TEMPO Interaktif, Jakarta -Banyak korban berjatuhan karena tipu muslihat dan metode yang dilakukan oleh para pelaku. Inilah beberapa cara mereka:
1. Metode Flooding- sering disebut modus tukang obat dan kaki lima. Yakni ketika pelaku menggiring orang-orang dan calon korban untuk membeli dengan testimoni palsu. Proses ini merupakan bagian dari pembanjiran informasi (flooding) tentang baiknya barang tersebut dengan buying eksperience dari pembeli palsu. Hal ini membuat pikiran yang melihatnya terpaksa menerima menerima informasi sebagai kebenaran.
Proses flooding termasuk metode waking hypnotis. Semakin anda fokus pada suatu hal akan semakin mudah terhipnotis.
2. Metode Rapport: Tukang kue
Metode ini menggiring seseorang mengikuti permintaan penjual. Jika penjual telah mengikuti permintaan penjual 2-4 kali dan akrab, bisa diajak diskusi maka pembeli atau korban akan sulit menolak barang yang ditawarkan dengan harga berapapun. Dicontohkan jika seseorang itu mau saja membeli roti seharga Rp 100 ribu padahal harga sebenarnya cuma 20 ribu.
3. Metode Trapping
Contoh yang paling sering ditemui ketika seseorang dijebak dengan pancingan hadiah, diskon. Tetapi sebenarnya korban diminta membeli barang lain dengan harga yang jauh lebih mahal.
Contoh: si A mendapat telpon atau ditemui di mal dan diberitahu dia mendapat hadiah panci gratis. Tetapi si A ini juga berhak hadiah DVD, home theater, blender dan lainnya jika si A membeli alat pijat senilai Rp 3 juta. Si sales akan mengatakan alat itu sebenarnya berharga Rp 5 jutaan. Si A kemudian membeli barang-barang itu meski dengan terpaksa.
4. Shocking atau Happy
Metode ini sering digunakan pada kasus seseorang diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Si korban akan dibimbing mentransfer uang terseut. Namun sebelumnya si pelaku akan memverifikasi beberapa hal seperti nama, nomor ponsel, pekerjaan, alamat rumah. Jika si korban sudah nyaman, pelaku akan menggiring untuk menyerahkan sesuatunya.
Dalam metode ini, pelaku menggunakan efek kebahagiaan (euforia). Saat orang bahagia terdapat loss pikiran alias Critical Area yang terbuka 5-10 detik, ditambah dengan beberapa kenyamanan di awal yang membuat korban tak berkutik.
5. Shocking/panik
Modusnya memanfaatkan kepanikan atau kegelisahan korban. Ketika korban panik, maka filter yang menyaring informasi ke pikiran bawah sadar terbuka, sulit berpikir jernih . informasi palsu bisa dimasukkan dan seolah benar. Contohnya pada kasus ketika ada orang menerima kabar keluarga atau kawan kecelakaan. Dia diminta untuk mentransfer sejumlah uang untuk uang muka operasi.
6. Modus Confusing
Modus ini membuat korbannya bingung> Ketika seseorang harus meladeni beberapa orang dengan berbagai pertanyaan, diminta melakukan sesuatu lalu ditepuk pundaknya. Kebingungan ini dimanfaatkan untuk mengambil sesuatu yang berharga. Modus ini yang dilakukan oleh gerombolan penipu dari Turki dan Iran beberapa waktu lalu.
7. Metode Caring/ peduli
Metode ini memanfaatkan rasa iba si korban. Saat korban lengah, bengong, korban biasanya ditepuk pundaknya dan si pelaku memasukkan informasi palsu seperti meminta ongkos karena perjalanan masih jauh, atau harus berobat dan sebagainya.
9. Metode Shocking/kaget
metode ini memanfaatkan kelemahan seseorang ketika sedang fokus terhadap sesuatu. Biasanya pelaku mengincar korban terlebih dulu, menepuk atau menyapa dan bertingkah sok akrab. Pelaku pintar memanfaatkan kekagetan korban dan menggiring untuk melakukan sesuatu.
10. Metode Ketakutan
Metode ini memanfaatkan ketakutan korbannya. Sebelumnya si pelaku mengagetkan dulu korbannya dan bercerita tentang kejadian yang menakutkan misalnya jambret digebuki. Pelaku lain ikut nimbrung dan membumbui cerita itu. Melihat korbannya takut, si pelaku akan menawarkan bantuan misalnya menawarkan bantuan, mengambilkan atm, memabawakan tas, ponsel. IBHCENTER.ORG/DIAN YULIASTUT
Berita terkait
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
4 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
5 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
5 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
6 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
6 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
6 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
10 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
13 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi
14 hari lalu
Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.
Baca SelengkapnyaJadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati
21 hari lalu
Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?
Baca Selengkapnya