dini kanker prostat tidak menghentikan kemungkinan kematian akibat penyakit itu. Penelitian selama 20 tahun terhadap 9.000 pria di Swedia itu tidak menemukan perbedaan tingkat kematian akibat kanker prostat antara mereka yang dideteksi berkala atau tidak.

"Deteksi dini kanker prostat ini tampaknya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kematian," ujar Gabriel Sandblom, penulis studi sekaligus Profesor di Institut Karolinska Stockholm. seperti dirilis di jurnal BMJ Online.

Deteksi rutin ini dinilai masih kontroversial. Para pengkritik metode ini mengatakan deteksi dini mengarah pada biopsi yang tidak perlu dengan bukti hal itu tidak menyelamatkan nyawa. Selama ini deteksi dini atau pengujian dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes darah kekhususan antigen prostat (PSA). Yakni terhadap enzim yang dikeluarkan kelenjar prostat untuk melancarkan ejakulasi dan pergerakan sperma.

Dia menuturkan penelitian ini dimulai 20 tahun lalu ketika PSA tidak tersedia dan pengobatan kanker prostat lokal tidak begitu efektif seperti saat ini. Dia juga tidak spesifik menyarankan tes PSA ini untuk pria yang khawatir mengalami kanker prostat.

Penelitian ini dilakukan di Kota Noorkoping pada pria berusia 59 dan 69 tahun pada 1987. Sebanyak 1494 orang menjalani deteksi dini kanker prostat dengan metode pemeriksaan colok dubur (DRE), pada 1993 dengan metode DRE dan PSA.

Advertising
Advertising

Pada 1996 mereka menyaring usia responden dan meneliti pria usia 69 saja tahun. Sisanya sebanyak 7532 pria tidak mengalami deteksi dini sebagai kelompok pembanding. Para peneliti melaporkan tingkat kematiannya kedua kelompok tidak jauh berbeda. Ditemukan pula tumor pada kelompok yang dideteksi dini cenderung lebih kecil dan lebih terlokalisasi.

Dr Chad LaGrange, Asisten Profesor Urologi Universitas Nebraska Medical Centre meyakini temuan itu temuan sebenarnya jauh lebih tidak pasti untuk masalah yang sudah komplek. Menurutnya dengan studi yang lebih lanjut pada subyek, pedoman telah menjadi rekomendasi yang kabur. "Kami tidak benar-benar memiliki lagi aturan yang baik," ujar LaGrange menanggapi hasil temuan itu.

Menurutnya masalahnya tidak sesederhana deteksi PSA, tetapi pasien harus berkonsultasi pada dokternya. Berita gembiranya ternyata angka kematian akibat kanker prostat menurun. Namun dia tak bisa memastikan apakah karena deteksi yang lebih baik atau perawatan yang lebih baik. "Kami melakukan sesuatu yang benar," ujarnya.

Baik pemerintah Inggris atau Masyarakat Kanker Amerika tidak merekomendasikan deteksi dini rutin untuk para pria karena tes. Alasannya PSA tidak terlalu dapat diandalkan. Makalah lain juga gagal menunjukkan manfaat deteksi dini tersebut.

AP/HEALTHDAY/DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya