TEMPO.CO , Yogyakarta: Tim Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan sebuah sendok makan khusus bagi anak-anak penderita Cerebral Palsy (CP).
Koordinator tim UGM, Sri Hartini, menuturkan inovasi sendok makan yang diciptakan tersebut sengaja dirancang dengan sudut kelengkungan pada tangkai sendok yang dilengkapi palang penahan.
"Fokus inovasi ini adalah sudut kelengkungan sendok yang merupakan sudut yang dihasilkan dari pengukuran 51 anak penderita CP, khususnya jarak antara jari sampai mulut ketika menggerakan jari ke arah mulut," kata Sri di UGM.
Jarak dari 51 anak CP tersebut berkisar antara 0-11 senimeter. Dengan rentang jarak tersebut, dihasilkan sudut pada siku dalam antara 45 derajat sampai 90 derajat.
"Dengan hasil itu kelengkungan antara tangkai sendok dan kepala sendok yang sesuai adalah 135 derajat," kata dia.
Inovasi sendok makan ini sengaja dilakukan berangkat dari keprihatinan tim UGM pada anak penderita Cerebral Palsy. Karena memiliki gangguan fungsi otak serta jaringan saraf pengendali gerakan, maka untuk memegang sebuah sendok makan bagi mereka bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya, selama ini sendok yang diproduksi adalah sendok dengan tangkai sendok lurus. Tidak ada sudut kelengkungan dan tidak ada palang penahan jari tangan.
"Sendok biasa itu sulit digunakan penderita CP yang mengalami kekakuan jari tangan, keterbatasan gerak, dan disefisiensi kemampuan memegang dan menggenggam," kata dia.
Sri menambahkan, panjang tangkai dan kepala sendok serta lebar kepala sendok yang didesain pun menyesuaikan dengan sendok yang ada pada umumnya. Tidak hanya itu, bahan untuk membuat sendok ini juga aman, murah, serta mudah didapat karena dibuat dari kayu sonokeling yang tahan lama, ringan dan tidak mengandung zat kimia.
Menurut Sri, studi pendahuluan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian menunjukkan adanya 30 persen anak penderita CP yang tidak bisa menggunakan sendok atau mengalami kesulitan dalam menggunakan sendok.
Selain sudut kelengkungan sendok juga didesain dengan palang penahan pada tangkai sendok, sehingga palang pada tangkai sendok tersebut dapat menahan jari tangan penderita CP yang mengalami kekakuan.
Klaim atau hak perlindungan pada paten ini adalah sendok penderita CP yang dilengkapi dengan palang penahan pada tangkai sendok dan sudut kelengkungan 135 derajat pada tangkai sendok ke kepala sendok.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.