Tambah Gendut Bisa Sebabkan Nyeri Lutut  

Reporter

Editor

Sabtu, 30 Juni 2012 04:54 WIB

Ilustrasi. easydietprograms.info

TEMPO.CO , Jakarta: Orang-orang yang bertambah berat badannya ternyata lebih cenderung mengalami nyeri lutut dibandingkan mereka yang berberat badan tetap atau malah kehilangan berat badan. Demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Sebaliknya, mereka yang mengalami penurunan berat badan beberapa kilogram akan mengalami perbaikan dalam nyeri lutut yang dialami. Temuan tersebut adalah hasil penelitian para ilmuwan di Monash University Melbourne, Australia.

“Mencegah kenaikan berat badan, tak peduli berapa berat badan Anda sebelumnya, akan menjadi kunci untuk mencegah masalah lutut,” kata Dr. Susan Bartlett yang melakukan penelitian tentang tulang sendi dan obesitas di McGill University Montreal, Kanada, tapi tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Nyeri lutut adalah salah satu bentuk nyeri tulang sendi yang paling umum dan menurut Centers for Disease Control and Prevention hal tersebut dialami oleh sekitar 18 persen orang dewasa di Amerika. Meskipun penyebabnya bervariasi--mulai dari terlalu banyak gerak atau pengulangan gerakan yang sama pada atlet hingga kondisi kronis seperti arthritis--penelitian-penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nyeri lutut dan penambahan berat badan.

Penelitian sebelumnya menghubungkan antara kelebihan berat badan dan risiko yang lebih tinggi atas terjadinya penyakit tulang sendi osteoarthritis. Namun menurut para ilmuwan Australia, penelitian ini merupakan yang pertama kali meneliti mengenai peran tambahan berat badan dalam nyeri lutut.

Untuk riset ini para ilmuwan merekrut 250 orang berusia 25 tahun hingga 60 tahun yang tidak pernah melakukan operasi lutut, mengalami luka atau penyakit berkenaan dengan sendi lutut. Lebih dari tiga perempat partisipan adalah wanita dan banyak yang kelebihan berat badan.

Untuk setiap penambahan satu kilogram berat badan, skor nyeri meningkat 1,9 poin dalam skala 500 poin. Kekakuan adalah yang terburuk dengan 1,4 poin (pada skala 200 poin) dan fungsi meningkat hingga 1,6 poin (pada skala 1.700 poin). Hasil penelitian ini dipublikasikan online di Arthritis Care and Research.

Meski demikian, penelitian ini tidak dapat menunjukkan dengan pasti bahwa penambahan berat badan menyebabkan nyeri meski para ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan hal tersebut menjadi sebabnya.

“Perubahannya mungkin kecil. Tapi jika Anda bisa menempatkan perubahan ini bersama-sama, hasilnya akan berbeda antara memiliki gejala yang mempengaruhi kehidupan dan menjaga mereka tetap terkendali,” ujar Bartlett seperti dikutip Reuters. Hubungan paling kuat antara penambahan berat badan dan nyeri terjadi pada partisipan yang gemuk, yang mengalami peningkatan 59 poin nyeri dibandingkan dengan hanya 6,4 poin pada mereka yang kurus.

Salah satu catatan atas penelitian ini, ungkap Bartlett, banyak orang yang berhasil menurunkan berat badan kemudian kembali lagi ke berat badan semula. Hal tersebut bisa mempengaruhi hasil pemeriksaan.

“Kehilangan berat badan jika Anda gemuk, dan Anda memang memiliki riwayat arthritis, hal ini kemungkinan membantu gejala dan fungsinya. Tapi Anda tidak bisa sepenuhnya menghilangkan efek dari naiknya berat badan,” kata Bartlett.

ARBA’IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler Lainnya:
Kata Balotelli Soal Pamer Otot
Demi Belanja Gratis, 100-an Wanita Rela Copot Baju
5 Selebriti Hollywood dan Skandal Foto Bugil
Kim Kardashian dan Kanye dalam Lenza Paparazi








Advertising
Advertising

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

12 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

30 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

33 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

48 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

55 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya