Atasan Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Mei 2011 14:57 WIB

stress.lovetoknow.com
TEMPO Interaktif, Penyakit bisa datang dari mana saja, termasuk dari tempat kerja. Yang paling ringan adalah penyakit flu. Bila teman kantor Anda ada yang terserang flu, maka Anda juga bisa tertular.

Selain flu, Anda juga bisa terkena berbagai penyakit yang lebih berat di tempat kerja. Satu di antaranya penyakit jantung. Menurut artikel dalam selfmagazine.com, atasan atau teman yang menuntut pekerjaan terlalu banyak bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Untuk mencegahnya ada beberapa tip.

1. Pekerjaan yang menuntut
Wanita yang pekerjaannya menuntut kecermatan dan tekanan berisiko terkena penyakit jantung 56 persen lebih tinggi dari yang bekerja tanpa tekanan. Demikian hasil penelitian dari Universitas Harvard

Cara mencegahnya: setiap hari, buat daftar tiga hal yang Anda syukuri, termasuk yang berhubungan dengan pekerjaan. "Saat Anda tertekan, otak Anda akan berpikir kalau itu serangan dan akan menjadi sesuatu yang buruk. Bersyukur mendorong Anda untuk fokus pada hal-hal yang baik,” ujar Shawn Achor, psikolog dan penulis The Happiness Advantage. Pola pikir positif seperti ini meningkatkan kadar hormon dopamin dan menurunkan hormon stress yang bisa memicu peredaran darah dan jantung. Simpan daftar syukur Anda di dalam komputer dan baca setiap saat Anda merasa dalam tekanan.

2. Atasan yang kejam
Atasan yang superior, tidak bisa mendukung bawahannya, dan tidak pernah punya tujuan jelas bisa menjadi alasan peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 64 persen. Hal tersebut diungkapkan sebuah penelitian dari Universitas Stockholm. Stres kronik dari pimpinan yang sangat buruk bisa memicu hormon adrenalin, meningkatkan kortisol, dan membuat tegang sistem di tubuh Anda, ujar Dr. Carol Scott, penulis buku Optimal Stress.

Cara mencegahnya: setelah berdebat dengan atasan Anda, netralkan mood Anda dengan musik yang bisa membuat Anda nyaman. Mendengarkan musik pilihan bisa membuat tenaga Anda berkumpul kembali dan mengaktifkan sistem saraf parasympathetic yang bisa menurunkan detak jantung ke tingkat yang menyehatkan. Jika atasan mempersulit pekerjaan, saatnya Anda mencari pekerjaan lain.

3. Menunda liburan
Semakin jarang berlibur, Anda akan sering mengalami stres dan depresi. Ini adalah dua hal yang berkaitan dengan penyakit jantung, demikian penelitian dari Marshfield Clinic di Wisconsin.

Cara mencegahnya: siapkan waktu misalnya tiga jam di hari Sabtu atau Minggu untuk melakukan liburan kecil. Rencanakan ke mana Anda akan menghabiskan waktu, menonton pertunjukkan, film atau duduk-duduk di kafe. Fokus pada rencana terbesar yang paling bisa meningkatkan mood sebelum Anda melakukan perjalanan. Jangan biarkan waktu libur Anda terbuang sia-sia. "Jika Anda tidak bisa cuti selama seminggu, pikirkan untuk mengambil akhir pekan panjang untuk liburan," saran Dr.Catherine McCarty.
4. Duduk lama di meja kerja
Duduk selama enam jam atau lebih setiap harinya bisa meningkatkan risiko Anda meninggal lebih cepat, 34 persen di antaranya karena risiko penyakit jantung, tidak peduli berapa banyak olahraga yang Anda lakukan, demikian temuan American Journal of Epidemiology.

Cara mencegahnya: berdiri, orang yang sering bangun dari kursinya mempunyai pinggul yang kecil, indeks bodi masa menurun dan trigliserid dan gula darah ada pada level yang menyehatkan. Setiap 90 menit, ambil lima menit waktu untuk bicara atau keluar mencari udara segar. Anda bisa juga membuat pengingat untuk hal ini.

5. Terlalu banyak lembur
Bekerja selama 11 jam dalam sehari akan meningkatkan 56 persen risiko penyakit jantung, hal itu diungkap dalam jurnal kesehatan European Heart Journal.

Cara mencegahnya: makin banyak waktu yang Anda habiskan di ruangan Anda, makin sedikit waktu untuk berteman yang merupakan penyeimbang dalam bekerja. Tambahannya, menjalin hubungan dengan orang lain bisa melepaskan hormon oksitosin, hormon yang bisa menghilangkan stres dan melindungi jantung Anda. Jadwalkan waktu Anda bersosialisasi seperti makan malam. "Anda akan menjadi lebih termotivasi jika Anda membayar tiket untuk sebuah konser atau pertandingan,” ujar Dr. Mendel.

DEWI RETNO

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya