TEMPO Interaktif, Jakarta - Bandung selalu menarik dikunjungi. Bukan hanya karena aneka jajanannya yang lezat, ada pula ratusan gerai factory outlet yang membuat kota sejuk itu menjadi tempat belanja mode yang mengasyikkan. Bandung, dengan panorama yang indah di kaki Gunung Tangkubanparahu, memiliki kekayaan wisata yang amat mengasyikkan, seperti Lembang, Maribaya, pemandian air panas Ciater, atau daerah seperti Cihideung dan Cisarua.
Bagi yang ingin mendapatkan keuntungan dobel: wisata sekaligus menimba ilmu, ibu kota Jawa Barat ini adalah sentralnya. Di Lembang, Anda bisa mengamati keajaiban antariksa dengan mendatangi Bosscha atau jika sedikit keluar dari Kota Bandung ke daerah Padalarang, Anda bisa mempelajari zaman prasejarah dengan melihat tiga manusia prasejarah yang masih utuh berada dalam Gua Pawon.
Bagi yang menyukai wisata sejarah dan ingin menyelusuri bangunan-bangunan bersejarah, seperti Gedung Sate, Gedung Merdeka, dan Museum Pos, buku ini bisa dijadikan panduan. Beberapa bagunan di kota Bandung juga menjadi saksi perjalanan hidup Proklamator RI Bung Karno. Mulai dari sel no. 5 Penjara Banceuy yang kini berada di tengah-tengah area pertokoan, gedung Landraad (Gedung Indonesia Menggugat), penjara Sukamiskin, Institut Teknologi Bandung, serta rumah bersejarah Inggit Ganarsih di belakang terminal Abdul Muis atau Kebon Kalapa.
Khusus mengenai rumah-rumah rancangan Bung Karno, Her Suganda yang pernah menjadi wartawan Kompas, mencatat ada 11 rumah yang hingga kini masih berdiri dengan kokoh. Salah satu ciri khas hasil rancangan Bung Karno ada pada bagian atas bangunan, yaitu hiasan berupa gada, senjata yang biasa digunakan oleh tokoh wayang Bima. Hiasan tersebut merupakan bagian dari pengaruh dunia pewayangan yang banyak mempengaruhi pikiran Bung Karno.
Di buku setebal 334 halaman ini, Her Suganda berusaha memenuhi rasa ingin tahu pembaca yang ingin berkunjung ke Bandung. Ia menguraikan panduan lengkap aneka destinasi wisata Bandung dan sekitarnya. Mengungkap secara terperinci sisi-sisi Kota Kembang dan sejarahnya yang jarang terungkap dalam buku-buku panduan wisata lain. Ratusan foto yang dicetak secara tajam dan tata letaknya yang dinamis juga membuat buku ini menjadi lebih informatif.
ISTIQOMATUL HAYATI
Judul: Wisata Parijs van Java: Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner, dan Belanja
Penulis: Her Suganda
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Edisi: Januari 2011
Tebal: x + 334 halaman