TEMPO.CO, Massachusetts - Sebuah penelitian menunjukkan sindrom Macular degeneration atau penglihatan berkurang karena penuaan dapat dicegah dengan mematikan salah satu gen dalam sistem kekebalan tubuh. Para peneliti dari Massachusetts Eye dan Ear, Amerika Serikat, menggunakan tikus guna menemukan gen yang memiliki susunan "sistem pelengkap" dari kekebalan tubuh yang akan dimatikan.
Gen pada sistem kekebalan yang dimatikan adalah penyebab sindrom penurunan penglihatan. Hasil penelitian ini sudah ditebitkan dalam jurnal Human Molecular Genetics, Jumat, 16 Agustus 2013. Macular degenerations bisa terjadi pada dalam beberapa bentuk. Bahkan, ada pula yang menyebutkan bahwa Macular degenerations merupakan penyakit bawaan yang dapat mempengaruhi penglihatan anak-anak dan remaja.
Di negara maju, Macular degeneration telah dinyatakan sebagai penyebab kebutaan selama 65 tahun. Sebelumnya, sebuah studi genetika menunjukkan, beberapa komponen dari "sistem kekebalan" merupakan faktor utama pada kebutaan akibat macular degeneration.
Jika ada anggota keluarga yang memiliki sindrom seperti ini, memang sebaiknya lebih waspada dengan mencegahnya sebelum menurun pada generasi berikutnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya resiko Macular Degeneration adalah, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas. Cara mencegah Macular degeneration ini adalah dengan menghindari faktor risikonya.
THIRD AGE | RINDU P HESTYA
Berita terkait
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?
6 jam lalu
Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat
Baca SelengkapnyaDua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
2 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
7 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
13 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
15 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
15 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
23 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
24 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
24 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
25 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca Selengkapnya