Filosofi Menu Imlek

Reporter

Rabu, 13 Februari 2013 19:28 WIB

Pekerja menata dodol keranjang di kawasan Pajagalan Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/1). Menjelang Imlek tahun ini, produsen kue khas Imlek Tek Kie asal Bandung ini memproduksi 5.000 hingga 7.000 buah dodol per hari. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Imlek atau tahun baru Cina yang berlangsung hari Minggu lalu menjadi momen indah bagi Ferry Salim. Aktor berwajah tampan ini mengatakan saat yang disukai selama Imlek adalah nuansa kebersamaan atau berkumpul bersama keluarga. “Selain itu, ya tentunya kumpul-kumpul sambil menikmati makan bersama dengan menu khusus Imlek,” kata Ferry ditemui di sebuah acara.

Senada dengan Ferry, pakar kuliner Wililam Wongso mengatakan dalam setiap perayaan tahun baru China atau Imlek oleh warga Tionghoa selalu ada acara makan bersama. Pada acara makan bersama ini selalu ada menu makanan wajib ada yang kemudian disantap bersama. “Memang sebuah tradisi, tapi memiliki makna dan filosofi yang kuat untuk dijalankan,” kata William sambil menyebutkan menu Salmon Loh Yee Sang yang memiliki arti kekayaan dan kemakmuran.

“Nah, di malam tahun baru, menu ini seperti sebuah hal yang wajib ada untuk memberi kekayaan dan kemakmuran,” ujar William yang memaknai menu yang disajikan Imlek biasanya mengandung harapan yang lebih baik dan lebih maju untuk tahun berikutnya.

Menurut William, biasanya kalau sudah kumpul, mereka menikmati kebersamaan merayakan Imlek penuh suka cita. “Tidak dipikirkan menu Imlek yang kabarnya menu yang sarat dengan lemak, kolesterol yang membahayakan untuk kesehatan. Sebab, inilah saatnya mereka menikmati menu Imlek berkumpul bersama keluarga.”

Sementara Chef Wayan Eka Saputra mengatakan menu atau makanan Imlek indentik dengan filosofi. Ada jeruk yang berarti kemakmuran, lalu apel yang maknanya keberuntungan, kue keranjang bersusun adalah untuk pencapaian tingkatan kehidupan yang seperti tangga menuju kemajuan atau kesuksesan.

“Kalau makanan snak seperti kacang-kacangan berarti kemakmuran, pemrmen, gula dan manisan adalah untuk membuat hidup yang indah dan manis,” kata Wayan yang kini mengelola Ko-Ko-MO dan Beach House Resort Gili Trawangan Lombok dan Bali.

Koki yang pernah bekerja kapal pesiar di Amerika dan di beberapa restoran di Kepulauan Karibia ini mengatakan pada menu Imlek ada yang memakai menu hewan seperti menu sop sirip ikan hiu atau hisit, teripang atau hainsom, ayam isi daging, bebek panggang, setup kaki babi dan sup ubur-ubur telor pitar, sarang burung walet dan sebagainya.

“Tetapi kini umumnya warga Tionghoa menikmati menu yang banyak tersaji di restoran. Dan di kalangan gemerasi masa kini etnis Tionghoa suad tidak suka lagi menu hewan yang hampir purnah karena biasanya generasi ini peduli lingkungan,” pungkas Wayan.

Bila ditarik dalam penjelasan filosofi, hampiur semua masyarakat Cina di belahan dunia manapun akan merayakan Imlek untuk bisa mendapatkan berkah yang tinggi, doa untuk kesejahteraan, usia panjang, kemakmuran, keberkahan hidup, rejeki dan kesuksesan.

HADRIANI P

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

4 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

18 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

20 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya