Jangan Makan Jeruk Bali dan Obat Bersamaan  

Kamis, 29 November 2012 08:28 WIB

Pekerja menyortir jeruk manis Bali di Pasar Induk Giwangan, kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (16/3). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Buah jeruk bali ternyata bisa menyebabkan konsumsi sejumlah obat berujung overdosis. Pasalnya, buah ini mencegah penguraian obat-obatan tersebut di dalam liver dan usus. Ini hasil riset di Canadian Medical Association Journal yang dipublikasikan pekan ini. Sejumlah ilmuwan menegaskan ada sejumlah obat yang jika diminum bersamaan dengan jeruk bali, bisa jadi berbahaya.

Tim peneliti di Lawson Health Research Institute di Kanada mengatakan, jumlah obat-obatan yang mengalami efek serius saat dikonsumsi dengan buah jeruk bali meningkat dari 17 jenis pada 2008 menjadi 43 jenis di tahun 2012.

Obat-obatan tersebut adalah yang obat untuk tekanan darah, kanker, penurun kadar kolesterol, dan obat-obatan yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh setelah transplantasi organ tubuh.

Seperti dikutip oleh situs BBC pada 26 November 2012, unsur kimia dalam buah jeruk bali, furanocoumarins, membersihkan enzim yang menguraikan obat-obatan tersebut. Artinya, lebih banyak obat-obatan yang menuju sistem pencernaan daripada yang bisa ditangani oleh tubuh.

Efek samping dari konsumsi bersamaan buah jeruk bali dengan obat-obatan tersebut beragam, mulai dari pendarahan di perut, perubahan detak jantung, kerusakan ginjal, hingga kematian mendadak.

"Satu tablet yang dikonsumsi dengan segelas jus buah jeruk bali bisa memberikan efek seperti mengkonsumsi lima hingga 10 tablet dengan segelas air dan orang akan berkata mereka tidak percaya. Tetapi saya bisa menunjukkannya secara ilmiah bagaimana hal tersebut terjadi," ucap Dr. David Bailey kepada BBC.

Jadi, sambung dia, "Anda bisa secara tidak sengaja berubah dari level pengobatan ke level beracun hanya dengan mengkonsumsi jus buah jeruk bali."

Tapi hasil riset ini tidak lepas dari kritik. Hasil penelitian di jurnal lain merilis informasi yang meragukan kesimpulan tersebut. "Kami berpendapat bahwa masih ada kekurangan informasi mengenai kesehatan umum di masyarakat," kata Neal Patel dari Royal Pharmaceutical Society.

"Buah jeruk bali bukan satu-satunya makanan yang menyebabkan masalah seperti ini, contohnya susu, bisa menghentikan penyerapan antibiotik jika dikonsumsi pada saat bersamaan," katanya. Ia menambahkan, sebagian interaksi tersebut kemungkinan tidaklah signifikan secara klinis. "Namun sebagian lainnya mungkin saja mengalami masalah serius," ujarnya.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
Akbar: Duet Mega-Kalla Bisa Ancam Ical

Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa

Akbar: Pendukung Jusuf Kalla Telah Gerilya

Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik

Apakah Jokowi Tahu Akun @TrioMacan2000 Raib?

Berita terkait

Ahli Kesehatan Usul Jakarta Punya Rumah Sakit dengan Konsep Tanpa Dinding

4 hari lalu

Ahli Kesehatan Usul Jakarta Punya Rumah Sakit dengan Konsep Tanpa Dinding

Calon Gubernur DKI Jakarta membicarakan tema kesehatan dalam debat kedua. Ahli kesehatan sarankan Jakarta punya rumah sakit tanpa dinding.

Baca Selengkapnya

WHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan

4 hari lalu

WHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan

WHO menyebut Gaza utara mengalami krisis kesehatan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda

5 hari lalu

Indonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda

Indonesia menggelar acara promosi wisata kesehatan internasional pertama di Belanda.

Baca Selengkapnya

Dirut BPJS Kesehatan Imbau Kelas Menengah Investasi Asuransi Kesehatan

6 hari lalu

Dirut BPJS Kesehatan Imbau Kelas Menengah Investasi Asuransi Kesehatan

Survei Inventure 2024 menemukan kelas menengah mulai mengurangi pengeluaran dalam kategori asuransi di tengah menurunnya daya beli.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

7 hari lalu

Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

Ketua PB IDI mengatakan dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi kesehatan dalam menangani pasien tetapi harus dengan pendekatan humanis.

Baca Selengkapnya

Catatan CISDI untuk Prabowo-Gibran di Sektor Kesehatan

8 hari lalu

Catatan CISDI untuk Prabowo-Gibran di Sektor Kesehatan

CISDI memberikan sejumlah catatan untuk Prabowo-Gibran di bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Profil Terawan Agus Putranto, Eks Menkes yang Jadi Penasihat Khusus Presiden

9 hari lalu

Profil Terawan Agus Putranto, Eks Menkes yang Jadi Penasihat Khusus Presiden

Terawan Agus Putranto ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Jangan Saling Pinjam 5 Barang Berikut atau Kesehatan Jadi Taruhan

11 hari lalu

Jangan Saling Pinjam 5 Barang Berikut atau Kesehatan Jadi Taruhan

Demi kesehatan, jangan coba-coba saling meminjamkan barang-barang berikut dengan orang lain karena mungkin Anda justru akan terkena penyakit.

Baca Selengkapnya

Mengapa Anak Tidak Boleh Minum Teh? Begini Penjelasannya

15 hari lalu

Mengapa Anak Tidak Boleh Minum Teh? Begini Penjelasannya

Memberikan teh pada anak dapat menyebabkan ganguan masalah kesehatan yang serius.

Baca Selengkapnya

BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

16 hari lalu

BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN jalin kerjasama dengan perusahaan energi Rusia Rosatom untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kesehatan.

Baca Selengkapnya