Ketahui 5 Hal Penting Soal Rokok Elektronik

Reporter

Selasa, 17 September 2013 04:00 WIB

AP/Ed Andrieski

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektronik atau e-cigarettes sudah dijual lebih dari US$ 1 juta industri sejak beberapa tahun lalu. Maraknya penjualan berasal dari opini konsumen yang merasa merokok dengan "baterai" lebih aman daripada rokok biasa. Memang terlihat lebih sehat dan praktis. Baju juga tidak akan bau dengan asap rokok.

Sebagai konsumen, sebaiknya kenali dulu produk yang Anda akan konsumsi. Berikut ini lima hal penting yang perlu diketahui tentang rokok elektronik.

1. Belum Masuk FDA

Berbeda dengan rokok, tembakau, atau inhaler, rokok elektronik tidak masuk ke dalam Food and Drug Administration (FDA). Karena itu, sejumlah konsumen mendesak FDA untuk menambahkan rokok elektronik dalam daftar agar penggunaannya dapat diawasi.

Sebelumnya, tahun 2010, sudah ada putusan tentang hal ini, tapi pihak pengawasan menundanya. Meski begitu, beberapa negara, seperti Brasil, Norwegia, dan Singapura, melarang distribusi rokok elektronik ini ke negaranya.

2. Tidak Sepenuhnya Aman
Sampai saat ini, FDA juga belum menyatakan bahwa rokok elektrik tidak lebih berbahaya daripada rokok biasa. Bahaya nikotin dan berbagai bahan kimia lain belum diteliti secara tuntas.

"Masih ada yang belum diketahui dari rokok elektronik. Masih banyak yang perlu dikhawatirkan," kata Erika Sward, Asisten Wakil Presiden American Lung Association.

3. Memiliki Banyak Variasi Rasa
Rokok elektronik ini sudah memiliki 250 jenis varian yang dijual di pasaran. Tersedia juga dengan berbagai kualitas dan bahan yang digunakan. Tujuannya agar konsumen lebih tertarik. Pada rokok biasa sepertinya varian yang disediakan tidak akan sampai 250 jenis.

4. Alternatif Rokok Biasa
Produsen mengatakan bahwa rokok elektronik merupakan alternatif untuk merokok dengan cara yang berbeda. "Ini bukan pengganti rokok, hanya mengganti 'bentuk' rokok. Sulit bagi perokok untuk berhenti seutuhnya," kata seorang perokok berat.

Meski begitu, peneliti dari Centers fo Disease Control merilis bahwa rokok elektronik jutsru menjadi "gerbang" bagi perokok pemula. Hal ini menyebabkan perokok usia remaja semakin meningkat.

5. Promosi yang 'Tepat'
Beberapa waktu lalu, iklan rokok elektronik dibintangi oleh dua artis sensual, Jenny McCharty dan Stephen Dorff. Keikutsertaan mereka menambah deretan artis yang mencoba mempromosikan rokok elektronik ini. Selain "menjual" nama artis, produsen juga menggunakan adegan sensual untuk menarik minat para pembeli, khususnya laki-laki. Berhasil? Ya. Buktinya, peminat rokok elektronik dari kaum Adam ini semakin meningkat.

RINDU P HESTYA | DISCOVERY NEWS

Berita Populer Terkait:
5 Tanda Anda Akan Terkena Insomnia
Bayi Merah Tak Harus Dimandikan Tiap Hari
Eksplorasi Batik Indonesia Obin Komara
Ghea Panggabean Hadirkan Kolaborasi Seni dan Mode
Misteri Ulang Tahun Karl Lagerfeld

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

7 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

22 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

25 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

36 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

40 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

51 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

51 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

55 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya