Pimpinan Redaksi Seputar Indonesia Arief Suditomo. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta -Penanggung jawab media dari panitia Miss World, Arief Suditomo, mengatakan pemindahan lokasi penyelenggaraan malam puncak ajang Miss World mustahil dilakukan. Menurut dia, sulit bagi panitia untuk mengatur ulang seluruh keperluan untuk acara final dengan waktu yang sangat terbatas.
"Setelah tanggal 15 September rombongan APEC sudah masuk. Selain itu, sulit bagi kami untuk mengatur semua keperluan seperti akomodasi dalam waktu sempit ini," kata Arief saat dihubungi Tempo, Senin, 9 September 2013.
Arief mencontohkan kebutuhan akomodasi hotel untuk 200 peserta. Menurut dia, tidak ada hotel di Bali yang dapat menyediakan 200 kamar untuk dua pekan. Selain itu, Arief mengatakan di Bali tidak ada venue yang dapat menampung 10 ribu tempat duduk untuk malam puncak mendatang.
"Selain itu masalah konsumsi, tidak ada layanan catering untuk 300-500 orang bisa dipesan kurang dari 20 hari. Masalah transportasi darat dan udara juga menjadi persoalan. Kami sudah bayar untuk yang di Jakarta, kemudian sulit untuk memesan di Bali karena sudah fully booked," katanya.
Jika pemindahan tetap dilakukan, Arief memastikan panitia akan menanggung kerugian. Namun dia tidak mau menyebut berapa nilai yang sudah dikeluarkan oleh panitia untuk gelaran acara tersebut dan berapa potensi kerugian yang akan ditanggung. "Saya tidak bisa sampaikan ke publik," katanya.
Dia mengatakan saat ini panitia di lapangan masih menunggu hasil komunikasi antara CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dengan pemerintah. "Jadi kami belum melakukan persiapan jika ini jadi dipindah ke Bali. Kami tetap menunggu hasil dari pak Hary," katanya.
