TEMPO.CO, Michigan - Lebih dari 40 persen orang tua di Amerika memberi obat batuk dan demam kepada anak-anak usia di bawah empat tahun. Survei terbaru di negara itu mengungkapkan bahwa obat-obatan tersebut tidak sesuai dengan usia anak-anak.
Bagi balita, ini bisa menyebabkan alergi, meningkatkan detak jantung, dan memperpendek pernapasan, menimbulkan kebingungan, halusinasi, rasa haus, atau ngantuk, terlalu bergembira, mual, dan konstipasi.
Sejak 2008, label pada obat batuk dan demam telah tertera kalau obat-obatan itu tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia empat tahun. Penggunaan obat-obatan tersebut pada balita ini tidak membedakan jenis kelamin orang tua, suku etnis, maupun penghasilan keluarga, demikian diungkapkan data dari polling tentang kesehatan anak-anak yang dilakukan oleh Mott Children's Hospital National di University of Michigan.
Survei ini melibatkan 498 orang tua dari anak-anak berusia tiga tahun atau lebih muda. Anak-anak umumnya mengalami lima hingga 10 kali demam sepanjang tahun, sehingga orang tua sering memberikan obat batuk dan demam untuk mengatasi gejala yang dialami. Tetapi, menurut penulis hasil riset seperti dikutip situs Health Day edisi 23 April 2013, hal tersebut bisa membahayakan anak-anak.
"Produk-produk seperti ini mungkin bermanfaat untuk orang dewasa, dan orang tua berpikir ini bisa membantu anak-anak mereka juga. Tetapi sesuatu yang baik untuk orang dewasa tidak selalu baik untuk anak-anak," kata direktur survei, Dr. Matthew Davis, dalam siaran persnya.
Davis mengatakan bahwa orang tua dibingungkan dengan kenyataan bahwa banyak obat yang diberi label untuk anak-anak. Namun, detail informasi diberikan di bagian belakang dus obat tersebut tertulis dengan huruf yang kecil. Di sanalah, para orang tua dan pengasuh anak bisa menemukan informasi bahwa mereka sebaiknya tidak memberikan obat tersebut bagi balita di bawah usia empat tahun.
Lebih lanjut Davis mengungkapkan bahwa orang tua harus membaca label obat batuk dan demam dengan hati-hati, harus menemui dokter jika mereka mempunyai pertanyaan berkenaan dengan dosis obat untuk anak-anak mereka.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya